Konten dari Pengguna

Kisah Nabi Hud dan Musnahnya Kaum Ad yang Diazab Allah SWT

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
8 Juli 2021 15:31 WIB
·
waktu baca 3 menit
clock
Diperbarui 13 Agustus 2021 13:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi kisah Nabi Hud dan kaum Ad. Foto: iStock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kisah Nabi Hud dan kaum Ad. Foto: iStock
ADVERTISEMENT
Nabi Hud merupakan keturunan Nabi Nuh AS melalui Sam bin Nuh. Nabi Hud diutus Allah SWT untuk berdakwah kepada kaum Ad di al-Ahqaf, daerah Yaman antara Aman dan Hadramaut.
ADVERTISEMENT
Allah SWT memberi karunia yang lebih kepada kaum Ad. Para pria kaum Ad memliliki postur tubuh yang tinggi dan tegap. Mereka juga hidup dengan bermewah-mewah hingga dapat membangun benteng dan istana yang besar.
Tanah tempat tinggal mereka pun subur dengan sumber air yang mengalir dari segala penjuru. Singkatnya, kaum Ad hidup dengan makmur dan sejahtera.
Sayangnya, nikmat yang diberikan Allah SWT itu tak lantas membuat kaum Ad bersyukur. Mereka menjalani hidup dengan penuh kesombongan. Bukan hanya sombong, kaum Ad juga menyembah berhala, yaitu Shadan, Shamud, dan Hira. Azab yang diterima kaum Nabi Nuh seolah tak ampuh untuk menyadarkan mereka akan kebesaran Allah SWT.
Karena itu, Allah mengutus Nabi Hud untuk mengembalikan kaum Ad ke jalan yang benar. Meski demikian, ajakan dan peringatan Nabi Hud tak dihiraukan. Hingga akhirnya Allah pun turun tangan dengan mengazab dan memusnahkan kaum Ad. Berikut kisah lengkapnya.
ADVERTISEMENT

Musnahnya Kaum Ad

Ilustrasi kisah Nabi Nuh dan kaum Ad. Foto: iStock
Nabi Hud berdakwah kepada kaum Ad dengan penuh kesabaran. Ia mengajak mereka untuk menyembah Allah dan meninggalkan berhala. Ia juga tak lupa mengingatkan kaum Ad agar selalu bersyukur kepada Allah atas semua karunia yang mereka dapatkan.
Namun, kaum Ad tidak mendengarkannya. Mereka justru dengan lantang menentang dakwah Nabi Hud. Mereka berkata, “Wahai Hud! Engkau tidak mendatangkan suatu bukti nyata kepada kami, dan kami tidak akan meninggalkan sesembahan kami karena perkataanmu dan kami tidak akan memercayaimu, kami hanya mengatakan bahwa sebagian sesembahan kami telah menimpakan penyakit gila atas dirimu.
Nabi Hud menjawab, “Sesungguhnya aku bersaksi kepada Allah dan saksikanlah bahwa aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan, dengan yang lain, sebab itu jalankanlah semua tipu dayamu terhadapku dan jangan kamu tunda lagi.” (QS. Hud: 53-55)
ADVERTISEMENT
Setelah itu, Nabi Hud benar-benar menyerahkan segala nasib kaumnya kepada Allah SWT. Allah menjawab doanya kemudian memerintahkan Nabi Hud dan para pengikutnya untuk pergi.
Selepas kepergian Nabi Hud, azab benar datang menimpa kaum Ad. Azab pertama yang diterima mereka adalah mandulnya para kaum wanita kaum Ad. Bersamaan dengan itu, negeri mereka dilanda kemarau yang sangat panjang. Mereka tidak mendapat hujan selama tiga tahun tanpa henti.
Alhasil, negeri kaum Ad yang semula subur dan makmur, berubah menjadi negeri yang kering kerontang. Tak ada lagi sungai yang mengalir, tanah mulai retak, ladang kekeringan. Begitu pula dengan pohon yang menjadi layu dan mati serta binatang yang tak sanggup hidup lagi.
Nabi Hud masih terus berdakwah. Ia kembali mengingatkan kaum Ad agar kembali ke jalan yang benar. Namun, meski telah menerima azab yang begitu berat, mereka tak kunjung sadar. Kaum Ad masih tidak percaya akan kuasa Allah SWT. Mereka malah menghadap berhala-berhala dan memohon perlindungan dari musibah yang mereka hadapi.
ADVERTISEMENT
Azab Allah akhirnya kembali menimpa kaum Ad. Suatu hari berdatangan awan hitam yang tebal. Kaum Ad bergembira, mereka mengira awan itu adalah pertanda akan datangnya hujan yang bisa mengobati kekeringan di negeri itu.
Alih-alih menjadi rahmat, awan lah yang justru akan membawa kehancuran bagi kaum Ad sebagai pembalasan Allah. Bukan hujan yang turun dari awan hitam tebal itu, melainkan angin topan yang sangat dahsyat disertai dengan gemuruh yang mengerikan.
Angin dingin terus bertiup hingga delapan hari tujuh malam. Hingga akhirnya semua kaum Ad musnah dan tak ada satu pun orang di antara mereka tersisa. Allah berfirman:
Sedangkan kaum Ad, mereka telah dibinasakan dengan angin topan yang sangat dingin, Allah menimpakan angin itu kepada mereka selama tujuh malam delapan hari terus-menerus; maka kamu melihat kaum Ad pada waktu itu mati bergelimpangan seperti batang-batang pohon kurma yang telah kosong (lapuk).” (QS. Al Haqqah: 6-7)
ADVERTISEMENT
(ADS)