Kisah Nabi Nuh dan Azab Allah bagi Umatnya yang Kafir

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
30 Juni 2021 8:04 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi kisah Nabi Nuh. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kisah Nabi Nuh. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Nabi Nuh merupakan nabi ketiga setelah Nabi Adam dan Nabi Idris. Nabi Nuh juga menyandang gelar Ulul Azmi, golongan rasul pilihan yang mempunyai ketabahan luar biasa. Selain Nabi Nuh, rasul yang mendapatkan gelar Ulul Azmi adalah Ibrahim, Musa, Isa dan Muhammad.
ADVERTISEMENT
Nabi Nuh diutus oleh Allah SWT untuk menegakkan tauhid di tengah penduduk yang mulai menyembah berhala. Dalam dakwahnya, Nabi Nuh diuji oleh Allah dengan banyak cobaan. Para penduduk tidak mempercayai Nabi Nuh dan tetap menyembah berhala, termasuk istri dan salah satu anaknya.
Meskipun demikian, Nabi Nuh tak pernah putus asa dan selalu meminta pertolongan Allah. Nah, bagimanakah kisah ketabahan Nabi Nuh dalam berdakwah? Simak ulasan berikut ini.

Kisah Nabi Nuh

Ilustrasi kisah Nabi Nuh. Foto: Unsplash
Mengutip buku 25 Kisah Nabi & Rasul oleh Wulandari, selama berdakwah, Nabi Nuh mendapatkan hinaan dan ejekan dari para penduduk. Mereka berkata "Hai Nuh, siapa kamu hendak mengajar kami? Tunjukkan mukjizatmu dahulu."
Nabi Nuh pun merasa sedih dan berdoa kepada Allah. Lantas, Allah mengutus Jibril untuk memerintahkan Nabi Nuh membuat sebuah bahtera atau kapal. Allah berfirman:
ADVERTISEMENT
"Dan buatlah bahtera dengan kawalan dan wahyu Kami, dan janganlah merayu kepada-Ku untuk kaum yang zalim, sesungguhnya mereka akan ditenggelamkan." (QS. Hud : 37)
Nabi Nuh dan pengikutnya mengumpulkan kayu dan membuat kapal besar di tengah daratan. Hal itu membuat penduduk semakin mengejek Nabi Nuh dan bahkan menyebutnya gila. Namun, Nabi Nuh dan pengikutnya tak menghiraukan ejekan tersebut dan terus membangun kapal.
Setelah kapal Nabi Nuh selesai dibangun, Allah menurunkan azab berupa hujan lebat selama berhari-hari yang berujung pada bencana banjir. Di tengah banjir, Nabi Nuh melihat salah satu putranya, Kan'an, tengah berusaha menyelamatkan diri. Beliau berkata "Wahai anakku, naiklah ke kapal bersama kami, jangan bersama orang-orang kafir."
Namun, Kan'an tak menghiraukan perkataan Nabi Nuh dan malah menaiki bukit. Tak lama, air semakin naik hingga menenggelamkan seluruh daratan menjadi lautan. Seluruh penduduk mati tenggelam, termasuk anak Nabi Nuh dan istrinya yang tak mempercayai beliau.
ADVERTISEMENT
Yang selamat dari azab Allah tersebut hanyalah Nabi Nuh dan umatnya, beserta hewan-hewan yang dinaikkan ke kapal atas perintah Allah. Setelah berlayar berhari-hari, air bah pun surut dan kapal berlabuh di Bukit Judy.
Orang pertama yang turun dari kapal adalah Nabi Nuh dengan diikuti 80 orang pengikutnya yang beriman, termasuk putranya yang tersisa yakni Sam, Ham, dan Yafet. Mereka melepas seluruh hewan dan kembali membangun peradaban.
(AFM)