Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.95.0
Konten dari Pengguna
Kenapa Jeruk Identik dengan Imlek? Ini Alasan di Baliknya
23 Januari 2025 18:11 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Setiap menjelang perayaan Imlek , berbagai ornamen khas mulai bermunculan, mulai dari dekorasi hingga hidangan istimewa. Salah satu makanan yang selalu hadir dalam perayaan Tahun Baru Cina adalah jeruk. Namun, tahukah Anda kenapa jeruk identik dengan Imlek?
ADVERTISEMENT
Selain itu, ada makna khusus yang terkandung dalam buah berwarna oranye ini menurut pandangan masyarakat Tionghoa. Apa itu? Simak penjelasan lengkapnya berikut!
Kenapa Jeruk Identik dengan Imlek?
Masyarakat Tionghoa memandang jeruk sebagai buah yang kaya akan makna. Filosofi jeruk ini tercermin dalam berbagai aspek, mulai dari pengucapannya dalam bahasa Mandarin, bentuk, hingga manfaat yang diyakini terkandung di dalamnya.
Dihimpun dari situs FairPrice dan Son of China, berikut beberapa alasan kenapa jeruk identik dengan Imlek:
1. Nama dalam Bahasa Mandarin
Dalam bahasa Mandarin, terdapat banyak kata yang memiliki pelafalan serupa tetapi artinya sangat berbeda. Jeruk dalam bahasa Mandarin disebut juzi (橘子). Pelafalan ini mirip dengan kata ji (吉) yang berarti "keberuntungan dan kemakmuran".
ADVERTISEMENT
Selain itu, terjemahan langsung dari "jeruk" dalam bahasa Inggris ke bahasa Mandarin untuk jeruk mandarin adalah ougan (瓯柑), yang memiliki arti "emas dan kekayaan yang melimpah".
Oleh karena itu, jeruk dipandang sebagai buah yang melambangkan keberuntungan, kemakmuran, serta kekayaan. Sehingga, membuatnya sangat identik dengan perayaan Imlek.
2. Manfaat untuk Tubuh
Alasan berikutnya kenapa jeruk identik dengan Imlek berkaitan dengan manfaatnya. Jeruk adalah buah yang kaya akan vitamin C dan antioksidan. Kandungan tersebut dipercaya dapat meningkatkan kesuburan, baik bagi pria maupun wanita.
Karena manfaat kesehatan tersebut, jeruk mandarin yang masih segar sering dijumpai di meja-meja masyarakat Tionghoa selama perayaan Imlek. Mereka menyajikan jeruk bersama dengan permen tradisional untuk menjamu tamu.
Selain identik dengan perayaan Imlek, jeruk mandarin yang memiliki tangkai dan beberapa helai daun juga sering dijadikan sebagai bagi pasangan baru. Jeruk ini menjadi simbol dari keberuntungan dan kesuburan.
ADVERTISEMENT
3. Bentuk dan Warnanya
Prinsip yin dan yang yang populer di abad abad ke-3 sampai 4 SM menyatakan bahwa semua hal di dunia ini saling bertentangan. Namun, kedua hal tersebut tak dapat dipisahkan.
Konsep inilah yang mendasari masyarakat Tionghoa memaknai jeruk dari tampilan fisiknya. Tak hanya karena warna jeruk yang cerah, bentuk jeruk mandarin yang melingkar juga dianggap spesial karena menyerupai matahari.
Dalam bahasa Mandarin, matahari disebut tai yang (太阳). Sesuai dengan konsep yin dan yang, kata "yang" di sini merujuk pada sesuatu yang terang atau cerah. Ini melambangkan keberuntungan, kekayaan, dan kesuburan.
Jeruk dianggap sebagai buah yang mampu membawa energi positif dan keberuntungan, sehingga menjadikannya identik dengan perayaan Imlek.
ADVERTISEMENT
4. Rasanya yang Manis dan Sedikit Asam
Perayaan Cap Go Meh yang diperingati setiap tanggal 15 dikenal juga sebagai Hari Valentine Imlek. Di hari spesial ini, banyak orang yang mengungkapkan rasa sayangnya kepada pasangan dengan memberikan jeruk mandarin.
Jeruk yang memiliki rasa manis dan sedikit asam ini dianggap mencerminkan filosofi cinta. Rasa manisnya melambangkan kebahagiaan, sementara rasa asam menggambarkan tantangan yang akan dihadapi bersama.
5. Lambang Umur Panjang
Dalam bahasa Mandarin, kata jeruk Mandarin (柑) memiliki karakter yang sama dengan umur panjang (寿). Inilah yang menjadikan jeruk sebagai simbol umur panjang bagi masyarakat Tionghoa.
Karena makna tersebut, jeruk tak hanya disajikan saat Tahun Baru Imlek, melainkan juga saat perayaan ulang tahun. Harapannya, orang yang berulang tahun bisa menjalani hidupnya dengan makmur dan diberkahi umur panjang.
ADVERTISEMENT
Hidangan Imlek Lainnya
Selain jeruk, ada sejumlah makanan khas yang sering dijumpai di rumah masyarakat Tionghoa ketika perayaan Tahun Baru Imlek. Apa saja? Dikutip dari Taste of Home, berikut beberapa di antaranya:
1. Dumpling
Dumpling atau pangsit merupakan makanan yang identik dengan perayaan Imlek. Menurut legenda Tionghoa kuno, jumlah dumpling yang dimakan selama Tahun Baru Imlek dapat meramalkan jumlah uang yang akan dihasilkan di tahun mendatang. Makanan ini diyakini dapat membawa keberuntungan dan kemakmuran.
2. Mi Panjang
Mi panjang atau changshou mian yang mencapai panjang hingga dua kaki (sekitar 0,6 meter) merupakan simbol umur panjang dalam perayaan Imlek. Nama changshou mian sendiri berarti "mi umur panjang". Mi tersebut mencerminkan harapan akan kehidupan yang panjang dan sehat.
ADVERTISEMENT
Menurut tradisi Tionghoa, semakin panjang mi yang dimakan, semakin besar pula keberuntungan yang akan diperoleh. Oleh karena itu, saat menyantap mi panjang, orang-orang akan berhati-hati agar tidak mematahkan minya. Jika mi patah, masyarakat Tionghoa percaya bahwa nasib buruk akan menimpa orang tersebut.
3. Nampan dengan Berbagai Camilan Kecil
Nampan berisi camilan kecil yang dinamamkan tray of togetherness juga sering disajikan dalam perayaan Imlek. Umumnya, nampan ini dibagi menjadi 6 atau 8 bagian. Angka 6 melambangkan keberuntungan, sementara angka 8 melambangkan rezeki. Isi nampan ini bervariasi, biasanya terdiri dari camilan kecil, seperti buah kering, kacang, atau permen.
(NSF)