Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
Kisah Isra Miraj, Perjalanan Spiritual Rasulullah SAW Ke Sidratul Muntaha
28 Februari 2022 8:33 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kisah Isra Miraj bermula ketika Nabi Muhammad SAW mengalami tahun penuh kedukaan yang disebut sebagai Amul Huzni. Kala itu, Rasulullah SAW ditinggal pergi oleh dua orang yang beliau sayang, yakni Khadijah dan Abu Thalib.
ADVERTISEMENT
Untuk menghibur kedukaan Rasulullah, Allah Swt mengutus Malaikat Jibril, Mikail, dan Israfil untuk turun ke bumi. Mereka diperintahkan untuk membawa Rasulullah melakukan perjalanan Isra Miraj ke Sidratul Muntaha.
Sebelum itu, para malaikat membawa Nabi ke sumur Zamzam di dekat Ka’bah untuk membersihkan hati beliau. Dengan penuh khidmat, Jibril membelah dan membasuh hati Rasul dalam wadah emas. Ia berkata: “Segumpal darah hitam ini adalah bagian setan darimu, Ya Muhammad,”
Setelah itu, Jibril mengeluarkan wadah yang beirisi iman dan hikmah. Ia pun menuangkan seluruh isi dari wadah tersebut ke hati Rasulullah. Kemudian, Jibril mengembalikan hati Rasulullah dan menutup kembali dada beliau.
Menurut Ariany Syurfah dalam buku Kisah Teladan & Menakjubkan 25 Nabi, pembasuhan hati Rasulullah menjadi ritual pertama sebelum beliau melakukan perjalanan ke Sidratul Muntaha. Bagaimana kisah Isra Miraj selengkapnya?
ADVERTISEMENT
Kisah Isra Miraj
Setelah persiapan Isra Miraj dirasa sudah cukup, Jibril lantas mendatangkan seekor binatang putih bernama Buraq. Binatang ini memiliki tubuh yang lebih besar dari keledai dan lebih kecil dari bagal.
Dalam sebuah riwayat dikatakan, Buroq memiliki dua sayap di antara kedua kakinya. Binatang ini yang akan menjadi kendaraan Rasulullah SAW untuk menuju Masjidil Aqsa.
Dengan menunggangi Buraq, Rasulullah dan Malaikat Jibril singgah di tempat-tempat yang bersejarah. Beliau mengunjungi Bukit Tursina, Madinah, Bethelem, dan Masjidil Aqsa.
Sesampainya di Miraj, Jibril memeluk Rasulullah dan mencium bagian kening diantara kedua mata beliau sembari berucap, “Naiklah Muhammad ! Engkau adalah tamu yang mulia dan akan menghadap Tuhan yang Maha Mulia.”
Tanpa jeda yang lama, Rasulullah dan Jibril melangkahkan kaki menaiki Miraj. Mereka memasuki pintu langit pertama hingga ketujuh dengan sangat cepat.
ADVERTISEMENT
Di tiap lapisan langit, Rasulullah dapat melihat langsung wajah asli para Nabi terdahulu dan malaikat yang mulia. Kemudian, sampailah beliau pada puncak Sidratul Muntaha di mana malaikat Jibril tidak dapat melampauinya.
Pada tingkatan ini, Rasulullah SAW diberi kesempatan untuk bertemu Allah Swt dan berdialog langsung dengan-Nya. Saat itu, Allah Swt memerintahkan Rasulullah dan umat untuk melaksanakan shalat wajib 50 kali sehari semalam.
Rasulullah pun menerima perintah tersebut. Dalam perjalanan pulang, beliau bertemu lagi dengan Nabi Musa AS yang bertanya tentang apa yang Rasulullah peroleh.
Ketika Nabi menyampaikan bahwa ada kewajiban 50 kali shalat sehari semalam, Nabi Musa meminta Nabi Muhammad SAW untuk memohon keringanan. Beliau pun kembali dan Allah meringankannya 5 kali.
ADVERTISEMENT
Tetapi ketika bertemu lagi dengan Nabi Musa, beliau meminta Rasulullah untuk kembali meminta keringanan. Demikianlah diringankan lagi 5 kali. Berulang-ulang Nabi SAW bertemu dengan Nabi Musa dan berulang-ulang pula beliau kembali kepada Allah.
Hingga akhirnya, Allah meringankannya menjadi 5 kali sehari. Nabi Musa kembali menyarankan Rasulullah untuk meminta keringanan, tetapi beliau berkata: “Aku telah memohon kepada Allah berkali-kali sehingga aku malu. Aku rela dan menerima itu.”
(MSD)