Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
Konten dari Pengguna
Kisah Yajuj dan Majuj Berdasarkan Surat Al-Kahfi Ayat 83-99
12 Maret 2021 14:35 WIB
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
![Foto: Camilo Garrido on Unsplash](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1615523745/ssk9yrxhpz8uamixsabg.jpg)
ADVERTISEMENT
Dalam Islam, hari akhir atau kiamat terbagi menjadi dua yaitu kiamat sugra dan kubra. Munculnya golongan Yajuj dan Majuj merupakan salah satu ciri-ciri kiamat kubra (besar).
ADVERTISEMENT
Mengutip buku Sepuluh Peristiwa Besar Menjelang Kiamat Kubra oleh Niaga Swadaya, Yajuj dan Majuj merupakan golongan perusak dan jumlahnya lebih banyak dibandingkan manusia . Yajuj dan Majuj tidak akan mati sebelum melahirkan anak, dan sekali melahirkan sedikitnya berjumlah seribu anak.
Segala kebutuhan makanan untuk manusia akan dihabiskan oleh Yajuj dan Majuj termasuk hewan-hewan hingga air. Bahkan, Air bengawan Sekhon dan bengawan Jikhon serta telaga Thobariyah dalam waktu sehari bisa kering karena diminum oleh Yajuj dan Majuj.
Kisah Yajuj dan Majuj tidak terlepas dengan kisah Zulkarnain, hal tersebut dijabarkan dengan jelas dalam Alquran surat al-Kahfi , ayat 83-99.
Kisah Yajuj dan Majuj dalam Surat Al-Kahfi (83-99)
Berikut penjelasan mengenai Yajuj dan Majuj yang tercantum dalam surat al-Kahfi, ayat 83-99:
ADVERTISEMENT
83. “Dan mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Zulkarnain. Katakanlah, “Akan kubacakan kepadamu kisahnya.”
84. “Sungguh, Kami telah memberi kedudukan kepadanya di bumi, dan Kami telah memberikan jalan kepadanya (untuk mencapai) segala sesuatu,”
85. “maka dia pun menempuh suatu jalan.”
86 “Hingga ketika dia telah sampai di tempat matahari terbenam, dia melihatnya (matahari) terbenam di dalam laut yang berlumpur hitam, dan di sana ditemukannya suatu kaum (tidak beragama). Kami berfirman, “Wahai Zulkarnain! Engkau boleh menghukum atau berbuat kebaikan (mengajak beriman) kepada mereka.”
87. “Dia (Zulkarnain) berkata, “Barangsiapa berbuat zalim, kami akan menghukumnya, lalu dia akan dikembalikan kepada Tuhannya, kemudian Tuhan mengazabnya dengan azab yang sangat keras.”
88. “Adapun orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, maka dia mendapat (pahala) yang terbaik sebagai balasan, dan akan kami sampaikan kepadanya perintah kami yang mudah-mudah.”
ADVERTISEMENT
89. “Kemudian dia menempuh suatu jalan (yang lain).”
90. “Hingga ketika dia sampai di tempat terbit matahari (sebelah timur) didapatinya (matahari) bersinar di atas suatu kaum yang tidak Kami buatkan suatu pelindung bagi mereka dari (cahaya matahari) itu,”
91. “demikianlah, dan sesungguhnya Kami mengetahui segala sesuatu yang ada padanya (Zulkarnain).”
92. “Kemudian dia menempuh suatu jalan (yang lain lagi).”
93. “Hingga ketika dia sampai di antara dua gunung, didapatinya di belakang (kedua gunung itu) suatu kaum yang hampir tidak memahami pembicaraan.”
94. “Mereka berkata, “Wahai Zulkarnain! Sungguh, Yakjuj dan Makjuj itu (makhluk yang) berbuat kerusakan di bumi, maka bolehkah kami membayarmu imbalan agar engkau membuatkan dinding penghalang antara kami dan mereka?”
ADVERTISEMENT
95. “Dia (Zulkarnain) berkata, “Apa yang telah dianugerahkan Tuhan kepadaku lebih baik (daripada imbalanmu), maka bantulah aku dengan kekuatan, agar aku dapat membuatkan dinding penghalang antara kamu dan mereka.”
96. “Berilah aku potongan-potongan besi!” Hingga ketika (potongan) besi itu telah (terpasang) sama rata dengan kedua (puncak) gunung itu, dia (Zulkarnain) berkata, “Tiuplah (api itu)!” Ketika (besi) itu sudah menjadi (merah seperti) api, dia pun berkata, “Berilah aku tembaga (yang mendidih) agar kutuangkan ke atasnya (besi panas itu).”
97. “Maka mereka (Yakjuj dan Makjuj) tidak dapat mendakinya dan tidak dapat (pula) melubanginya.”
98. “Dia (Zulkarnain) berkata, “(Dinding) ini adalah rahmat dari Tuhanku, maka apabila janji Tuhanku sudah datang, Dia akan menghancurluluhkannya; dan janji Tuhanku itu benar.”
ADVERTISEMENT
99. “Dan pada hari itu Kami biarkan mereka (Yakjuj dan Makjuj) berbaur antara satu dengan yang lain, dan (apabila) sangkakala ditiup (lagi), akan Kami kumpulkan mereka semuanya.”
Yajuj dan Majuj saat ini masih berada di dalam sebuah jurang yang sangat lebar dan luas serta diapit oleh dua buah gunung yang bernama gunung Amlas dan gunung Munqatiq. Di antara kedua gunung, dibuat pagar yang sangat kokoh yang terbuat dari besi sesuai dengan isi kandungan surat al-Kahfi.
Dalam buku Sepuluh Peristiwa Besar Menjelang Kiamat Kubra, pagar ini selalu digerogoti ketika siang hari, dan berhenti ketika malam hari. Namun, pagar ini tidak akan rusak kecuali sudah dikehendaki oleh Allah, yaitu bersamaan dengan saat turunnya Nabi Isa as.
ADVERTISEMENT
(PDN)