Konten dari Pengguna

Khutbah Haji Wada, Berisi Pesan Terakhir Nabi Muhammad yang Mengharukan

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
5 Juli 2022 11:17 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Khutbah Haji Wada. Foto: pixabay.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Khutbah Haji Wada. Foto: pixabay.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Haji wada dikenal juga dengan sebutan haji perpisahan Nabi Muhammad SAW. Haji wada merupakan haji pertama dan terakhir yang dilaksanakan Rasulullah.
ADVERTISEMENT
Nabi Muhammad melaksanakan haji wada pada 23 Februari tahun 632 M. Menukil buku Sejarah Hidup dan Perjuangan Rasulullah oleh Abdullah Haidir, Rasulullah SAW menyeru kepada semua orang untuk bergabung dengannya agar mengetahui tata cara ibadah haji wada yang benar sesuai petunjuknya.
Ditemani oleh istri-istrinya dan putrinya Fatimah, Nabi Muhammad berangkat bersama pengikutnya yang terdiri dari penduduk imigran Madinah, para sahabat, dan suku-suku yang datang ke Madinah. Nabi tiba di Mekah pada hari keempat bulan Dzulhijjah dengan ditemani oleh lebih banyak orang yang telah bergabung dengannya dalam perjalanan.
Setelah itu, Rasulullah meninggalkan Mekah dan pergi ke Mina untuk bermalam di sana. Pada 9 Dzulhijjah, Nabi Muhammad berangkat ke Arafah, menyusuri jalan Muzdalifah dan bermalam di sebuah tenda di Namira yang ia minta untuk didirikan.
ADVERTISEMENT
Pada sore harinya, Nabi Muhammad berkhutbah untuk terakhir kalinya. Khutbah ini dikenal sebagai khutbah perpisahan, kepada lebih dari 120.000 umat Muslim di lembah Arafat. Berikut isi dari khutbah haji wada.
Ilustrasi Khutbah Haji Wada. Foto: pixabay.com

Khutbah Haji Wada

Merangkum dari buku Spiritualitas Amaliah Ibadah Haji oleh Badrudin, berikut pesan Rasulullah dalam khutbah haji wada.
Wahai manusia sekalian, dengarkanlah baik-baik apa yang akan kukatakan. Aku tidak tahu apakah aku dapat bertemu lagi dengan kalian setelah tahun ini. Maka dengarlah kata-kataku dengan teliti dan sampaikanlah kepada mereka yang tidak hadir disini.
Wahai manusia, kalian menganggap bulan dan kota ini sebagai kota yang suci, maka anggaplah jiwa dan harta setiap orang Muslim sebagai amanah yang suci. Kembalikan harta yang diamanahkan kepadakepada pemiliknya yang berhak. Janganlh menyakiti orang lain, agar ia tidak menyakitimu pula.
ADVERTISEMENT
Wahai manusia, sesungguhnya darahmu dan hartamu adalah haram bagimu, sampai datang masanya kamu menghadap Tuhan, dan pasti kamu menghadap Tuhan; pada waktu itu kamu dimintai pertanggung jawaban atas perbuatanmu. Saya sudah menyampaikan ini. Maka barangsiapa yang telah diserahi amanat, tunaikanlah amanat itu kepada yang berhak menerimanya.
Bahwa semua riba tidak berlaku. Tetapi kamu berhak menerima kembali modalmu. Janganlah berbuat zalim, merugikan orang lain, dan teraniaya dirugikan. Allah telah menentukan bahwa tidak boleh lagi ada riba dan bahwa riba al-Abbas bin Abdul Muthalib sudah tidak berlaku.
Semua tuntutan darah selama masa jahiliah tidak berlaku lagi, dan bahwa tuntutan darah pertama yang kuhapuskan adalah darah Ibn Rabi'ah bin Al Haris bin Abdul Muttalib.
ADVERTISEMENT
Wahai manusia, sebagaimana kamu mempunyai hak atas istrimu, mereka juga mempunyai hak atasmu. Sekiranya mereka menyempurnakan hak mereka atasmu, maka mereka juga mempunyai hak atas nafkahmu secara lahir maupun batin.
Berlaku lemah lembut terhadap mereka, karena sesungguhnya mereka adalah teman dan sahabatmu yang setia, serta halal hubungan suami-istri atas kalian. Dan kamu berhak melarang mereka memasukkan orang yang tidak kamu sukai ke dalam rumahmu.
Wahai manusia, dengarlah dengan sungguh-sungguh kata-kataku ini. Sembahlah Allah dan dirikanlah shalat lima waktu dalam sehari. Berpuasalah engkau di bulan Ramadhan. Tunaikan zakat dari harta yang kau miliki, serta tunaikan ibadah haji sekiranya engkau mampu melaksanakannya. Ketahuilah, bahwa setiap muslim adalah saudara dengan derajat yang sama, tidak seorang pun yang lebih mulia dari yang lainnya, kecuali dalam taqwa dan amal shaleh.
ADVERTISEMENT
Ingatlah, bahwa kita semua akan menghadap Allah pada suatu hari nanti. Dan pada hari itu, kamu akan dimintai pertanggung jawaban atas segala yang kamu perbuat. Karenanya, waspadalah, jangan sampai kamu keluar dari landasan kebenaran selepas ketiadaanku.
Wahai manusia, tidak ada lagi nabi dan rasul selepas ketiadaanku dan tidak akan lahir agama baru. Oleh karena itu, wahai manusia, dengarlah dengan sungguh-sungguh dan pahamilah kata-kataku, sesungguhnya telah aku tinggalkan dua hal kepadamu, yakni Alquran dan Sunnahku, yang sekiranya kamu berpegang teguh dan mengikuti keduanya, niscaya kamu tidak akan tersesat selamanya.
Hendaklah orang-orang yang mendengar ucapanku menyampaikan kepada orang lain. Semoga orang yang terakhir lebih memahami kata-kataku ini dari mereka yang hanya sekedar mendengar dariku tanpa memahaminya. Saksikanlah Ya Allah, aku telah menyampaikan risalah ini kepada hamba-hamba-Mu.
ADVERTISEMENT
(EAR)