Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Konten dari Pengguna
Kenapa AC Mobil Bisa Beracun? Ternyata Ini Penyebabnya
21 Februari 2025 11:30 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Meski dapat memberikan kenyamanan selama perjalanan, AC mobil yang tidak terawat ternyata dapat menghasilkan racun. Lantas, kenapa AC mobil bisa beracun dan bagaimana dampaknya bagi pengguna?
ADVERTISEMENT
Gas racun yang mungkin dihasilkan oleh AC mobil adalah Carbon Monoksida (CO). Jika terhirup oleh manusia, gas ini dapat menyebabkan keracunan, sesak napas, hingga meninggal dunia.
Gejala keracunan gas CO kerap tidak disadari karena mirip seperti gejala mabuk perjalanan. Oleh karena itu, penting untuk memahami kenapa keracunan ini bisa terjadi agar bisa lebih waspada selama menggunakan AC mobil.
Kenapa AC Mobil Bisa Beracun?
AC pada mobil adalah fitur penting yang memberikan kenyamanan selama berkendara, terutama di daerah dengan iklim panas. Namun, banyak yang tidak menyadari bahwa AC mobil yang tidak terawat atau mengalami kerusakan dapat membahayakan kesehatan.
Udara yang dikeluarkan dari sistem AC yang bermasalah bisa mengandung zat-zat beracun yang membahayakan penumpang di dalam mobil. Menukil The Vibes, inilah beberapa faktor yang dapat menyebabkan AC mobil beracun:
ADVERTISEMENT
1. Kebocoran Refrigeran dalam Sistem AC
Salah satu penyebab utama AC mobil bisa beracun adalah kebocoran refrigeran atau zat pendingin yang digunakan dalam sistem AC. Refrigeran yang umum digunakan dalam mobil modern adalah R-134a atau R-1234yf, sementara kendaraan lama mungkin masih menggunakan R-12 yang lebih berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan.
Jika terjadi kebocoran, refrigeran dapat bercampur dengan udara di dalam kabin dan terhirup oleh penumpang. Paparan gas refrigeran dalam jumlah besar dapat menyebabkan gejala seperti pusing, mual, sakit kepala, hingga gangguan pernapasan.
2. Pertumbuhan Jamur dan Bakteri dalam Sistem AC
AC mobil yang jarang dibersihkan dapat menjadi tempat berkembangnya jamur, bakteri, dan mikroorganisme lainnya. Filter udara yang kotor atau evaporator yang lembap menjadi lingkungan ideal bagi pertumbuhan mikroba ini.
Ketika AC dinyalakan, udara yang melewati sistem yang terkontaminasi ini dapat membawa partikel berbahaya ke dalam kabin.
ADVERTISEMENT
Paparan jamur dan bakteri dalam jangka panjang juga dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti alergi, iritasi pernapasan, batuk, bersin, dan bahkan infeksi paru-paru.
3. Paparan Gas Beracun dari Luar Kendaraan
Selain masalah internal pada sistem AC, udara yang masuk ke dalam mobil juga bisa membawa gas beracun dari lingkungan sekitar. Jika mobil berada di area dengan polusi tinggi atau terjebak dalam kemacetan, ada kemungkinan udara luar yang masuk melalui sistem ventilasi mengandung gas CO, nitrogen dioksida (NO2), atau senyawa organik volatil (VOC) yang berasal dari asap knalpot kendaraan lain.
Jika sistem sirkulasi udara mobil tidak berfungsi dengan baik, gas-gas tersebut dapat menumpuk di dalam kabin dan membahayakan pengendara serta penumpang.
4. Penggunaan Bahan Kimia Berbahaya dalam Sistem AC
Beberapa produk pembersih atau pewangi mobil yang digunakan dalam sistem AC juga dapat menjadi sumber racun. Bahan kimia yang digunakan dalam pengharum udara atau pembersih AC tak jarang mengandung senyawa organik volatil yang dapat menyebabkan iritasi pada mata, hidung, dan tenggorokan.
ADVERTISEMENT
Paparan jangka panjang terhadap bahan kimia ini juga dapat menyebabkan gangguan pernapasan, bahkan berpotensi meningkatkan risiko kanker.
(DR)