Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.97.0
Konten dari Pengguna
Kecerdasan Emosional: Pengertian, Ciri-Ciri, dan Aspeknya
23 September 2022 10:00 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
![Ilustrasi kecerdasan emosional. Foto: Pixabay](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01gdj9b11zzgb63b9dyz2c579y.jpg)
ADVERTISEMENT
Emotional intelligence atau kecerdasan emosional adalah kemampuan untuk memahami, mengontrol, dan mengevaluasi emosi diri sendiri maupun orang lain. Kecerdasan emosional dinilai lebih penting daripada intelektual.
ADVERTISEMENT
Dijelaskan dalam jurnal Hubungan Antara Kecerdasan Emosional dengan Stres Kerja pada Guru MI 02, Mts, dan MA Mazra'atul Ulum Paciran - Lamongan tulisan Lautry Luthfiya Sari Labib, kecerdasan emosional pertama kali diperkenalkan pada tahun 1995 oleh seorang dosen psikologi bernama Daniel Goleman.
Menurut teorinya, kecerdasan emosional sangat memengaruhi proses berpikir seseorang. Misalnya, saat seseorang sedang marah, konsentrasinya akan terganggu sehingga memengaruhi proses pengambilan keputusan.
Berbeda dengan orang yang memiliki kecerdasan emosional tinggi. Mereka dapat mengelola emosi dan pikirannya secara bersamaan sehingga bisa mengambil segala keputusan dengan kepala dingin.
Ciri-Ciri Kecerdasan Emosional Tinggi
Mengutip laman Very Well Mind, seseorang dengan kecerdasan emosional tinggi dapat dikenali dengan tanda-tanda sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
Aspek-Aspek Kecerdasan Emosional
Dikutip dari jurnal Hubungan Kecerdasan Emosional dengan Pengalaman Kerja dan Prestasi Akademik Mahasiswa Pasca Sarjana Universitas Atmajaya Yogyakarta tulisan Lai’ Manga’ Paledung, kecerdasan emosional dibagi menjadi beberapa aspek, yaitu:
1. Mengenali Diri Sendiri
Ini merupakan kemampuan individu untuk memantau dan mencermati perasaan yang muncul dari waktu ke waktu. Dengan mengenali diri sendiri, seseorang bisa lebih mudah menguasai emosinya sehingga tidak berdampak buruk terhadap orang lain.
2. Mengelola Emosi
Kemampuan untuk menghibur diri sendiri, melepaskan diri dari rasa cemas, kemurungan, ataupun ketersinggungan termasuk dalam aspek ini. Orang dengan kemampuan pengelolaan emosi yang baik akan lebih cepat bangkit dari keterpurukan. Sebaliknya, jika tidak mampu mengelola emosi, seseorang akan sulit melawan kemurungan yang dirasakannya.
3. Memotivasi Diri Sendiri
Kemampuan mengatur emosi merupakan alat untuk mencapai tujuan dan sangat penting dalam memotivasi serta menguasai diri. Orang yang memiliki keterampilan ini cenderung lebih produktif dan efektif dalam upaya apa pun yang dikerjakannya.
ADVERTISEMENT
4. Mengenali Emosi Orang Lain
Tak hanya dapat memahami emosi diri sendiri, seseorang yang memiliki kecerdasan emosional tinggi juga memiliki kemampuan untuk mengenali emosi orang lain. Kemampuan ini disebut empati dan menjadi keterampilan dasar dalam bersosial.
Orang yang memiliki empati tinggi disebut lebih mampu menangkap sinyal-sinyal sosial tersembunyi yang mengisyaratkan apa yang dibutuhkan atau dikehendaki orang lain.
5. Membina Hubungan
Kecerdasan emosional yang tinggi membuat seseorang mampu menjalin hubungan baik dengan orang lain. Kemampuan ini meliputi keterampilan sosial yang menunjang popularitas dan kepemimpinan.
(ADS)