Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Kisah Penyaliban Yesus yang Penuh Penderitaan
23 Desember 2020 10:33 WIB
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dalam Alkitab dijelaskan bahwa Yesus lahir dan datang ke dunia sebagai manusia. Kedatangan Yesus bertujuan untuk menyelamatkan manusia dari dosa. Hal tersebut tercatat dalam injil Yohanes 3:16 yang berbunyi:
“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan berolah hidup yang kekal.”
Untuk menyelamatkan umat-Nya, Yesus rela menjalani penderitaan hidup sebagai manusia. Dia yang tidak berdosa rela disiksa dan mengalami penyaliban di dunia.
Kisah penyalibannya terjadi setelah Yesus berdoa di Taman Getsemani. Usai berdoa, Yesus ditangkap oleh prajurit dan penjaga suruhan orang Yahudi. Prajurit tersebut datang bersama Yudas yang sudah berkhianat.
Setelah ditangkap, Yesus diadili dan dijatuhi hukuman mati dengan disalib. Hukuman ini dijatuhkan atas perintah Pontius Pilatus, seorang gubernur Kerajaan Romawi.
ADVERTISEMENT
Penyaliban ini didasari oleh laporan pemuka agama Yahudi yang mengatakan bahwa Yesus mengaku sebagai Raja orang Yahudi. Sebelum disalibkan, jubah Yesus dilepaskan dan Dia diikat pada sebuah tonggak dengan posisi membungkuk.
Yesus juga dicambuk oleh dua algojo di kanan dan kiri secara bergantian. Cambuk tersebut terbuat dari potongan tulang dan besi, sehingga tubuh Yesus pun bercucuran darah.
Tak hanya dicambuk, Yesus juga diberikan mahkota duri hingga darah juga bercucuran dari kepala-Nya.
Setelah diberikan mahkota duri, tangan dan kaki-Nya dipaku. Kemudian, Yesus digantung di kayu salib dengan rasa sakit yang luar biasa. Dia disalib di antara dua orang penjahat yang juga disalibkan.
Selain disalibkan, Yesus juga menanggung hujatan dan ejekan dari banyak orang. Meski begitu, Yesus tetap sabar dan berdoa agar Allah mengampuni semua perbuatan mereka.
ADVERTISEMENT
Sejumlah sumber mengatakan bahwa Yesus mati di kayu salib sebelum matahari terbenam. Dia pun dikuburkan di sebuah makam yang terletak di suatu taman.
Pada hari ketiga, makam tersebut menjadi kosong karena Yesus telah bangkit dari kematian. Empat puluh hari setelah bangkit, Yesus pun terangkat ke sorga di hadapan murid-murid-Nya.
(GTT)