Kisah Nabi Saleh Memperingatkan Kaum Tsamud yang Durhaka Kepada Allah SWT

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
2 September 2021 10:31 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi kisah nabi saleh. Foto: pexels
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kisah nabi saleh. Foto: pexels
ADVERTISEMENT
Islam mengenal 25 nama Nabi dan Rasul yang ditugaskan untuk menyampaikan ajaran kebenaran kepada umat manusia. Nabi Saleh AS menjadi salah satunya yang berasal dari tanah Arab. Namanya banyak disebutkan dalam Alquran agar bisa dijadikan teladan.
ADVERTISEMENT
Mengutip buku Mukjizat Unta yang Keluar dari Batu: Nabi Saleh AS, Nabi Saleh hidup sekitar tahun 2150-2080 SM. Beliau diutus oleh Allah SWT untuk berdakwah kepada kaum Tsamud yaitu suku bangsa Arab yang bertempat tinggal di Al-Hijir, berlokasi di antara Hijaz dan Syam.
Kehidupan kaum Tsamud sangat jauh dari petunjuk Allah. Atas dasar inilah, Allah SWT mengutus Nabi Saleh untuk membimbing mereka ke jalan yang benar.
Lantas bagaimana kelanjutan kisah Nabi Saleh dengan Kaum Tsamud ini? Untuk mengetahuinya, simaklah penjelasan berikut.

Kisah Nabi Saleh

Kaum Tsamu dikenal sebagai ahli bangunan yang tekun dan terampil. Mereka sangat mahir dalam membuat rumah ataupun istana yang megah.
Ilustrasi kisah nabi saleh. Foto: pexels
Kaum Tsamud tinggal di Al-Hijr, tepatnya antara Kota Hijaz dan Kota Tabuk. Daerah tempat tinggal kaum Tsamud terkenal akan kesuburannya. Banyak pohon rindang yang tumbuh, sungai yang mengalir deras, dan puluhan mata air di mana-mana.
ADVERTISEMENT
Sayangnya, semua kenikmatan itu tak diiringi rasa syukur kepada Allah. Mereka sangat sombong dan kekayaannya hanya digunakan untuk berbuat maksiat. Yang terparah, mereka lupa kepada Sang Pencipta dan tak mau menyembah-Nya.
Karena itu, Allah mengutus Nabi Shaleh untuk memberi peringatan kepada kaum Tsamud. Beberapa orang menerima ajakan Nabi Shaleh, namun sebagian yang lain menentangnya. Mereka bahkan berusaha menyakiti Nabi Shaleh dan berencana untuk mengusirnya.
Mengutip buku Kisah 25 Nabi dan Rasul karya Aan Wulandari, suatu ketika, kaum Tsamud tengah berkumpul bersama. Melihat kesempatan ini Nabi Saleh datang menyerukan agar mereka kembali ke jalan Allah.
Orang-orang menolaknya dan malah meminta seekor unta betina yang sedang hamil tua keluar dari sebuah batu. Tak hanya itu, mereka menyebutkan ciri-ciri yang unta yang aneh untuk mempersulit Nabi Saleh.
Ilustrasi kisah nabi saleh. Foto: pexels
Nabi Saleh pun bertanya kepada kaum Tsamud, memastikan apakah mereka mau beriman jika ia mengabulkan permintaannya. Mereka setuju dan Nabi Saleh pun segera masuk ke tempat ibadahnya. Nabi Shaleh beribadah sebanyak-banyaknya dan berdoa dengan khusyuk agar Allah memberinya unta betina seperti yang diinginkan kaum Tsamud.
ADVERTISEMENT
Mukjizat pun datang, batu besar tiba-tiba terbelah dan dari dalamnya muncul seekor unta betina besar yang sedang hamil, dengan ciri-ciri unik yang disebutkan kaum Tsamud sebelumnya. Nabi Saleh berkata, “ini unta betina dari Allah sebagai tanda untukmu".
Melihat mukjizat itu, semua orang terpana. Ini benar-benar tanda kekuasaan Allah. Sejumlah orang akhirnya menyatakan keimanannya, namun sebagian besar lainnya ingkar janji dan tetap pada kekafırannya.
Bahkan mereka yang kafir tidak mau tinggal diam. Mereka selalu mencari cara untuk bisa menyingkirkan Nabi Saleh dari pemukiman itu secepatnya.
Mereka akhirnya berniat mencelakai unta yang dihadirkan Nabi Saleh tadi. Qidar bin Salif bin Junda dan Mashara bin Mahraj bin Mahya diperintahkan oleh sejumlah kaum kafir Tsamud untuk membunuh induk unta tersebut.
ADVERTISEMENT
Induk unta terbunuh dan anak-anaknya pun berlarian kesana-kemari. Mendengar kabar ini, Nabi Saleh sangat marah. Beliau berkata, "Bersukarialah kamu semua di rumahmu selama tiga hari”.
Perkataan ini adalah bentuk ancaman Nabi Saleh kepada mereka. Namun, orang kafir itu tak mempercayainya, malah lanjut merencanakan perbuatan keji lainnya.
Ilustrasi kisah nabi saleh. Foto: unsplash
Mereka ingin menyerang Nabi Shaleh dan keluarganya pada malam hari. Namun, sebelum niat itu terlaksana, Allah memerintahkan para malaikat untuk melempar batu kepadanya. Mereka pun meninggal lebih dahulu sebelum azab datang.
Sehari setelah pembunuhan unta, wajah kaum Tsamud berubah menjadi kuning. Di hari kedua berubah menjadi merah dan keesokan harinya berubah menjadi hitam. Ini adalah hari terakhir kesempatan bagi mereka untuk bersukaria, seperti yang dikatakan Nabi Shaleh tadi.
ADVERTISEMENT
Hari Ahad, sebelum matahari terbit, terdengar pekikan dari langit, sedangkan dari bawah bumi berguncang dengan dahsyat. Dalam sekejap, semua orang meninggal tak bersisa.
Mereka bergelimpangan dalam rumahnya sendiri. Dari azab ini, Allah telah membuktikan ancaman-Nya kepada orang yang tak mau taat kepada-Nya dan utusan-Nya.
(MSD)