Konten dari Pengguna

Kisah Taubat Nabi Adam dan Hawa Usai Memakan Buah Khuldi

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
10 September 2021 9:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Berdoa. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Berdoa. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Setiap manusia pasti pernah berbuat dosa karena melanggar perintah Allah SWT, termasuk Nabi Adam AS dan Hawa. Mereka pernah diusir dari surga karena melanggar perintah Allah yaitu memakan buah khuldi. Lalu, bagaimana kisah taubat Nabi Adam dan Hawa?
ADVERTISEMENT
Melansir dari buku Hikmah dan Rahasia Puasa oleh al-Ghazali, sebelum diturunkan ke bumi, Adam dan Hawa sempat menyampaikan permohonan taubat. Kemudian Allah menerima taubatnya pada 1 Dzulhijjah. Hal ini diketahui dari sabda Rasulullah berikut ini:
"Hari pertama Dzulhijjah adalah hari di mana Allah SWT mengampuni Nabi Adam AS; barang siapa yang berpuasa pada hari itu maka Allah SWT akan mengampuni segala dosanya." (HR. Ibnu Abbas)

Kisah Taubat Nabi Adam dan Hawa

Berdoa. Foto: Pixabay
Mengutip buku Doa Menembus Langit oleh Hj. Fadillah Ulfa, Nabi Adam AS bersama Hawa telah bermaksiat kepada Allah SWT dengan memakan buah (khuldi) yang dilarang oleh Allah SWT untuk didekati. Pelanggaran itu mereka lakukan karena menuruti godaan dan rayuan setan sebagaimana dijelaskan dalam firman Allah SWT berikut ini.
ADVERTISEMENT
فَدَلَّاهُمَا بِغُرُورٍ ۚ فَلَمَّا ذَاقَا الشَّجَرَةَ بَدَتْ لَهُمَا سَوْآتُهُمَا وَطَفِقَا يَخْصِفَانِ عَلَيْهِمَا مِنْ وَرَقِ الْجَنَّةِ ۖ وَنَادَاهُمَا رَبُّهُمَا أَلَمْ أَنْهَكُمَا عَنْ تِلْكُمَا الشَّجَرَةِ وَأَقُلْ لَكُمَا إِنَّ الشَّيْطَانَ لَكُمَا عَدُوٌّ مُبِينٌ
Artinya: “Maka setan membujuk keduanya (untuk memakan buah itu) dengan tipu daya. Tatkala keduanya telah merasai buah kayu itu, nampaklah bagi keduanya aurat-auratnya, dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun surga. Kemudian Tuhan mereka menyeru mereka: "Bukankah Aku telah melarang kamu berdua dari pohon kayu itu dan Aku katakan kepadamu: "Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu berdua?" (QS. Al Araf: 22)
Setelah peristiwa itu, Nabi Adam AS dan Hawa langsung bertaubat serta berdoa kepada Allah SWT untuk memohon ampunan. Sebagaimana tertuang dalam Alquran surat Al Baqarah berikut ini:
ADVERTISEMENT
فَتَلَقَّىٰ آدَمُ مِنْ رَبِّهِ كَلِمَاتٍ فَتَابَ عَلَيْهِ ۚ إِنَّهُ هُوَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ
Artinya: “Kemudian Adam menerima beberapa kalimat dari Tuhannya, maka Allah menerima taubatnya. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.
Nabi Adam AS dan istrinya, Hawa tertunduk di hadapan Allah seraya berdoa. Berikut ini doa taubat Nabi Adam AS dan Hawa:
قَالَا رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ
Artinya: "Keduanya berkata: 'Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi.'" (QS: Al Araf: 23)
Allah SWT pun kembali menegaskan telah mengampuni Adam seperti yang diceritakan dalam surat At Thaha ayat 122 berikut ini:
ADVERTISEMENT
ثُمَّ اجْتَبَاهُ رَبُّهُ فَتَابَ عَلَيْهِ وَهَدَىٰ
Artinya: “Tuhannya memilihnya, maka Dia menerima taubatnya dan memberinya petunjuk.
Berdoa. Foto: Pixabay
Dalam sebuah riwayat dari Ibnu Asakir dan Mujahid dikisahkan, Allah telah memerintahkan dua malaikat untuk mengeluarkan Adam dan Hawa dari sisi-Nya (surga-Nya). Jibril pun menanggalkan mahkota yang melekat di atas kepalanya (Adam), sedangkan Mikail melepaskan iklil (mahkota) yang ada di keningnya (Hawa). Beliau pun berlindung di belakang dahan pohon.
Adam AS mengira Allah akan segera mengazabnya. Ia pun menundukkan kepalanya dan dengan lirih ia berkata ‘Ampuni aku, wahai Tuhan! Ampunani aku, wahai Tuhan.’
Lalu Allah berkalam, (Wahai Adam) apakah engkau ingin melarikan diri (bersembunyi) dari-Ku?’
Adam menjawab, ‘Tidak, wahai Tuhan! Namun, aku merasa malu kepada-Mu.’
ADVERTISEMENT
Adam pun memohon ampunan sepenuhnya kepada Allah dengan beristighfar, merasa menyesal, dan mengakui kesalahannya, serta bertaubat kepada Allah. Allah pun menerima taubatnya, meski kemudian Adam dan Hawa harus diturunkan ke bumi, untuk menjalani takdirnya.
(NDA)