Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.97.1
Konten dari Pengguna
Kisah Nabi Zakariya yang Puluhan Tahun Menanti Keturunan
4 Juni 2020 12:23 WIB
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
![Kisah Nabi Zakariya yang Puluhan Tahun Menanti Keturunan. Foto: iStock](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1591242667/ys96d4qh3wux9aijcdno.jpg)
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Nabi Zakariya dikisahkan sebagai seorang hamba yang sabar dan tabah dalam menghadapi ujian dari Allah SWT. Ia dan istrinya tidak kunjung dikaruniai anak sampai usia lanjut. Al-Quran menceritakan kisahnya dalam Surat Ali’Imran dan Surat Maryam. Berikut kisah Nabi Zakariya selengkapnya.
Tidak Kunjung Dikaruniai Anak
Nabi Zakariya diuji Allah SWT tidak memiliki anak sampai usianya lanjut. Namun, ujian ini tidak membuatnya kecewa atau murka kepada Allah. Ia berdoa: “Dia (Zakariya) berkata "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah lemah dan kepalaku telah dipenuhi uban, dan aku belum pernah kecewa dalam berdoa kepadamu ya Tuhanku” (QS Maryam ayat 4).
Nabi Zakariya kemudian memohon seorang pewaris yang dapat menyenangkan Allah. Ia tidak berpikir dalam hal kekayaan. Nabi Zakariya menginginkan seorang putra untuk melanjutkan kenabian dan untuk menyebarkan pengetahuan yang ia miliki.
ADVERTISEMENT
Allah Mengabulkan Doa Nabi Zakariya
Atas kesabarannya, Allah SWT akhirnya mengabulkan doa Nabi Zakariya.
“Kemudian Malaikat (Jibril) memanggil Zakariya, sedang ia tengah berdiri melakukan sholat di mihrab (katanya): "Sesungguhnya Allah menggembirakan kamu dengan kelahiran (seorang puteramu) Yahya, yang membenarkan kalimat (yang datang) dari Allah, menjadi pengikut, menahan diri (dari hawa nafsu) dan seorang Nabi termasuk keturunan orang-orang saleh". (QS Ali Imran ayat 39).
Setelah mengandung selama sembilan bulan, istri Nabi Zakaria melahirkan seorang anak laki-laki. Sesuai firman Allah, bayi tersebut diberi nama Yahya. Dengan bimbingan ayahnya, Nabi Yahya berdakwah dan keduanya menjadi guru bagi kaum Bani Israil.
Cara Nabi Zakariya Berdoa
Sebagian ulama Salaf mengatakan Nabi Zakariya bangun di tengah malam, sedangkan semua muridnya telah tidur. Lalu dia berbisik kepada Tuhannya seraya berdoa dengan suara yang lembut. Maka Tuhannya berfirman ke-padanya, "Kupenuhi seruanmu, Kupenuhi seruanmu, Kupenuhi seruanmu."
ADVERTISEMENT
Ulama lainnya mengatakan, sesungguhnya Nabi Zakaria melirihkan suaranya dalam berdoa karena kecintaannya kepada Allah SWT. Ini seperti yang dikatakan oleh Qatadah sehubungan dengan makna ayat ini: “…yaitu tatkala ia berdoa kepada Tuhannya dengan suara yang lembut. (QS Maryam ayat 3). Karena sesungguhnya Allah mengetahui kalbu orang yang bertakwa, dan mendengar suara yang perlahan.
Umat Islam perlu meneladani ikhtiar Nabi Zakariya. Meskipun ujian menimpanya, ia ikhlas dan tidak murka. Nabi Zakariya tetap berdoa kepada Allah.
Allah memberi rahmat kepada hamba-Nya yang sabar. Meski Nabi Zakariya telah berusia lanjut dan istrinya mandul, mereka dapat memperoleh keturunan. Seperti tercantum dalam Surat Ali Imran ayat 40, "Demikianlah Tuhan melakukan apa yang Dia kehendaki."
ADVERTISEMENT
(ERA)