Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Kenapa Kapal Bisa Terapung? Ini Penjelasannya menurut Ilmu Fisika
3 Februari 2023 18:32 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pernahkah bertanya-tanya kenapa kapal bisa terapung dan berlayar sampai ke tujuannya bahkan yang berukuran besar sekalipun. Namun, banyak benda lain yang berukuran lebih kecil bisa dengan mudah tenggelam ke dasar laut. Mengapa demikian?
ADVERTISEMENT
Dalam ilmu fisika , ada beberapa hal yang dapat menyebabkan kapal bisa terapung. Pertama, benda akan terapung di air jika massa jenis benda tersebut lebih kecil dari massa jenis cairan.
Kedua, benda bisa terapung di air karena adanya prinsip Archimedes. Prinsip ini menyatakan bahwa setiap benda yang sebagian atau seluruhnya terendam dalam zat cair, mempunyai gaya dorong ke atas yang disebut gaya apung.
Untuk memahami lebih jelas kenapa kapal bisa terapung, simak informasinya di bawah ini.
Kenapa Kapal Bisa Terapung?
Seperti yang telah disebutkan, kapal bisa terapung di air karena massa jenis kapal lebih kecil dari massa jenis cairan dan pemanfaatan gaya Archimedes.
Menurut laman Let's Talk Science, massa jenis adalah perbandingan antara massa benda dengan volumenya. Artinya, semakin kecil massa benda (semakin ringan) dan semakin besar volume benda tersebut, maka semakin kecil pula massa jenisnya.
ADVERTISEMENT
Kapal memang berat, tetapi kapal didesain memiliki rongga atau ruang kosong. Adanya ruang yang luas atau kosong di dalam kapal dapat menyebabkan massa jenis benda ini menjadi lebih kecil dari massa jenis air. Alhasil kapal menjadi terapung.
Dikutip dari IPA Fisika: Jilid 2 oleh Mikrajuddin (2004: 74), jika suatu benda mengandung ruang kosong, ada kemungkinan benda yang memiliki massa jenis lebih besar daripada massa jenis zat cair akan terapung.
Selain itu, gaya Archimedes juga banyak dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari, termasuk pada pembuatan kapal laut. Perut kapal laut harus memindahkan air laut yang banyak agar gaya angkat air lebih besar daripada berat kapal dan penumpang.
Walaupun kapal terbuat dari kayu atau besi yang memiliki massa jenis lebih besar daripada air , kapal tetap dapat terapung. Penyebabnya adalah kapal dibuat berongga.
ADVERTISEMENT
Adanya rongga menyebabkan kapal menjadi lebih ringan, sementara jumlah air laut yang didesak oleh perut kapal sangat besar. Akibatnya, kapal bisa terapung meskipun membawa muatan yang sangat berat.
Selain kapal laut, prinsip Archimedes juga diterapkan pada pembuatan kapal selam. Kapal selam dapat terapung di permukaan laut dan juga bisa tenggelam. Hal ini karena di dalam kapal selam terdapat tangki pemberat yang dapat diisi air laut atau dikosongkan.
Jika tangki pemberat diisi penuh dengan air laut, berat kapal selam bertambah besar hingga melebihi gaya angkat air laut. Akibatnya, kapal selam akan tenggelam atau bergerak turun ke arah dasar laut.
Sebaliknya, apabila tangki pemberat dikosongkan, berat kapal selam akan menjadi lebih kecil daripada gaya angkat air laut. Kondisi ini menyebabkan kapal selam bergerak ke atas dan muncul di permukaan laut.
ADVERTISEMENT
(SFR)