Konten dari Pengguna

Kisah Perang Tabuk, Peperangan Terakhir Nabi Muhammad SAW

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
21 Januari 2021 17:41 WIB
clock
Diperbarui 7 Mei 2024 17:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Tabuk Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Tabuk Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Perang Tabuk merupakan peperangan yang mahsyur dalam sejarah perkembangan Islam. Ini karena perlawanan tersebut adalah perang terakhir yang diikuti oleh Nabi Mummahad SAW. Selain itu, perang ini juga menjadi ujian untuk keimanan dan loyalitas kaum Muslim.
ADVERTISEMENT
Perang Tabuk atau ekspedisi Tabuk terjadi pada bulan Rajab sekitar tahun ke-9 Hiriyah. Perlawanan ini berlokasi di sebuah kota yang terletak di antara lembah al-Qura dan Syam.

Awal Mula

Perang Tabuk diduga disebabkan oleh Raja Romawi, Heraklius, yang hendak menyerang Madinah Munawwarah dengan tentara yang besar melalui Syam. Mendengar kabar tersebut, Nabi Mummad SAW langsung mempersiapkan diri.
Rasulullah mengumumkan kabar itu kepada kaum Muslim dan segera melakukan persiapan. Beliau juga menyarankan pengumpulan dana.
Abu Bakar akhirnya mengorbankan seluruh hartanya. Umar Ra juga mengorbankan setengah harta dan Utsman Ra mengorbankan perlengkapan perang untuk sepertiga pasukan. Sahabat lainnya pun turut menginfakkan lebih dari kemampuan mereka.
Setelah persiapan selesai, Rasullulah SAW memimpin 30.000 kaum Muslimin secara langsung. Mereka semua berangkat untuk menghadang pasukan Romawi.
ADVERTISEMENT
Kabar kedatangan Nabi Muhammad SAW dan pasukan dianggap sebelah mata oleh Heraklius. Dia yakin kaum Muslim tidak akan mampu melewati padang pasir dan mendatangi mereka lantaran cuaca kala itu sangat panas.
Ilustrasi Tabuk Foto: Unsplash

Ujian Keimanan

Panasnya cuaca bukan satu-satunya tantangan dalam Perang Tabuk. Kaum Muslim juga harus memperjuangkan keimanan mereka. Sebab, kebun-kebun di Madinah sedang musim panen.
Sebagian besar penduduk Madinah mendapat penghasilan dari bertanam kurma. Bisa dikatakan musim panen tersebut adalah rezeki mereka selama setahun.
Meski begitu, kaum Muslim tetap bertakwa kepada Allah. Mereka mengorbankan rezeki itu dan berangkat untuk mengadang pasukan Romawi.

Mundurnya Pasukan Romawi

Setelah pasukan Muslim sampai di Tabuk, pasukan Romawi justru mundur. Mereka gentar terhadap kaum Muslim yang kuat. Pasukan Romawi memilih untuk bersembunyi di benteng-bentengnya.
ADVERTISEMENT
Panglima Khalid bin Walid sempat meminta izin untuk mengejar Heraklius dan pasukananya. Namun, Nabi Muhammad SAW mencegahnya.
Beliau mengatakan bahwa tujuan kedatangan kaum Muslim adalah untuk merebut wilayah Arab yang sempat ditaklukkan pasukan Romawi.
Setelah menetap di Tabuk selama beberapa hari, tentara Islam akhirnya kembali ke Madinah. Nabi Muhammad SAW kembali pada tanggal 26 Ramadan dan ini menjadi perang terakhir beliau.
(GTT)