Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
Keutamaan Bulan Safar yang Sayang Jika Dilewatkan
3 September 2021 15:40 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Bulan Safar menurut penanggalan Islam merupakan bulan kedua dalam kalender hijriyah. Bulan Safar berlangsung setelah Muharram. Tahun ini, bulan Safar jatuh pada Rabu, 8 September 2021.
ADVERTISEMENT
Bulan safar disebut-sebut sebagai bulan penuh bala atau kesialan. Mengutip buku Agenda Harian Muslimah oleh Tri Maya Yulianingsih (2014), ada yang menyebutkan bahwa nama Safar adalah penyakit yang dipercaya kalangan Arab Jahiliah sebagai penyakit yang bersarang dalam perut, akibat ulat berbahaya.
Oleh karena itu, banyak orang yang enggan menggelar acara penting pada bulan tersebut. Banyak juga yang melakukan amalan-amalan guna menghindari musibah yang dapat menimpa dirinya di bulan Safar.
Kendati demikian, bulan Safar sebenarnya bukan merupakan bulan musibah. Menurut Abdurraman Ahmad As (2013) dalam buku 12 Bulan Mulia - Amalan Sepanjang Tahun, tidak ada waktu yang baik ataupun waktu yang sial dalam ajaran Islam. Seperti dikatakan dalam hadis berikut:
“Tidak ada penyakit menular, tidak ada thiyarah (merasa sial dengan sebab adanya burung tertentu atau hewan-hewan tertentu), tidak ada hamah (merasa sial karena burung gagak), dan tidak ada merasa sial pada bulan Safar.” (HR. Bukhari dan Muslim).
ADVERTISEMENT
Seluruh waktu merupakan ciptaan Allah dan di dalamnya dijadikan sarana untuk manusia beraktivitas. Hal yang menyebabkan waktu itu menjadi baik atau buruk adalah amalan manusia itu sendiri. Selain itu, setiap bulan juga memiliki keutamaan masing-masing, termasuk bulan Safar.
Lantas, apa saja keutamaan bulan Safar bagi umat Muslim ? Simak penjelasannya berikut ini.
Keutamaan Bulan Safar
Berikut keutamaan bulan Safar yang sayang jika dilewatkan:
1. Menguji Iman
Bulan Safar merupakan waktu di mana umat Muslim dapat memperkuat iman. Iman bisa diperkuat dengan menaati perintah Allah dan menjunjung nilai ketauhidan serta menolak khufarat. Sebagaimana dikatakan dalam Al-Quran surat Yunus ayat 107:
Wa iy yamsaskallaahu bidurrin fa laa kaasyifa lahuu illaa huw, wa iy yuridka bikhairin fa laa raadda lifadlih, yusiibu bihii may yasyaa'u min 'ibaadih, wa huwal-gafurur-rahiim
ADVERTISEMENT
Artinya: "Jika Allah menimpakan sesuatu kemudharatan kepadamu, maka tidak ada yang dapat menghilangkannya kecuali Dia. Dan jika Allah menghendaki kebaikan bagi kamu, maka tak ada yang dapat menolak kurnia-Nya.
Dia memberikan kebaikan itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
2. Menjalankan Aktivitas Seperti Biasa
Menjalankan aktivitas seperti biasa menjadi bukti bahwa umat Muslim tidak mempercayai khufarat. Rasulullah SAW bersabda:
“Barangsiapa yang keperluannya tidak dilaksanakan disebabkan berbuat thiyarah, sungguh ia telah berbuat kesyirikan. Para sahabat bertanya, ’Bagaimanakah cara menghilangkan anggapan (thiyarah) seperti itu?’
Beliau bersabda: Hendaklah engkau mengucapkan (doa), Ya Allah, tidak ada kebaikan kecuali itu datang dari Engkau, tidak ada kejelekan kecuali itu adalah ketetapan dari Engkau, dan tidak ada yang berhak diibadahi dengan benar selain Engkau.” (HR. Ahmad dan Ath-Thabrani).
ADVERTISEMENT
3. Menguji Iman
Bulan Safar adalah bulan ujian umat Muslim, khususnya bagi mereka yang tinggal di lingkungan dengan amal-amal khufarat. Di sisi lain, umat harus ingat bahwa ujian merupakan tantangan untuk meyakini ketetapan Allah Ta’ala.
(GTT)