Kehidupan di Alam Kubur, Tempat Singgah Sebelum Menuju Akhirat

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
23 September 2021 17:27 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pemakaman Tegal Alur di Jakarta. Foto: Willy Kurniawan/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Pemakaman Tegal Alur di Jakarta. Foto: Willy Kurniawan/REUTERS
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sebelum menuju akhirat, seseorang akan memasuki kehidupan alam kubur terlebih dahulu. Ini menjadi tempat persinggahan sementara bagi manusia sebelum akhirnya dibangkitkan kembali pada hari kiamat.
ADVERTISEMENT
Secara umum, alam kubur adalah alam yang membatasi antara dunia dan akhirat. Di alam inilah, manusia akan mempertanggungjawabkan perbuatannya selama hidup di dunia.
Jika selama hidup senantiasa melakukan kebaikan, ia akan mendapat kenikmatan. Sebaliknya, jika ia selalu berperilaku buruk, siksaan yang akan didapatnya.
Gambaran tentang kehidupan alam kubur banyak dijelaskan dalam Alquran dan hadist. Salah satunya adalah hadist Rasulullah berikut yang artinya:
“Apabila mayit telah dikubur atau jika salah seorang kalian dikubur maka ada dua malaikat yang mendatanginya yang keduanya hitam kebiruan, diberi nama Munkar dan yang lainnya bernama Nakir." (HR At-Tirmidzi)
Agar lebih memahaminya, berikut penjelasan tentang kehidupan di alam kubur yang bisa Anda simak.
Pemakaman Pondok Ranggon di Jakarta. Foto: Willy Kurniawan/REUTERS

Kehidupan di Alam Kubur

Ketika masuk ke liang kubur, seorang mayit akan dihadapkan dengan Malaikat Munkar dan Nakir. Mereka ditugaskan oleh Allah untuk menanyakan beberapa pertanyaan kepada sang mayit.
ADVERTISEMENT
Jika selama hidup di dunia ia termasuk orang yang beriman dan beramal shaleh, maka ia akan mendapatkan perlakuan yang baik. la pun akan mampu menjawab semua pertanyaan yang diajukan.
Sebaliknya, jika ia adalah hamba yang durhaka selama di dunia, maka ia akan mendapat ancaman dan siksaan. la pun tidak akan dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan dari Malaikat Munkar dan Nakir dengan baik.
Mengenai pertanyaannya, Imam Nawawi menjelaskan secara lengkap dalam kitab Nurruz Zalam. Menurutnya, malaikat Munkar dan Nakir akan mengajukan delapan pertanyaan, yaitu “Siapa Tuhanmu?” “Apa agamamu?”, “Siapa Nabimu?”, “Apa Kiblatmu?”, “Siapa Saudaramu?”, “Siapa Imammu?”, “Apa pedomanmu?”, dan “Apa amal perbuatanmu?”.
Ilustrasi kuburan. Foto: Pixabay
Orang mukmin yang mendapat petunjuk dari Allah SWT akan menjawabnya dengan kalimat: “Tuhanku adalah Allah, Islam adalah agamaku, Muhammad adalah nabiku dan dia adalah penutup para nabi, Kakbah adalah kiblatku, orang-orang mumin adalah saudaraku, Alquran adalah imamku, Sunnah adalah pedomanku, dan aku membaca Alquran, mengimaninya, dan mempercayai isi yang ada di dalamnya.”
ADVERTISEMENT
Sementara orang kafir dan fasik yang tidak mendapat petunjuk dari Allah hanya akan menjawab “Ha! Aku tidak tahu!”
Tak sampai di situ, Imam Tirmidzi meriwayatkan, jika seseorang dapat menjawab pertanyaan malaikat Munkar dan Nakir dengan baik, ia akan diperintahkan untuk tidur, sembari menunggu waktu dibangkitkan kembali.
Malaikat Munkar dan Nakir akan berkata, “Tidurlah, sebagaimana tidurnya pengantin baru, tidak ada yang dapat membangunkannya kecuali orang yang paling dicintainya, sampai Allah membangkitkannya dari tempat tidurnya tersebut.”
Mengutip buku Panduan Praktis Agar Selamat di Alam Kubur oleh Manshur El-Mubarrok, mayit yang beriman dan beramal shaleh kelak akan diberikan kelapangan kubur. Allah akan meneranginya sehingga ia tidak akan merasakan pengap dan gelap.
Sebaliknya, mayit yang durhaka dan membangkang kepada Allah, akan mendapat ancaman dan siksaan. Orang kafir dan munafik ini akan dihimpit oleh tanah kubur hingga hari kiamat tiba.
ADVERTISEMENT
(MSD)