Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten dari Pengguna
Kisah Hidup Letkol Untung, Tokoh Sentral Tragedi G30S/PKI
30 September 2020 17:17 WIB
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Letkol Untung Syamsuri dikenal sebagai salah satu aktor utama dalam peristiwa G30S/PKI . Pria kelahiran Kebumen, Jawa Tengah, 3 Juli 1926 ini merupakan Komandan Batalyon I Kawal Kehormatan Resimen Tjakrabirawa. Pasukan ini bertugas untuk mengawal Presiden beserta keluarga.
ADVERTISEMENT
Kariernya di bidang militer dimulai ketika Untung belajar di Akademi Militer . Kemudian pada tahun 1950-an, ia menjadi anak buah Soeharto sebagai Letnan dalam Batalyon Sudigdo di Kleco, Solo.
Untung turut bertkontribusi dalam menumpas pemberontakan Pemerintahan Revolusional Republik Indonesia (PRRI) dan terlibat dalam Operasi Trikora di Irian Barat.
Letkol Untung dan G30S/PKI
Berdasarkan kesaksian Wahyudi (kapten Angkatan Darat) dalam Dokumen G30S dihadapan Mahmilub 2 di Jakarta (Perkara Untung), para pelaku aktif G30S, termasuk Letkol Untung, beberapa kali melakukan diskusi tentang situasi nasional dan adanya rencana Dewan Jenderal untuk mengkudeta presiden.
Kelompok ini kemudian berkesimpulan bahwa diperlukan suatu usaha militer untuk menggagalkan gerakan Dewan Jenderal. Mereka mempunyai daftar nama petinggi militer yang diduga tergabung dalam Dewan Jenderal.
ADVERTISEMENT
Dalam The World of Sergeant-Major Bungkus: Two Interviews with Benedict Anderson and Arief Djati yang dimuat di jurnal Indonesia edisi Oktober 2004 volume 78, terungkap bahwa Letnan Satu Dul Arif, komandan kompi C Cakrabirawa ditugaskan Untung untuk menjalankan misi yang berkaitan dengan Dewan Jenderal.
Untung memberi informasi bahwa terdapat sekelompok jenderal yang disebut Dewan Jenderal yang hendak mengkudeta Presiden Soekarno. Oleh sebab itu, pada peristiwa G30S/PKI, Pasukan Cakrabirawa mengira bahwa mereka melindungi sang Presiden.
Pada 1 Oktober 1965, Radio Republik Indonesia (RRI) menyiarkan pengumuman tentang adanya Gerakan 30 September di bawah komandan Letkol Untung.
Akhir Hidup Letkol Untung
Letkol Untung ditangkap tidak lama setelah peristiwa G30S/PKI. Berdasarkan Keputusan Presiden/Pangti ABRI/KOTI/nomor 171/KOTI/1965 per 4 Desember 1965 , ia diberhentikan tidak hormat dari ketentaraan terhitung mulai 30 September 1965.
ADVERTISEMENT
Pada 1966, Untung diadili di Mahkamah Militer Luar Biasa (Mahmilub). Dalam Kesaksianku Tentang G30S yang ditulis oleh Dr. H. Soebandrio, Untung sering mengungkapkan keyakinannya bahwa Soeharto akan menyelamatkannya.
Itu karena Untung merasa sebagai sahabat Soeharto dan ia mengatakan bahwa Soeharto mengetahui rencana G30S. Namun, keyakinannya tak terwujud karena pada 6 Maret 1966, Mahmilub memberikan vonis hukuman mati kepadanya.
(ERA)