Kisah Singkat Asal Usul Air Zam Zam yang Dapat Diteladani Umat Muslim

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
11 Oktober 2021 16:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustasi air zam zam. Foto: Wikimedia Commons
zoom-in-whitePerbesar
Ilustasi air zam zam. Foto: Wikimedia Commons
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Air zamzam dianggap sebagai air suci bagi umat Muslim. Zam zam sendiri merupakan sumur atau mata air yang terletak di Kawasan Masjidil Haram, di sebelah tenggara Kakbah dengan kedalaman 42 meter.
ADVERTISEMENT
Asal usul air zam zam tidak bisa dilepas dari rangkaian kisah yang dialami oleh keluarga Nabi Ibrahim as. Menurut riwayat, mata air zam zam ditemukan oleh Siti Hajar dan anaknya Ismail.
Siti Hajar merupakan istri kedua Nabi Ibrahim yang ditinggalkan di padang gurun. Untuk mengetahui asal usul air zam zam lebih lanjut, simak kisahnya di bawah ini.

Asal Usul Air Zam Zam

Ilustrasi Sumur air zamzam. Foto: Mohammad Bahareth via Wikimedia Commons
Dikutip dari buku Mukjizat Penyembuhan Air Zamzam oleh Badiatul Muchlisin Asti, Siti Hajar dan anaknya ditinggalkan di tengah gurun pasir oleh Nabi Ibrahim karena Sarah. Istri pertama Nabi Ibrahim itu tidak bisa menyembunyikan rasa cemburunya.
Oleh karena itu, Sarah meminta kepada Nabi Ibrahim untuk mengungsikan Hajar dan Ismail ke tempat yang jauh. Konon, Siti Hajar dan Ismail meninggalkan rumah dengan hanya berbekal buah kurma dan sekantong air.
ADVERTISEMENT
Ketika bekal makanan dan minuman keduanya telah habis, Siti Hajar kebingungan karena air susunya pun tidak mau keluar. Ismail yang meronta kehausan membuat Siti Hajar sedih.
Bayi Ismail bahkan menghentak-hentakkan tumitnya ke tanah dan menjerit dengan keras. Kemudian ia memutuskan untuk pergi mencari air karena tidak sanggup lagi mendengar tangisan anaknya.
Siti Hajar berlari ke Bukit Shafa, bukit terdekat dari tempatnya bermukim. Namun setelah sampai di bukit itu, ia tidak melihat seorang pun dan memutuskan untuk turun dan berlari menuju bukit yang lebih tinggi, yakni Bukit Marwah. Di bukit tersebut ia juga tidak menemukan seorang pun.
Tak putus asa, Siti Hajar terus bolak balik dari bukit Shafa dan Marwa sampai tujuh kali. Allah kemudian memberi keajaiban dan mengirimkan malaikat Jibril untuknya. Ketika berada di puncak Marwa, Siti Hajar mendengar suara Malaikat Jibril.
ADVERTISEMENT
Ia mencari suara tersebut, dan menemukan Malaikat Jibril tengah berdiri di sebuah tempat dan menggali tanah dengan sayapnya. Dari galian tersebut, menyemburlah air yang begitu deras. Tak menyia-nyiakan kesempatan itu, Siti Hajar segera mengisi kantongnya dengan air tersebut.
Dikutip dari buku 99 Kisah Menakjubkan Di Alquran oleh Ridwan Abqary, walaupun Siti Hajar telah membendungnya menggunakan batu, air itu terus menerus memancar dan mengalir. Kemudian Siti Hajar meneriakkan kata Zamzam yang berarti berhenti mengalir. Inilah yang kemudian dikenal sebagai Air Zam zam saat ini.
Momen Siti Hajar berlari-lari antara bukit Shafa dan Marwah tidak dapat dilupakan begitu saja dalam sejarah Islam. Untuk mengenang peristiwa tersebut, umat Muslim melakukan Sa’i sebagai salah satu rukun ibadah Haji. Kisah ini mengingatkan manusia agar selalu berusaha, yakin akan pertolongan Allah, dan tidak boleh berputus asa dalam menghadapi situasi apapun.
ADVERTISEMENT
(IPT)