Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.0
6 Ramadhan 1446 HKamis, 06 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
Kisah Nabi Zulkifli yang Diabadikan dalam Alquran
13 Februari 2022 19:30 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Mengutip buku Pengetahuan Agama Islam untuk Muslim Cilik karya Aifa Syah, nama asli Nabi Zulkifli adalah Basyar. Beliau lahir pada tahun 1500 SM dan ditugaskan oleh Allah Swt untuk berdakwah kepada orang-orang Amoria di Damaskus.
Nabi Zulkifli dikenal sebagai seorang teladan yang sangat saleh. Bagaimana kisahnya dalam Alquran ? Simak artikel berikut untuk mengetahui jawabannya.
Kisah Nabi Zulkifli
Nama Zulkifli merupakan gelar untuk Basyar yang berarti “orang yang sanggup memegang janji". Dalam Alquran, namanya disebut dua kali, yaitu di Surat Al-Anbiya ayat 85-86 dan Surat Shaad ayat 48.
Dikutip dari buku Kisah Nyata 25 Nabi dan Rasul karya M. Faizi, pada suatu masa hiduplah seorang pemimpin yang tua dan renta. Lalu, ia meminta orang lain untuk menggantikannya.
Sang pemimpin bertanya, "Siapakah di antara kalian yang sanggup menggantikan aku? Ada tiga syaratnya. Pertama, berpuasa di siang hari; kedua, beribadah pada malam hari, dan ketiga, tidak marah-marah."
ADVERTISEMENT
Hingga sang pemimpin mengulang tiga kali tawarannya, tidak ada seorang pun yang sanggup, kecuali hanya seorang saja. Dialah Basyar yang tak lain adalah Nabi Zulkifli AS.
Setelah menjadi pemimpin, Nabi Zulkifli AS dikenal hebat dalam mengatur waktu. la taat beribadah, sabar, dan adil dalam memimpin rakyatnya.
Suatu hari, setan datang untuk menggoda. Ia mendatangi Nabi Zulkifli yang hendak tidur dan beristirahat. Setan menyamar sebagai manusia dan meminta kerajaan untuk menyelesaikan masalahnya.
Karena saat itu merupakan waktu bagi Nabi Zulkifli untuk beristirahat, ia pun menugaskan wakilnya. Nabi Zulkifli memerintahkan wakilnya untuk menyelesaikan masalah tamunya tersebut.
Namun, tamu itu tidak menerima keputusan Nabi Zulkifli. Tamu itu ingin Nabi Zulkifli sendiri yang menyelesaikan masalahnya.
ADVERTISEMENT
Perwakilan kerajaan menjelaskan kepada tamu bahwa Nabi Zulkifli harus istirahat, "Maaf, Tuan. Saat ini, Raja harus beristirahat," jelas perwakilan kerajaan. Meskipun telah dijelaskan, tamu itu tetap ingin permintaannya dipenuhi.
la tak mau pergi dan akan menunggu. "Aku ingin Raja-lah yang menyelesaikan masalahku. Aku tidak akan pergi sebelum Raja mau menyelesaikan masalahku," ucap tamu itu.
Akhirnya, Nabi Dzulkifli sendiri yang menyelesaikan masalah tamu itu. Sehingga, waktu istirahatnya pun terbuang habis.
Dari kisah ini dapat dilihat bahwa Nabi Zulkifli amat sabar dan teguh pendirian. Beliau bisa mengatur waktunya dengan baik, menyeimbangkan urusan dunia dan akhirat sekaligus.
(MSD)