Kenapa Paskah Identik dengan Telur? Ini Sejarahnya

Seorang anak melukis telur Paskah dengan gaya tradisional di Kiev, Ukraina. Foto: Gleb Garanich/REUTERS

Salah satu tradisi yang muncul dalam perayaan Paskah adalah kegiatan menghias telur yang biasanya dilakukan oleh anak-anak. Pertanyaannya, kenapa Paskah identik dengan telur?

Paskah merupakan perayaan kebangkitan Yesus Kristus bagi umat Kristiani. Perayaan ini hampir selalu bertepatan dengan awal musim semi.

Musim semi inilah yang menjadi kunci hubungan antara telur dan perayaan Paskah. Dalam laman History dijelaskan bahwa telur merupakan simbol yang identik dengan festival pagan dalam perayaan musim semi.

Sejarah Telur Paskah

Seorang anak melukis telur Paskah dengan gaya tradisional di Kiev, Ukraina. Foto: Gleb Garanich/REUTERS

Mawar Alvionita Juliati Purba dan Pardomuan Munthe dalam jurnal Tinjauan Dogmatis Pemahaman Jemaat GKPI KM.XI Buatan tentang Telur Paskah dalam Perayaan Minggu Paskah menjelaskan bahwa telur paskah berasal dari tradisi kesuburan kaum Eropa dan termasuk simbol musim semi.

Masyarakat di Persia pada zaman dahulu selalu berbagai telur pada musim semi untuk menandakan dimulainya tahun baru. Telur menjadi simbol kebangkitan, ibarat seekor anak ayam yang mematuk-matuk cangkang telur agar bisa keluar dan memulai kehidupan baru.

Ada pula yang mengatakan bahwa telur bukanlah simbol kebangkitan atau kehidupan, tetapi benih. Ini karena ketika kita memegang satu butir telur, kita belum memegang seekor ayam, melainkan benih dari kehidupan seekor ayam.

Di adab-abad awal Kristen mendominasi Eropa, tradisi ini sulit dihapus karena hari Paskah memang sering jatuh pada setiap awal musim semi. Akhirnya, Paskah menjadi identik dengan telur.

Pendapat lain mengenai sejarah telur paskah dijelaskan dalam laman History. Tradisi menghias telur untuk Paskah diperkirakan sudah ada sejak abad ke-13. Salah satu penjelasan mengapa tradisi ini muncul adalah karena dulu telur merupakan makanan terlarang selama masa Prapaskah, yaitu 40 hari sebelum Paskah.

Oleh karena itu, orang-orang mengecat dan menghias telur untuk merayakan berakhirnya masa penebusan dosa dan puasa selama Prapaskah. Kemudian mereka memakan telur tersebut pada hari Paskah sebagai bentuk suka cita.

Sejarah Perburuan Telur Paskah

Seorang anak melukis telur Paskah dengan gaya tradisional di Kiev, Ukraina. Foto: Gleb Garanich/REUTERS

Dalam perayaan Paskah, anak-anak juga biasanya disuruh untuk berburu telur paskah yang sudah dihias. Asal usul tradisi ini rupanya berasal dari Jerman.

Dikutip dari laman English Heritage, tradisi berburu telur paskah bermula pada akhir abad ke-16. Kegiatan ini dipelopori adalah reformis Protestan, yakni Martin Luther.

Pada waktu itu, para laki-laki akan menyembunyikan telur. Kemudian perempuan dan anak-anak bertugas mencari telur tersebut. Tradisi ini mengacu pada kisah kebangkitan Yesus Kristus, di mana perempuanlah yang menemukan kuburan kosong Yesus.

Sampai saat ini, tradisi berburu telur paskah masih terus dilakukan di berbagai wilayah belahan dunia dengan cara yang berbeda-beda. Di Inggris, pada tahun 1307, Raja Edward I memerintahkan kepada pelayan untuk merebus 450 butir telur menjelang hari Paskah.

Kemudian telur tersebut dihias dan dibungkus dengan warna keemasan. Setelah itu dibagi-bagikan ke seluruh anggota keluarga kerajaan pada Hari Raya Paskah.

Di Amerika Serikat, diadakan perlombaan menghias telur rebus untuk anak-anak di Gedung Putih. Acara tahunan ini dinamakan White House Easter Egg Roll dan dilaksanakan pada hari Senin setelah Paskah.

Baca Juga: Ibadah Jumat Agung 2024 Dilangsungkan Tanggal Berapa?

(DEL)