Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Kerajinan Tekstil Tradisional: Pengertian, Fungsi, dan Contohnya
14 Desember 2020 14:30 WIB
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kerajinan tekstil tradisional umumnya memiliki harga dan nilai seni yang tinggi. Selain memiliki harga dan nilai seni yang tinggi, keunggulan kerajinan tekstil tradisional adalah daya tahan yang sangat bagus.
ADVERTISEMENT
Banyak desainer Indonesia yang mulai kembali memanfaatkan kain tradisonal untuk karya-karyanya. Mereka menganggap kerajinan tekstil tradisional memiliki nilai orisinalitas yang kental sehingga sulit ditiru. Berikut penjelasan mengenai pengertian, fungsi hingga contoh kerajinan tekstil tradisonal .
Pengertian Kerajinan Tekstil Tradisonal
Kerajinan tekstil tradisional adalah kerajinan yang dibuat dengan cara manual tanpa bantuan mesin atau menggunakan tangan manusia. Karena merupakan handmade, kerajinan tekstil tradisional pun memiliki nilai seni yang tinggi.
Umumnya kerajinan tekstil tradisional memiliki harga yang relatif tinggi dibandingkan kerajinan modern. Namun kerajinan ini juga memiliki kekurangan, yaitu proses pembuatan kain yang sangat lama. Semakin rumit motif yang dibuat, semakin lama pula proses pengerjaannya.
Di Indonesia, kerajinan tekstil tradisional berkembang berdasarkan kreatifitas daerah masing-masing, menggunakan pengaruh dari kebudayaan dan adat istiadat dari daerah itu sendiri. Umumnya kerajinan tekstil tradisional memiliki makna simbolis yang digunakan sebagai kebutuhan upacara tradisional.
Fungsi Kerajinan Tekstil Tradisional
Fungsi kerajinan tekstil tradisional dapat dibagi menjadi beberapa jenis seperti berikut.
ADVERTISEMENT
Contoh Kerajinan Tekstil Tradisonal
1. Batik Tulis
Batik tradisional atau tulis dibuat secara manual oleh tangan menggunakan canting dan kuas berbahan lilin. Lilin ini kemudian dipanaskan untuk menciptakan motif yang dioleskan di atas selembar kain. Pewarnaannya menggunakan teknik tutup celup.
ADVERTISEMENT
Proses pembuatan satu lembar kain batik tradisional dapat menghabiskan waktu tiga hingga empat bulan. Oleh karena itu, unsur seni dalam batik tradisional begitu dalam dan bernilai tinggi.
2. Kerajinan Tenun
Kerajinan tenun merupakan kain yang dibuat secara tradisional dari bahan benang dengan menggunakan tangan manusia dan alat bantu kayu. Tenun kain manual ini masih diterapkan di berbagai daerah di Indonesia. Masing-masing daerah memiliki ciri khas sendiri pada corak dan warnanya.
Pada suku atau daerah tertentu, motif gambar binatang atau orang lebih ditonjolkan. Seperti di daerah Sumba Timur dengan corak motif kuda, rusa, udang, naga, singa, orang-orangan, dan lain-lain.
3. Kerajinan Makrame
Kerajinan Makrame merupakan kerajinan tangan kuno menggunakan bahan dasar benang dan tali. Makrame dibuat dengan cara mengikat tali atau benang hingga membentuk simpul yang saling berhubungan sehingga menghasilkan sebuah kerajinan.
ADVERTISEMENT
Teknik ini tak menggunakan alat jarum, cukup dengan jari tangan. Oleh karena itu, diperlukan kesabaran dan ketelitian serta teknik menyimpul yang mumpuni dalam pelaksanaannya. Produk hasil kerajinan makrame dapat berupa barang hias maupun barang pakai, seperti gelang, kalung, hiasan dinding, dan sebagainya.
(VIO)