Kisah Syam'un Al-Ghazi, Nabi yang Tidak Memiliki Pengikut

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
5 Oktober 2022 15:30 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Nabi yang tidak memiliki pengikut. Foto: Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Nabi yang tidak memiliki pengikut. Foto: Pexels
ADVERTISEMENT
Dalam ajaran Islam diketahui bahwa Allah SWT pernah mengutus ratusan ribu orang sebagai nabi. Dari sekian banyak jumlah tersebut, ada salah satu nabi yang tidak memiliki pengikut sama sekali, yaitu Syam’un Al-Ghazi.
ADVERTISEMENT
Mengutip buku Aqidah Islam Landasan Utama dalam Beragama karya Rahmat Al-Hidayat dan Ulfiani Rahman, nabi adalah manusia yang diberikan wahyu oleh Allah hanya untuk diri sendiri dan tidak wajib menyampaikannya ke orang lain.
Seorang nabi belum tentu menjadi rasul. Jika nabi tersebut diangkat menjadi rasul, ia menjadi wajib menyampaikan wahyunya kepada umat manusia untuk membebaskan mereka dari kesesatan.
Sosok nabi yang tidak memiliki pengikut pernah disebutkan oleh Rasulullah dalam Hadist Riwayat Bukhori dan Muslim yang berbunyi sebagai berikut:
عُرِضَتْ عَلَيَّ الْأُمَمُ، فَرَأَيْتُ النَّبِيَّ وَمَعَهُ الرُّهَيْطُ، وَالنَّبِيَّ وَمَعَهُ الرَّجُلُ وَالرَّجُلَانِ، وَالنَّبِيَّ لَيْسَ مَعَهُ أَحَدٌ
“Telah diperlihatkan kepadaku umat-umat, maka ada seorang Nabi dan yang ikut bersamanya satu kelompok kecil, ada seorang Nabi dan yang ikut bersamanya (hanya) SATU DUA orang, dan ada juga seorang Nabi (tapi) TIDAK bersamanya seorang pengikutpun.“ (HR. Bukhori: 5752, dan Muslim: 374)
ADVERTISEMENT
Untuk mengetahui lebih dalam mengenai kisah Nabi Syam’un Al-Ghazi yang tidak memiliki pengikut, simak ulasan berikut ini.

Syam’un Al-Ghazi, Nabi yang Tidak Memiliki Pengikut

Kisah Nabi Syam'un AS. Foto: Pixabay
Dafiq Rohman dalam buku Janibal Ma’rifat menjelaskan bahwa Syam’un Al-Ghazi adalah seorang Nabi dari kalangan Bani Israil. Nama Syam’un atau Simson (Bahasa Ibrani) memiliki arti “yang berasal dari matahari”.
Kisah Nabi Syam’un AS tidak terdapat dalam Al-Quran, namun diceritakan dalam kitab Muqasyafatul Qulub dan Qishashul Anbiyaa. Nabi Syam’un memiliki mukjizat berupa kekuatan yang luar biasa hingga mampu melunakkan besi dan merobohkan istana.
Berdasarkan kitab Qishashul Anbiyaa yang ditulis oleh Al-Hafidzh Ibnu Katsir, kisah Nabi Syam’un pernah diceritakan oleh Rasulullah SAW ketika sedang berkumpul dengan para sahabatnya di bulan Ramadhan. Beliau berkata sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
“Diperlihatkan kepadaku hari akhir ketika di mana seluruh manusia dikumpulkan di padang Mahsyar. Semua Nabi dan Rasul berkumpul bersama umatnya masing-masing, masuk ke dalam surga. Ada salah seorang Nabi yang dengan membawa pedang, yang tidak mempunyai pengikut satupun, masuk ke dalam surga, dia adalah Sam'un Alaihi Salam."

Kisah Nabi Syam’un AS

Ilustrasi kisah Nabi Syam'un AS di Kerajaan Israil. Foto: Pexels
Syam’un Al-Ghazi dikenal sebagai Nabi yang menentang keras perbuatan kaum yang ingkar kepada perintah Allah SWT. Kekuatannya digunakan untuk melawan penguasa yang ingkar dan zalim terhadap rakyat, yakni Raja Israil.
Sang raja tidak terima dan berusaha mencari jalan untuk menundukkan Nabi Syam’un. Setelah mengetahui kelemahan Nabi Syam’un, pihak kerajaan menangkap dan membawa Nabi Syam’un ke hadapan Raja Israil.
Nabi Syam’un tidak dapat melawan karena tubuhnya telah diikat dengan potongan rambutnya sendiri. Hal tersebut merupakan kelemahan yang dapat menghilangkan kekuatan Nabi Syam’un.
ADVERTISEMENT
Raja Israil kemudian menyiksa Nabi Syam’un hingga matanya buta dan dipertontonkan di depan istana. Perbuatan jahat Raja Israil membuat Nabi Syam’un berdoa dan memohon pertolongan kepada Allah SWT.
Atas izin Allah SWT, doa Nabi Syam’un dikabulkan. Dengan sisa-sisa kekuatan yang ia miliki, Nabi Syam’un mampu meruntuhkan seluruh istana. Beliau kemudian bersumpah untuk beribadah dan menumpas semua kekufuran selama 1000 bulan tanpa henti.
(AAA)