Konten dari Pengguna

Kisah Nuaiman Sahabat Nabi yang Paling Usil dan Jenaka

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
6 Januari 2023 11:22 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Nuaiman sahabat Nabi. Foto: Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Nuaiman sahabat Nabi. Foto: Pexels
ADVERTISEMENT
Rasulullah SAW dikelilingi oleh para sahabat dengan sifat dan karakter yang beragam. Di antara banyaknya sahabat Nabi Muhammad SAW, ada seorang pria yang dikenal sangat jahil dan orang-orang sekitar sering dibuat geleng-geleng kepala akan tingkah lakunya.
ADVERTISEMENT
Namanya adalah An-Nuraiman bin Amr bin Rafa'ah atau dikenal dengan Nuraiman. Mengutip Nu'aiman: Sahabat Nabi Humoris dan Jenaka oleh Putra Ayu, beliau adalah sahabat Nabi Muhammad SAW yang berasal dari kalangan kaum Anshar atau penduduk asli Kota Madinah.
Keikutsertaan Nuaiman berjuang bersama Nabi Muhammad SAW dan para sahabat lainnya dalam perang, menjadikan namanya tercantum dalam Ashabul Badr. Dia lah sosok mujahid sejati.
Beberapa catatan sejarah menyebutkan, sosok ini selalu membuat Rasulullah SAW tertawa saat beliau berada di dekatnya. Bahkan berhasil membuat Rasulullah tertawa hingga terlihat gigi gerahamnya.

Kisah Nuaiman Sahabat Nabi

Ilustrasi Nuaiman sahabat Nabi. Foto: Pexels
Masih dari sumber yang sama, berikut beberapa kisah Nuaiman sahabat Nabi yang menarik untuk diketahui.

1. Kisah Nuaiman yang ‘Menjual’ Temannya

Dikisahkan bahwa pada suatu waktu Nuaiman diajak oleh Sayyidina Abu Bakar Ash-Shiddiq bersama sahabat yang lain untuk pergi ke negeri Syam. Salah satu yang bersamanya ada Suwaibith bin Harmalah.
ADVERTISEMENT
Sesampainya di Negeri Syam, semua dibagikan tugasnya masing-masing. Suwaibith bin Harmalah ditugaskan menjaga perbekalan, karena dikenal sebagai orang yang sangat amanah.
Saat Sayyidina Abu Bakar Ash-Shiddiq sedang pergi berniaga, dan Suwaibith menjaga makanan, datanglah Nuaiman kepada Suwaibith di waktu siang mengatakan bahwa dirinya telah merasa lapar. Suwaibith dengan sikap penuh amanahnya tentu menolak saat Nuaiman hendak meminta satu potong roti untuknya.
Hingga Nuaiman berkata, "Berikan aku sepotong roti itu, atau kau akan kuberi pelajaran”.
Nuaiman pun berjalan ke pasar dan mencari-cari wilayah yang menjual hamba sahaya. Pada zaman nabi dulu, hamba sahaya biasanya dijual untuk menjadi pekerja. Hingga kemudian Nu'aiman berkata kepada orang-orang di sana bahwa ia memiliki hamba sahaya dengan harga yang sangat murah.
ADVERTISEMENT
Nuaiman pun menjelaskan bahwa hamba sahaya yang dimilikinya itu murah karena memiliki kecacatan atau minus, di mana ia takkan mengaku sebagai hamba sahaya dan selalu menyebut-nyebut dirinya sebagai orang yang merdeka. Hingga akhirnya semua orang berkumpul tertarik untuk membeli.
Ilustrasi Nuaiman sahabat Nabi. Foto: Pexels
Tak disangka, ternyata Nuaiman malah mengarahkan mereka kepada Suwaibith yang tak lain adalah sahabatnya sendiri. Nuaiman pun menerima uang sebesar 20 dirham, kemudian disusul dengan penangkapan Suwaibith sebagai hamba sahaya yang dimaksudkan oleh Nuaiman.
Suwaibith yang terkejut kemudian berkata, "Saya bukan hamba sahaya, saya orang merdeka," yang hanya dibalas oleh orang-orang tersebut bahwa mereka sudah tahu kekurangannya itu.
Selang berapa waktu, Abu Bakar Ash-Shiddiq pun kembali dan mencari-cari Suwaibith yang dijawab oleh Nuaiman kemudian, "Sudah saya jual, wahai Abu Bakar,"
ADVERTISEMENT
Nuaiman pun menceritakan dengan jujur apa yang terjadi pada Abu Bakar, kemudian Suwaibith kembali ditebus oleh Abu Bakar dari orang-orang Syam itu.
Sampailah kisah tersebut ke telinga Rasulullah SAW. Kisah ini yang membuat Rasulullah tertawa hingga menunjukkan gigi gerahamnya di depan para sahabat.
Perawi hadits mengatakan, bahkan setelah satu tahun berlalu, Rasulullah SAW pun selalu menceritakan kisah Nuaiman dan Suwaibith ini kepada para tamunya.

2. Kisah Nuaiman dan Hadiah Madu

Ilustrasi Nuaiman sahabat Nabi. Foto: Pexels
Dikisahkan, Nuaiman melihat penjual madu yang kepanasan setelah berkeliling menjajakan dagangannya. Namun sayangnya, tidak ada yang terjual. Nuaiman kemudian menghampiri sang penjual madu tersebut dan mengajaknya ke kediaman Rasulullah SAW.
la hendak memberi hadiah kepada Rasulullah dengan madu tersebut. Nuaiman pun meninggalkan penjual madu tersebut setelah menitipkan beberapa pesan kepadanya, "Aku akan pergi karena masih ada urusan. Sebentar lagi penghuni rumah itu akan keluar dan membayar kepadamu harga madu itu,"
ADVERTISEMENT
Lantas, sang penjual madu itu pun mengetuk rumah Rasulullah dan memberikan madu tersebut kepadanya. Tentunya, Rasulullah merasa tersentuh dengan madu yang dianggapnya adalah hadiah untuknya.
Hingga Rasulullah pun membagikan madu-madu itu kepada para sahabatnya yang lain. Ketika beliau sedang membagikan madunya, sang penjual madu berteriak, "Wahai Rasul! Bayarlah madu itu!"
Rasulullah yang mendengar itu sedikit terkejut dan langsung memahami situasi, "Ini pasti perbuatan Nuaiman," kata beliau sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.
Ilustrasi Nuaiman sahabat Nabi. Foto: Pexels
Tidak lama setelah kejadian itu, Rasulullah pun memanggil Nuaiman untuk menemuinya. Beliau meminta penjelasan maksud di balik perilaku dari Nu'aiman tersebut. Namun, justru jawaban yang datang dari Nuaiman lagi-lagi mengukirkan senyum di wajah Rasulullah SAW. Nu'aiman berkata,
"Aku ingin berbuat baik kepadamu, Ya Rasul. Tapi aku tidak punya apa-apa,"
ADVERTISEMENT
Melalui cerita ini, Rasulullah SAW seakan memaklumi sifat Nuaiman yang suka mengusilinya, namun sesungguhnya memiliki hati yang baik. Meski, perilakunya yang selalu membuat geleng-geleng kepala, namun Rasulullah pernah melarang para sahabat untuk mencela Nuaiman.
Sebab, beliau adalah seorang mujahid sejati Islam. Nuaiman juga sangat mencintai Allah dan Rasul-Nya. Hingga Rasulullah SAW berkata, "Kalian jangan senang menghujat Nuaiman, karena dia cinta kepada Allah dan Rasul-Nya."
(ANS)