Kisah Wahyu Pertama yang Diterima Oleh Nabi Muhammad SAW

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
11 Mei 2020 18:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Al quran. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Al quran. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Saat beranjak dewasa, Nabi Muhammad tumbuh menjadi seorang pria yang sering merenung, berpikir, berkontemplasi, bahkan hingga memikirkan fenomena alam dan lingkungan di sekitarnya. Biasanya, beliau melakukannya di tempat yang jauh dari keramaian.
ADVERTISEMENT
Dengan harapan bisa menemukan sesuatu yang mencerahkan diri dan juga kaumnya. Kebiasaan tersebut berlanjut hingga Nabi menikah dan dikaruniai beberapa anak.
Saat usianya genap berumur 40 tahun, beliau dikejutkan dengan kedatangan malaikat saat sedang menyepi di sudut gua Hira pada satu malam di bulan Ramadhan. Kisah tersebut tertuang dalam hadis dari Aisyah Ummul Mukminin radliyallahu ‘anha, ia berkata “Permulaan wahyu yang diterima oleh Rasulullah adalah ar-ru’ya ash-shalihah (mimpi yang baik) dalam tidur.
Kala itu, malaikat Jibril mendatanginya, lalu berkata, "Bacalah!" Namun, Muhammad menjawab "Aku tidak bisa membacanya." Kemudian malaikat menariknya dan memeluknya erat-erat hingga Muhammad tidak bertenaga.
Lalu, malaikat Jibril melepaskannya dan berkata lagi "Bacalah". Muhammad tetap menjawab dengan ucapan "Aku tidak bisa membaca." Kejadian itu berulang hingga tiga kali, sampai akhirnya malaikat melepaskan Nabi Muhammad, seraya berkata:
ADVERTISEMENT
اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ. خَلَقَ الْإِنسَانَ مِنْ عَلَقٍ. اقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ. الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ. عَلَّمَ الْإِنسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ
Artinya : Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan. Dia Telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran qalam (pena). Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.
Wahyu pertama ini tertuang dalam surat Al Alaq ayat 1-5 yang menjadi penanda turunnya Alquran. Momen ini dikenal juga sebagai nuzulul quran sekaligus hari pertama Muhammad diangkat sebagai seorang Nabi.
Ilustrasi perjalanan rasulullah. Foto: Pixabay
Setelah itu, Nabi memutuskan pulang ke kediaman istrinya, Khadijah binti Khuwailid dengan perasaan gemetar dan ketakutan. Beliau meminta kepada istrinya untuk menyelimutinya "Selimuti aku! Selimuti aku! Aku sangat takut!" kata Rasulullah.
ADVERTISEMENT
Kemudian beliau menceritakan apa yang baru saja dialaminya, ia berkata “Sesungguhnya aku mencemaskan diriku.”
Dengan berusaha menenangkan Rasulullah, Khadijah berkata “Sama sekali tidak. Demi Allah, Allah selamanya tidak akan menghinakan engkau. Sesungguhnya engkaulah orang yang selalu menyambung tali persaudaraan, selalu menanggung orang yang kesusahan, selalu mengusahakan apa yang diperlukan, selalu menghormati tamu dan membantu derita orang yang membela kebenaran.”
Selang 40 hari sejak turunnya wahyu pertama, Rasulullah baru mendapatkan wahyu yang kedua. Di mana wahyu tersebut terdapat dalam surat Al-Muddassir ayat 1-7 yang menyuruh Rasulullah untuk menyiarkan agama Islam.
"Hai orang yang berkemul (berselimut)! Bangunlah, lalu berilah peringatan! Dan dan agungkanlah Tuhanmu, dan bersihkanlah pakaianmu, dan tinggalkanlah segala (perbuatan) yang keji, dan janganlah kamu memberi (dengan maksud) memperoleh (balasan) yang lebih banyak. Dan karena Tuhanmu, bersabarlah," kata malaikat kepada Muhammad.
ADVERTISEMENT
Khadijah menjadi orang pertama yang beriman kepada Allah, lalu diikuti oleh para sahabatnya seperti Abu Bakar Al-Shiddiq, Zaid bin Haritsah, Ummu Aiman, Ali bin Abu Thalib, dan Bilal bin Rabah.
Sejak saat itu, wahyu turun secara bertahap hingga yang terakhir turun adalah surat Al-Maidah ayat 3 saat Nabi sedang melakukan haji terakhir di Padang Arafah. Wahyu-wahyu tersebut kemudian disusun menjadi Alquran yang dijaga keagungannya oleh Allah swt. Tak hanya itu, Alquran juga menjadi pedoman bagi kaum muslimin dalam beribadah dan berperilaku.
(RAA)