Kondisi Bangsa Indonesia Sebelum Islam Datang dari Segi Keyakinan Masyarakat

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
23 September 2020 7:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kondisi Bangsa Indonesia Sebelum Islam Datang. Foto: Dok. Humas Masjid Nasional Al Akbar
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi Bangsa Indonesia Sebelum Islam Datang. Foto: Dok. Humas Masjid Nasional Al Akbar
ADVERTISEMENT
Jauh sebelum Islam masuk ke nusantara dan menjadi agama mayoritas, masyarakat telah memiliki sistem kepercayaannya sendiri. Secara umum, keyakinan tersebut disebut sebagai animisme dan dinamisme.
ADVERTISEMENT
Kemudian periode Hindu-Buddha dimulai sekitar abad ke-3 dan pengaruhnya paling besar terdapat di Pulau Jawa. Perkembangan keyakinan Bangsa Indonesia selalu dinamis.
Dan pada saat yang sama, unsur-unsur dari keyakinan masa lampau juga masih memengaruhi kehidupan masyarakat hingga sekarang. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah penjelasan masing-masing keyakinan masyarakat sebelum periode Islam:

Animisme

Dikutip dari Agama dan Perubahan Sosial karya Amran Kasimin, animisme mempercayai bahwa setiap benda di bumi seperti kawasan tertentu, goa, pohon, batu besar, dan lain-lain mempunyai roh atau jiwa yang mesti dihormati agar tidak mengganggu manusia. Mereka juga berharap agar roh-roh tersebut menjaga mereka dari roh jahat dan membantu dalam kehidupan sehari-hari.
Karakteristik masyarakat yang menganut keyakinan ini di antaranya adalah memohon perlindungan dan permintaan kepada roh untuk penyembuhan penyakit, sukses dalam bercocok tanam, terhindar dari bencana alam, selamatan ketika memasuki rumah baru, dan lain-lain. Sebagaimana dikutip dari Encyclopaedia of Social Cultural Anthropology oleh Alan Barnard and Jonathan Spencer.
ADVERTISEMENT
Oleh sebab itu, di Indonesia ditemukan beberapa monumen yang terbuat dari batu-batu sebagai tempat pemujaan roh nenek moyang. Pemberian sesaji pada roh yang berdiam di pohon-pohon besar, di tempat mata air, di kuburan tua, tempat-tempat yang dianggap angker, serta upacara selamatan merupakan beberapa perwujudan dari kepercayaan animisme.

Dinamisme

Dinamisme adalah keyakinan terhadap kekuatan yang berada dalam suatu benda dan diyakini mampu memberikan suatu manfaat dan marabahaya. Benda-benda tersebut bisa berupa gunung, bebatuan, dan lain sebagainya.
Berbeda dengan animisme yang penekanannya berada pada kepercayaan terhadap roh, dinamisme didasari oleh pola pikir bahwa kekuatan alam menentukan kehidupan secara keseluruhan.
Untuk menambah kekuatan batin misalnya, seseorang akan menggunakan benda-benda bertuah. Benda-benda ini dipercaya memiliki kekuatan, seperti keris atau benda-benda lain yang dianggap keramat.
ADVERTISEMENT

Periode Hindu-Buddha

Wisatawan yang tengah memotret salah satu bagian candi di Borobudur Foto: Dok. PT TWC
Pengaruh Hindu Budha eksistensinya dengan mudah dapat dikenali dari peninggalan batu bertulis serta candi. Masuknya kebudayaan Hindu juga menjadikan masyarakat Indonesia mengenal kasta, meskipun tidak seketat India.
Kasta tersebut adalah Brahmana (kaum pendeta dan sarjana), Ksatria (para prajurit, pejabat, dan bangsawan), Waisya (para pedagang, petani, pemilik tanah, dan prajurit), serta Sudra (rakyat jelata dan pekerja kasar).
Agama Budha yang menekankan pada moral dan menuntun manusia untuk berbuat baik terhadap sesama agar dapat mencapai Nirwana juga diterima secara baik di nusantara. Ajaran ini jugalah yang memperlancar meresapnya agama Islam, karena mengajarkan hal yang hampir serupa.
(ERA)