Konten dari Pengguna

Kisah dan Doa Nabi Sulaiman Menundukkan Wanita yang Bisa Diamalkan

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
28 Oktober 2021 12:30 WIB
·
waktu baca 3 menit
clock
Diperbarui 19 Mei 2022 18:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi berdoa. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi berdoa. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Nabi Sulaiman adalah manusia pilihan Allah yang dianugerahi mukjizat sangat besar. Sepanjang masa kenabiannya, ia mampu menaklukan apapun, termasuk wanita.
ADVERTISEMENT
Kisah Nabi Sulaiman dalam menaklukan wanita terjadi saat ia berhasil meyakinkan Ratu Balqis untuk menganut ajaran Islam. Menurut pendapat ahli tafsir dan sejarah, ia kemudian memperistri Ratu Balqis dengan maksud mengislamkan seluruh rakyat Saba.
Perjuangannya dalam menaklukan Ratu Balqis tidak luput dari bantuan usaha dan doa. Seperti apa kisahnya? Untuk mengetahuinya, simak penjelasan berikut.

Kisah Nabi Sulaiman Menaklukan Wanita

Pertemuan Nabi Sulaiman dengan Ratu Balqis bermula saat burung hud hud melintasi negeri Saba dan melihat sebuah istana megah. Di dalam istana tersebut, hiduplah seorang ratu cantik bernama Balqis beserta prajuritnya.
Ilustrasi pria muslim sedang berdoa. Foto: Shutter Stock
Bukannya menyembah Allah, Ratu Balqis dan prajuritnya justru menyembah matahari. Melihat keanehan ini, burung hud hud pun memberikan informasinya kepada Nabi Sulaiman.
ADVERTISEMENT
Kemudian, Nabi Sulaiman menuliskan surat kepada Ratu Balqis. Ia mengajak Ratu Balqis beserta seluruh rakyatnya untuk meninggalkan sembahan matahari dan beralih menyembah Allah SWT.
Dalam buku Satwa dan Puspa dalam Alquran karya Dewi Rieka, disebutkan bahwa Ratu Balqis mengirim utusan kepada Sulaiman. Ia memberikan hadiah mewah dengan maksud ingin mengetahui bagaimana reaksi Sulaiman setelah menerima hadiah itu.
Ternyata, Sulaiman menolaknya dan berkata dengan halus, "Apakah kamu patut menolong aku dengan harta? Allah telah memberiku lebih dari apa yang Dia berikan kepadamu."
Ilustrasi berdoa. Foto: Shutter Stock
Pasukan Balqis pulang membawa hadiahnya kembali. Karena kejadian ini, Ratu Balqis semakin penasaran dengan Sulaiman dan memutuskan untuk menemuinya secara langsung.
Sesampainya di kerajaan Nabi Sulaiman, Balqis terkejut. Singgasananya yang selama ini dibanggakan berpindah tempat ke kerajaan Sulaiman.
ADVERTISEMENT
Dengan bantuan Allah dan bala tentaranya, Nabi Sulaiman mampu memindahkan singgasana kerajaan Saba' dalam sekejap. Sejak saat itu, Balqis pun takjub dan memutuskan untuk memeluk agama Islam.
Dalam buku Dahsyatnya Doa Para Nabi oleh Syamsuddin Noor, disebutkan bahwa Ratu Balqis memohon ampun dan berkata:
"Oh, Tuhanku. Aku telah lama tersesat berpaling daripada-Mu, melalaikan nikmat dan karunia-Mu, serta merugikan dan menzhalimi diriku sendiri sehingga terjatuh dari cahaya dan rahmat-Mu. Ampunilah aku. Aku berserah diri kepada Sulaiman, Nabi-Mu, dengan penuh keikhlasan dan keyakinan. Kasihanilah diriku wahai Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang”
Takluknya Ratu Balqis di tangan Nabi Sulaiman tentu tidak luput dari bantuan Allah Swt. Melalui doa-doa yang dipanjatkannya, Nabi Sulaiman mampu meyakinkan Ratu Balqis dan rakyat Saba' untuk masuk Islam.
Ilustrasi orang berdoa qunut. Foto: Shutterstock

Doa Nabi Sulaiman Menundukkan Wanita

Adapun lafadz doa Nabi Sulaiman untuk menaklukan wanita adalah sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
إِنَّهُ مِن سُلَيْمَانَ وَإِنَّهُ بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ * أَلاَّ تَعْلُوا عَلَيَّ وَأْتُونِي مُسْلِمِين
innahu min sulaimana wa innahu bismillahir-rahmanir-rahim alla ta'lu 'alayya wa`tuni muslimin.
Artinya: “Sesungguhnya surat itu dari Sulaiman dan sesungguhnya isinya, kandungan isi surah itu “Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Bahwa jangan lah kamu sekalian berlaku sombong terhadap-Ku dan datang lah kepada-Ku sebagai orang-orang yang berserah diri”
(MSD)