Kisah Turunnya Surat Al Alaq 1-5, Wahyu Pertama Nabi Muhammad SAW

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
15 April 2021 15:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Al Quran surat Al Alaq sebagai wahyu pertama Nabi Muhammad. Foto: iStock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Al Quran surat Al Alaq sebagai wahyu pertama Nabi Muhammad. Foto: iStock
ADVERTISEMENT
Al Quran adalah kitab suci umat Muslim sekaligus mukjizat yang diterima oleh Nabi Muhammad SAW. Di dalam Al Quran, terdapat surat Al Alaq yang menjadi wahyu pertama yang diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad melalui malaikat Jibril.
ADVERTISEMENT
Al Alaq termasuk dalam surat Makkiyah, yaitu surat yang turun sebelum Nabi Muhamad SAW hijrah ke Madinah. Surat ini merupakan surat ke-96 dan terdiri dari 19 ayat. Ayat 1-5 lah yang menjadi wahyu pertama Nabi Muhammad SAW.
Mengutip buku Menelusuri Riwayat Muhammad Hingga di Isra' Mirajkan oleh Yang Dhoif, turunnya surat Al-Alaq ayat 1-5 itu terjadi di Gua Hira pada 17 Ramadhan 16 Agustus 610 M, ketika Nabi Muhammad berusia 40 tahun. Di momen ini juga, Nabi Muhammad diangkat sebagai Nabi terakhir.
Seperti apa lengkapnya peristiwa turunnnya wahyu pertama Nabi Muhammad SAW tersebut? Simak kisah selengkapnya berikut ini.
Ilustrasi wahyu pertama Nabi Muhammad. Foto: Freepik

Kisah Turunnya Wahyu Pertama Nabi Muhammad SAW

Saat Nabi Muhammad genap berusia 40 tahun, umat manusia sedang diliputi oleh kesesatan yang sulit diperbaiki, termasuk penduduk kota Makkah yang tenggelam dalam kebejatan dan kemusyrikan. Nabi Muhammad yang merasa sedih dan gelisah melihat situasi saat itu akhirnya memencilkan diri di Gua Hira.
ADVERTISEMENT
Selama berada di sana, beliau berusaha mendekatkan diri kepada Allah dengan harapan bisa memperbaiki keadaan serta hati kaumnya yang semakin lama semakin parah. Dalam suatu riwayat dikatakan bahwa setiap Nabi Muhammad berjalan dekat batu atau pohon, beliau pasti mendengarkan suara batu atau pohon itu yang memberi salam kepadanya: “Assalamualaikum ya Rasulullah”.
Ketika Nabi Muhammad tengah tenggelam dalam bermunajat kepada Allah, ia didatangi oleh Malaikat Jibril yang membawa perintah dari Allah SWT untuk menyampaikan wahyu pertama, yaitu Surat Al-Alaq ayat 1-5.
Ilustrasi diturunkannya wahyu pertama Nabi Muhammad. Foto: Freepik
Dikutip dari Ringkasan Shahih Bukhari oleh M. Nashiruddin Al-Albani (2003), dalam hadits yang diriwayatkan Aisyah, ia mengatakan di gua itu beliau didatangi oleh Malaikat Jibril seraya berkata:
“Bacalah!” Rasulullah saw menjawab, “Aku tidak dapat membaca.” Lalu Jibril memegang beliau seraya mendekapnya sampai Rasulullah merasa lelah. Selanjutnya Jibril mendekap Rasulullah untuk kedua kalinya sampai beliau benar-benar kelelahan. “Bacalah,” ujar malaikat Jibril lagi seraya melepas pelukannya. “Aku tidak bisa membaca,” lagi-lagi Rasulullah menjawab begitu. Lalu Jibril mendekap untuk ketiga kalinya, kemudian melepaskan Nabi Muhammad seraya berkata: "iqro bismirabbikalladzi kholaq,… (Surat Al-Alaq ayat 1-5).
ADVERTISEMENT
Aisyah berkata, maka beliaupun pulang dengan sekujur tubuh dalam keadaan menggigil sehingga akhirnya masuk menemui Khadijah dan berkata: “Selimuti aku. Selimuti aku.
Adapun bunyi surat Al Alaq ayat 1-5 yang disampaikan Malaikat Jibril sebagai wahyu pertama Nabi Muhammad adalah sebagai berikut:
ٱقْرَأْ بِٱسْمِ رَبِّكَ ٱلَّذِى خَلَقَ
Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan,
خَلَقَ ٱلْإِنسَٰنَ مِنْ عَلَقٍ
Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
ٱقْرَأْ وَرَبُّكَ ٱلْأَكْرَمُ
Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah,
ٱلَّذِى عَلَّمَ بِٱلْقَلَمِ
Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam,
عَلَّمَ ٱلْإِنسَٰنَ مَا لَمْ يَعْلَمْ
Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.
(ADS)