Keutamaan Surat Ar-Rahman bagi Umat Muslim yang Senantiasa Membacanya

Ilustrasi Al-quran. Foto: opinovi/Shutterstock

Surat Ar-Rahman merupakan salah satu surat dalam Alquran yang menyimpan keutamaan besar. Surat ini dikenal dengan sebutan pengantin Alquran karena terdapat 31 kali pengulangan lafaz “Fa biayyi alaa’i rabbi kuma tukadziban" di dalamnya.

Potongan ayat tersebut berisi pertanyaan bernada teguran tentang kebiasaan buruk manusia yang selalu kufur terhadap nikmat Allah. Saat diberikan nikmat berupa harta dan kesehatan, manusia kerap lupa berterima kasih dan bersyukur kepada-Nya.

Padahal nikmat tersebut sangatlah banyak, sehingga manusia tidak mampu untuk menghitungnya. Oleh karena itu, umat manusia diperintahkan untuk mensyukuri nikmat sebagaimana para jin juga melakukannya.

Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda: “Aku melihat kalian semua berdiam diri. Sungguh aku telah membacakannya untuk jin dan mereka lebih baik memberi jawaban ketimbang kalian saat aku membaca seriap ayat ‘Fa biayyi alaa’i rabbi kuma tukadziban’, mereka menjawab “Dan tiada sesuatu nikmat pun dari-Mu wahai Tuhanku yang aku dustakan, bagi-Mu segala puji" (HR. Tidmidzi)

Begitu dalam makna yang terkandung dalam Surat Ar-Rahman sehingga umat Muslim pun dianjurkan untuk membacanya. Apa keutamaan Surat A-Rahman menurut dalil shahih? Untuk mengetahuinya, simaklah penjelasan berikut.

Baca juga: Arti Surat Ar Rahman dan Keutamaan Membacanya

Keutamaan Surat Ar-Rahman

Ilustrasi Al-quran. Foto: Erick Fahrizal/Shutterstock

Keutamaan Surat Ar-Rahman telah banyak disebutkan dalam dalil shahih. Surat ini dikenal sebagai pengantin Alquran. Al-Baihaqi meriwayatkan dari Ali secara marfu’, “Segala sesuatu itu memiliki pengantin dan pengantin Alquran adalah surat Ar-Rahman.”

Di sisi lain, keutamaan Surat Ar-Rahman juga telah tergambarkan dalam beberapa riwayat. Dirangkum dari buku 9 Surat Alquran Pilihan (2020), berikut penjelasan lengkapnya:

1. Menambah rasa syukur

Surat Ar-Rahman mampu menambah rasa syukur umat Muslim yang membacanya. Dengan membiasakan membaca surat ini, kita akan diajak oleh Alquran untuk senantiasa ingat akan kenikmatan yang telah diterima.

Dari ingatan tersebut, harapannya kita bisa mensyukuri nikmat yang tak terhingga dengan sebaik-baiknya. Ini mencakup nikmat sehat, harta, kekuasaan, dikelilingi orang yang baik, dan lain-lain.

Dari Ubay bin Ka’ab ra, ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa membaca surat Ar-Rahman niscaya Allah rahmati ketiadaberdayaannya dan ia telah menjalankan rasa syukur atas nikmat Allah padanya.”

Ilustrasi membaca Al Quran. Foto: Shutterstock

2. Mendapat balasan surga

Imam Al-Baihaqi meriwayatkan hadits dari Aisyah ra, Rasulullah SAW bersabda: “Pembaca surat Al-Hadid, surat Al-Waqiah, dan surat Ar-Rahman diseru di alam malaikat langit dan bumi dengan ‘Penghuni Surga Firdaus’”. (HR. Baihaqi)

3. Mendapat kasih sayang dan ridha Allah

Umat Muslim dianjurkan untuk membaca surat Ar-rahman setiap pagi dan malam. Dalam tafsir Ats-tsaqolayn, Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa membaca surat Ar-Rahman, Allah akan menyayangi kelemahannya dan meridhoi nikmat yang dikaruniakan kepadanya.”

4. Mati syahid

Umat Muslim yang selalu membaca surat Ar-Rahman ketika bangun malam akan bertemu dengan Allah di hari kiamat dalam keadaan syahid. Hal ini tertuang dalam sabda Rasulullah SAW yang berbunyi:

“Jangan meninggalkan untuk membaca surat Ar-Rahman, bangunlah malam bersamanya, surat ini tidak menenteramkan hati orang munafik, kamu akan menjumpai Tuhan bersamanya (Ar-Rahman) pada hari kiamat, wujudnya seperti wujud manusia yang paling indah dan baunya paling harum, pada hari kiamat tidak ada seorang pun yang berdiri di hadapan Allah yang paling dekat dengan-Nya selainnya. Allah bertanya, ‘siapakah orang di dunia yang sering bangun malam dan tekun membacamu?’ Dia menjawab: ‘Ya robbi, Fulan bin Fulan, lalu wajah mereka menjadi bersinar. Dan ia berkata kepada mereka: berilah syafaat bagi orang-orang yang mencintai kalian. Kemudian ia memberi syafaat sampai yang terakhir dan tidak ada seorang pun yang tertinggal dari orang yang berhak menerima syafaat. Lalu ia berkata kepada mereka: masuklah kalian ke surga dan tinggallah di dalamnya sebagaimana yang kalian inginkan.’” (HR. Imam Ja’far)

(MSD)