Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Kenapa Paskah Identik dengan Kelinci? Ini Sejarah dan Asal-usulnya
5 April 2023 13:16 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Mengutip buku Selamat Paskah: 33 Renungan tentang Paskah susunan Andar Ismail (2008), kelinci adalah lambang kesuburan. Dikatakan demikian karena hewan berkaki empat ini dapat berkembang biak dengan cepat.
Umat Kristen menjadikannya sebagai simbol perayaan Paskah. Kelinci dipercaya menjadi lambang kehidupan yang berlimpah dalam Kristus.
Sejarah kemunculan kelinci dalam perayaan Paskah sebenarnya cukup panjang. Kenapa Paskah identik dengan kelinci? Untuk mengetahuinya, simaklah penjelasan berikut ini.
Asal-usul Kelinci Paskah
Kemunculan kelinci Paskah bermula dari kawasan Alsace dan barat daya Jerman. Banyak sumber yang mengatakan bahwa tempat ini pertama kali ditemukan pada tahun 1600-an.
Kelinci Paskah kemudian diperkenalkan ke Amerika oleh Imigran Jerman pada tahun 1700-an. Kedatangan kelinci ini menjadi kebahagiaan tersendiri bagi anak-anak.
ADVERTISEMENT
Bahkan beberapa orang mengatakan bahwa munculnya osterhase (kelinci Paskah dalam bahasa Jerman) sama seperti kedatangan Santa Claus di malam Natal. Kehadirannya sangat ditunggu-tunggu oleh anak-anak dan umat Kristen secara umum.
Menurut tradisinya, menjelang perayaan Paskah, anak-anak akan membuat sarang kelinci berwarna-warni di pojok tersembunyi rumah mereka. Anak-anak percaya bahwa kelinci tersebut akan menghasilkan telur warna-warni di sarang.
Selain telur, kelinci Paskah juga dipercaya akan membawa keranjang penuh berisi permen dan mainan warna-warni. Aneka hadiah tersebut akan didapatkan anak-anak di hari Paskah. Ini menjadi kemeriahan tersendiri di perayaan hari yang spesial.
Secara historis, sebenarnya kelinci Paskah tidak ada kaitannya dengan peristiwa Paskah di Alkitab. Meski begitu, kelinci ini dinilai sebagai lambang yang cocok untuk menggambarkan hari Paskah.
ADVERTISEMENT
Mengutip situs Times, kelinci yang dihadirkan merupakan lambang kesuburan dalam festival Eostre dari tradisi Pagan. Hal ini mengingat perkembangbiakan kelinci sangat cepat dan enerjik di setiap musim semi.
Gereja menjadikan kelinci sebagai lambang kehidupan baru yang berlimpah dalam Kristus. Lambang ini merupakan bagian hakiki dari iman Kristiani.
Selain kelinci, biasanya umat Kristen juga menghadirkan telur sebagai lambang perayaan Paskah. Mengutip buku Bergambar Rahasia Alam oleh C. Ika Angelina (2010), telur adalah lambang cikal bakal kehidupan.
Di sisi lain, telur juga melambangkan bangkitnya kehidupan. Telur diambil alih menjadi simbol kebangkitan Yesus Kristus, di mana hidup umat dimulai kembali untuk mendapatkan berkah yang melimpah.
Harper’s Encyclopaedia of Religious Education mengakui bahwa kelinci dan telur Paskah memiliki kesejajaran di zaman kuno yang muncul sejak abad pertengahan. Masing-masing memiliki makna filosofis tersendiri.
ADVERTISEMENT
Makna awal dari simbol-simbol tersebut begitu dilemahkan. Sehingga, kehadirannya pun seakan tidak bernilai dalam kehidupan umat Kristen.
Akhirnya gereja mengambil alih lambang tersebut dan memberinya arti baru, yakni sebagai lambang kehidupan. Lambang ini digunakan untuk kehidupan pendidikan dan liturgi gereja sampai sekarang.
Baca juga: 2 Warna yang Identik dengan Paskah
(MSD)