Konten dari Pengguna

Kerajaan Mataram Kuno: Kehidupan Masyarakat dan Penyebab Keruntuhannya

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
15 Desember 2020 17:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Candi Borobudur salah satu peninggalan Kerajaan Mataram Kuno. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Candi Borobudur salah satu peninggalan Kerajaan Mataram Kuno. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Kerajaan Mataram Kuno merupakan salah satu kerajaan yang berdiri di Jawa bagian tengah pada abad ke-8. Kerajaan ini sempat dipimpin oleh dua dinasti, yakni dinasti Sanjaya yang beragama Hindu dan dinasti Syailendra yang beragama Buddha.
ADVERTISEMENT
Meski memiliki pemerintahan dengan agama yang berbeda, dua kerajaan ini hidup saling berdampingan dengan damai. Peninggalan kerajaan yang masih berdiri kokoh sampai saat ini adalah Candi Prambanan dan Candi Borobudur dengan corak masing-masing dinastinya.
Kerajaan Mataram Kuno disebut juga Kerajaan Medang karena lokasinya di sekitar Medang dan terletak di Poh Pitu. Di sebelah utara Kerajaan Mataram Kuno terdapat Gunung Merapi, Merbabu, Sindoro, dan Sumbing. Sedangkan di sebalah barat terdapat Pegunungan Serayu. Selain itu, kerajaan ini berdekatan dengan Laut Selatan dan Pegunungan Seribu.
Pendiri kerajaan ini adalah Sri Sanjaya yang merupakan generasi ketiga dari pemimpin Bhumi Mataram. Pada tahun 732, ia naik takhta dan mendapatkan sebutan Rakai Mataram.
Candi Prambanan salah satu peninggalan Kerajaan Mataram Kuno. Foto: Pixabay

Kehidupan Masyarakat Kerajaan Mataram Kuno

Dalam aspek sosial, kehidupan masyarakat di Kerajaan Mataram Kuno jauh dari konflik meskipun memiliki dua dinasti yang berbeda. Ikatan persaudaraan rakyat Mataram Kuno sangat kuat, dan itu dilihat dari banyaknya banyaknya candi-candi besar yang dibangun pada masa itu.
ADVERTISEMENT
Untuk kehidupan berpolitik, Kerajaan Mataram Kuno memiliki sistem birokrasi yang tertata. Terdapat beberapa istilah dari sistem pemerintahan kerajaan ini yakni Rakryan Mahamantri yang merupakan pembantu utama raja, Rakryan sebagai pejabat administrasi, dan Rakai yang merupakan penguasa daerah.
Masyarakat Kerajaan Mataram Kuno umumnya bercocok tanam, berternak, dan melakukan perdagangan ke berbagai daerah untuk kegiatan perekonomiannya. Namun jika dilihat melalui letak geografisnya, kecil kemungkinan kegiatan berdagang rakyat Mataram dilakukan melalui laut.
Kerajaan Mataram Kuno terus berkembang dan mencapai puncak kejayaan ketika para pemimpin mulai melakukan pembangunan candi.
Candi Prambanan salah satu peninggalan Kerajaan Mataram Kuno. Foto: Pixabay
Rakai Pinangkaran memulai pembangunan komplek besar Candi Borobudur dan Candi Sewu yang bercorak agama Buddha. Kemudian disusul dengan Rakai Pikatan yang mulai membangun Candi Prambanan sebagai komplek percandian terbesar agama Hindu.
ADVERTISEMENT

Penyebab Keruntuhan Kerajaan Mataram Kuno

Runtuhnya Kerajaan Mataram Kuno disebabkan oleh konflik eksternal dengan Kerajaan Sriwijaya. Hal ini bermula dari pengusiran Balaputradewa dari dinasti Syailendra dan kekalahannya dalam perebutan takhta dengan Rakai Pikatan dari dinasti Sanjaya.
Serangan dari Kerajaan Mataram Kuno terhadap Kerajaan Sriwijaya berhasil digagalkan dengan bantuan China. Kemudian Sriwijaya membalas serangan pada tahun 1016-1017, tepat ketika terjadi pemberontakan dalam masa pemerintahan Dharmawangsa, pemimpin Kerajaan Mataram Kuno. Hal inilah yang menyebabkan Kerajaan Mataram Kuno berhasil diruntuhkan.
(HDP)