Kisah Abu Lahab, Paman Nabi Muhammad SAW yang Mengalami Kematian Tragis

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
22 Januari 2021 12:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi neraka. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi neraka. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Abu Lahab adalah salah satu dari empat orang paman Nabi Muhammad SAW. Ia dikenal dengan kisah kematiannya yang mengenaskan. Semasa hidupnya, Abu Lahab kerap menentang ajaran Islam dan membenci Rasulullah SAW.
ADVERTISEMENT
Abdul uzza bin Abdul Muthalib merupakan seorang terhormat di Makkah. Dia memiliki paras rupawan, kedudukan, dan harta yang berlimpah. Tidak hanya itu, ia juga menjadi keturunan leluhur pilihan yang pandai bergaul.
Kendati demikian, kekayaan dan kemashyuran itu tidak ada artinya. Sebab, ia tidak mengikuti syariat Islam, bahkan menentang dan mencelakai Nabi Muhammad SAW. Oleh karena itu, Allah SWT mengekalkan nama Abu Lahab, yang artinya api.

Kejahatan Abu Lahab dan Keluarga

Tidak hanya Abu Lahab, istrinya, Ummu Jamil Aura' juga membenci Nabi Muhammad SAW. Suatu ketika, ia pernah meletakkan duri dan kayu di jalan yang sering dilalui Rasulullah SAW untuk mencelakainya.
Karena perangai yang kejam, sosok Ummu Jamil diabadikan Allah sebagai perempuan pembawa kayu bakar di Surah Al-Masad.
ADVERTISEMENT
Abu Lahab dan istrinya juga menyuruh dua orang anaknya yang menikah dengan puteri Baginda Rasullah SAW untuk menceraikan istri-istri mereka. Salah satu dari mereka, Utaibah, menceraikan anak beliau, Ummu Kultsum. Ia juga membentak dan meludahi wajah Nabi.
Setelah itu, Utaibah mendapatkan ganjaran dari perbuatannya. Ketika sampai di daerah al-Ghadirah, ia diterkam oleh singa. Tubuhnya juga dicabik-cabik hingga akhirnya Utaibah mati.
Ilustrasi Jasad Foto: Shutterstock

Kematian Tragis

Kematian Abu Lahab terjadi tujuh hari setelah Perang Badar. Dia mengidap penyakit kulit berupa bisul di seluruh tubuhnya. Ditambah, orang-orang pun enggan mengurus jasadnya.
Setelah tiga hari terlantar, jasad Abu Lahab akhirnya dikuburkan dengan cara yang tidak lazim. Tubuhnya didorong dengan kayu panjang hingga masuk ke dalam lubang. Kemudian, jasadnya dilempari dengan batu kerikil hingga tertimbun.
ADVERTISEMENT
(GTT)