Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Kisah Pasukan Panji Hitam dari Timur yang Menjadi Pertanda Datangnya Imam Mahdi
2 Maret 2023 14:08 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kemunculan pasukan panji hitam dari Timur merupakan salah satu tanda-tanda hari kiamat. Beberapa riwayat menyebutkan bahwa kedatangannya berbarengan dengan kemunculan Imam Mahdi.
ADVERTISEMENT
Mengutip buku Kemunculan Dajjal dan Imam Mahdi Semakin Dekat karya Ustadz Khalilurrahman El-Mahfani, Imam Mahdi digambarkan sebagai sosok pria yang memiliki perilaku dan budi pekerti mirip seperti Rasulullah SAW. Dalam hadits dari Ali bin Abi Thalib, Rasulullah SAW bersabda:
“Imam Mahdi itu menyerupai Rasulullah SAW dalam hal budi pekertinya. Tetapi tidak menyamai dalam rupa dan bentuk tubuhnya, yakni tidak serupa perihal sifat-sifat badaniyahnya." (HR. Abu Daud)
Ketika hari kiamat tiba, Imam Mahdi akan mendapatkan dukungan penuh dari pasukan panji hitam dari Timur. Simak kisah lengkapnya dalam artikel berikut ini.
Kisah Pasukan Panji Hitam dari Timur
Kemunculan pasukan panji hitam dari Timur telah disebutkan dalam banyak riwayat shahih. Beberapa ulama menyebutkan bahwa kedatangannya berasal dari wilayah Khurasan, sebelah timur negara Iran.
ADVERTISEMENT
Diriwayatkan oleh Tirmidzi dari Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah SAW bersabda: “Akan keluar dari wilayah Khurasan bendera-bendera (panji) hitam, di mana tidak ada satupun yang menghalanginya hingga ia dikibarkan di wilayah Ilya (Yerusalem).”
Kelak, pasukan tersebut akan membersamai kaum Muslimin. Beberapa riwayat menyebutkan bahwa pasukan tersebut merupakan pasukan yang sejak awal mendukung Al-Mahdi.
Mereka mendampingi Imam Mahdi dan turut terlibat dalam pembebasan Jazirah Arab. Disebutkan dalam hadits riwayat Ibnu Majah bahwa Rasulullah SAW bersabda:
“Kemudian muncul lah bendera-bendera hitam dari arah Timur, lantas mereka memerangi kaum dengan suatu peperangan yang belum pernah dialami oleh kaum sebelummu.” Kemudian, beliau melanjutkan sabdanya “Maka jika kamu melihatnya, berbaiatlah walaupun dengan merangkak di atas salju. Karena dia adalah khalifah Allah, Al-Mahdi.”
ADVERTISEMENT
Terkait pembaiatan tersebut, beberapa riwayat mengatakan bahwa letaknya berada di Baitul Haram, Ka’bah. Pasukan panji Hitam yang mendukungnya berasal dari sekelompok orang negeri Timur.
Mengutip buku Tanda Kiamat Besar susunan Mahir Ahmad Ash-Shufiy (2007), warna panji tersebut hitam pekat, mirip seperti panji Rasulullah SAW. Kemudian, di tengah benderanya tertuliskan kalimat tauhid “Laa illaha ilallah” dalam tulisan Arab.
Setelah dibaiat dan menjadi khalifah, Imam Mahdi pun diridhai oleh penduduk bumi dan langit. Pada masa itu, manusia sangat membutuhkan seorang pemimpin yang adil di tengah merajalelanya kezaliman yang mereka derita.
Kebaikan tersebut pun bertambah besar. Bumi mengeluarkan kekayaannya atas perintah Allah SWT. Harta juga bertambah berkali-kali lipat dan diberikan kepada orang-orang dalam jumlah besar.
ADVERTISEMENT
Menurut sebagian riwayat, Imam Mahdi hidup di tengah masyarakat dalam kurun waktu 7-8 tahun. Diriwayatkan oleh Abu Sa’id Al-Khudri ra, Rasulullah SAW bersabda:
“Al-Mahdi muncul di antara umatku yang terakhir. Allah menurunkan hujan, bumi pun mengeluarkan tumbuh-tumbuhannya dan dia memberikan harta dengan adil. Hewan-hewan ternak berkembang biak menjadi banyak dan umat menjadi mulia. Dia (Imam Mahdi) hidup selama tujuh atau delapan tahun.” (HR. Hakim)