Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Keutamaan Sikap Tolong Menolong dalam Islam dan Cara Meneladaninya
25 Oktober 2021 10:59 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Tolong menolong dalam Islam dikenal dengan istilah ta’awun. Sikap terpuji ini sangat dianjurkan oleh Allah Swt dan Rasul-Nya. Tidak hanya bernilai pahala, sikap tolong menolong juga mengandung keutamaan yang besar.
ADVERTISEMENT
Al-Hafizh Ibnu Katsir dalam Tafsir Al- Qur’anil Azhim mengatakan bahwa, Allah SWT memerintahkan semua hamba-Nya untuk tolong menolong dalam hal kebaikan dan meninggalkan semua kemungkaran. Hal ini disampaikan langsung melalui firman-Nya dalam surat al-Maidah ayat 2 berikut:
وَتَعَاوَنُوا۟ عَلَى ٱلْبِرِّ وَٱلتَّقْوَىٰ ۖ وَلَا تَعَاوَنُوا۟ عَلَى ٱلْإِثْمِ وَٱلْعُدْوَٰنِ ۚ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ۖ إِنَّ ٱللَّهَ شَدِيدُ ٱلْعِقَابِ
“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan. Bertakwalah kepada Allah, sungguh, Allah sangat berat siksaan-Nya.”
Apa isi kandungan ayat tersebut? Untuk mengetahuinya, simak artikel berikut.
Isi Kandungan Surat Al Maidah ayat 2
Melalui surat Al-Maidah ayat 2, Allah Swt memerintahkan hamba-Nya untuk tolong menolong dalam hal kebaikan. Tidak terbatas pada hal tertentu saja, tolong menolog juga harus dilaksanakan dalam segala keadaan.
ADVERTISEMENT
Al-qurthubi dalam tafsirnya menyebutkan bahwa sikap tolong menolong dapat diwujudkan dengan memberikan sesuatu kepada orang lain, baik berupa materi maupun moral.
Orang berilmu bisa menolong dengan pengetahuannya, sedangkan orang berharta bisa membantu dengan kekayaannya. Kemudian orang yang kuat (syaja’ah) bisa menolong dengan kemampuannya.
Dalam buku Pasti Bisa Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti oleh Tim Ganesha disebutkan bahwa tolong menolong tidak diperkenankan dalam hal dosa dan maksiat, misalnya, saat berpartisipasi dalam kegiatan minum khamr. Sebab, dosanya akan berlaku bagi semua orang yang terlibat di dalamnya.
Sebaliknya, tolong menolong dalam hal kebaikan justru sangat dianjurkan dalam Islam. Contohnya, meringankan beban orang lain, menutupi aibnya, memberi bantuan kepada seseorang, dan mengunjungi orang yang sedang sakit atau menerima suatu musibah.
ADVERTISEMENT
Sikap tolong menolong ini harus ditujukan kepada semua manusia, tidak hanya dengan sesama Muslim saja. Namun, jika dengan non-Muslim, interaksinya tetap harus dibatasi. Tidak ada kerjasama dan tolong menolong dalam hal akidah dan ibadah.
Allah Swt telah membagi rahmat kepada hamba-Nya berdasarkan kekuasaan dan kebijaksanaan-Nya. Dia melebihkan sebagian satu dengan yang lain untuk menunjukan kebijaksanaan-Nya. Hal ini ditegaskan dalam surat Az–Zukhruf ayat 32:
“Apakah mereka yang membagi-bagi rahmat Tuhanmu? Kamilah yang menentukan penghidupan mereka dalam kehidupan dunia, dan Kami telah meninggikan sebagian mereka atas sebagian yang lain beberapa derajat, agar sebagian mereka dapat memanfaatkan sebagian yang lain. Dan rahmat Tuhanmu lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan.”
Sama seperti amal shalih lain, tolong menolong juga memberikan dampak positif yang cukup banyak, di antaranya terpenuhinya kebutuhan hidup berkat kebersamaan, membuat tugas yang berat menjadi ringan, terwujudnya persatuan dan kesatuan, serta menimbulkan rasa simpati pada sesama.
ADVERTISEMENT
Mengutip Buku Akidah Akhlak Kelas VIII MTs, berikut upaya yang bisa dilakukan umat Islam untuk meneladani sikap tolong menolong:
(MSD)