Kisah Shafiyah binti Huyay, Salah Satu Istri Nabi Muhammad SAW

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
16 Maret 2022 9:30 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Shafiyah binti Huyay. Foto: unsplash.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Shafiyah binti Huyay. Foto: unsplash.com
ADVERTISEMENT
Shafiyah binti Huyay merupakan putri Huyay bin Akhtab. Ibunya adalah Barah binti Syamuel. Jika dirunut dari silsilah keluarga, paman Shafiyah binti Huyay adalah Nabi Musa.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Kelengkapan Tarikh Rasulullah oleh Ibnu Qayyim Al-Jauziyah, Shafiyah binti Huyay adalah seorang budak dari Bani Al-Musthaliq. Ia datang kepada Rasulullah SAW untuk memerdekakannya, sampai akhirnya Nabi Muhammad menjadikan Shafiyah istrinya.
Menjadi seorang tawanan perang bukanlah hambatan bagi dirinya untuk memiliki pribadi yang salihah. Karena kepribadiannya itu, ia pun masuk Islam. Berikut beberapa kisah singkat tentang Shafiyah binti Huyay yang dirangkum dari buku Sejarah Lengkap Rasulullah Jilid 2 karya Prof. Dr. Ali Muhammad Ash-Shallabi.
Ilustrasi Shafiyah binti Huyay. Foto: pixabay.com

Pernikahan Shafiyah dengan Nabi Muhammad

Pernikahan Nabi dengan Shafiyah binti Huyay berlangsung dalam perjalanan pulang menuju Madinah. Namun, kedatangannya di Madinah tidak disambut baik oleh para istri Nabi dan para wanita Muslimah di sana.
ADVERTISEMENT
Hal ini wajar terjadi, mengingat perbuatan ayah Shafiyah yang sangat jahat dan kejam kepada Nabi. Dahulu, ayah Shafiyah pernah melempar batu pada Nabi.
Ketika Shafiyah baru tiba di Madinah, para wanita Muslimah membicarakannya dan berkata, “Semoga Allah menjauhkan kita dari perempuan Yahudi itu!”
Kecantikan Shafiyah tidak diragukan lagi, hal ini membuat para wanita Madinah penasaran, tak terkecuali istri Nabi, yakni Aisyah. Suatu hari Rasulullah memergoki Aisyah yang sedang mengintip Shafiyah, kemudian Nabi menarik bajunya sambil bercanda, “Bagaimana, Aisyah, apakah engkau sudah melihatnya?”
Aisya menjawab dengan kesal, “Ya, aku melihat anak Yahudi”
Lalu Nabi Muhammad menasihati Aisyah dengan lembut, “Jangan begitu, Shafiyah telah memeluk agama Islam dan menjadi perempuan yang baik.” Lalu Aisyah segera pergi dari tempat itu sambil menunjukkan kecemburuannya pada Nabi.
Ilustrasi Shafiyah binti Huyay. Foto: freepik.com

Shafiyah binti Huyay Anak Seorang Yahudi

Shafiyah tidak disukai oleh istri-istri Nabi Muhammad. Ia sering disebut sebagai anak Yahudi. Namun, Nabi Muhammad berusaha untuk membela Shafiyah dan menghiburnya.
ADVERTISEMENT
Suatu hari ungkapan “Anak Yahudi” terdengar langsung di telinga Shafiyah. Perkataan itu membuatnya tersinggung dan menangis tersedu-sedu kemudian mengadu pada Nabi.
Nabi Muhammad lantas bertanya padanya, “Ada apa shafiyah? mengapa kamu sampai menangis tersedu-sedu?”
“Hafsoh berkata bahwa aku adalah anak Yahudi,” jawab Shafiyah sambil terus menangis. “Memang benar, kamu adalah anak Yahudi. Tetapi, kamu adalah keturunan Harun, pamanmu adalah Nabi Musa, dan engkau saat ini adalah istri seorang Nabi, maka apa yang membuat mereka merasa bangga dan seolah lebih utama darimu?”
Kemudian Nabi menemui Hafsoh dan berkata kepadanya, “Takutlah engkau pada Allah, wahai Hafsoh!”. Sejak saat itu Shafiyah merasa tenang.
Setiap kali mendengar ejekan dari istri-istri Nabi, ia menjawab, “Bagaimana mungkin engkau bisa lebih baik dariku, aku adalah keturunan Harun, suamiku adalah Nabi Muhammad, dan pamanku adalah Nabi Musa AS.”
ADVERTISEMENT
(EAR)