Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Konjungsi Temporal: Pengertian, Jenis, dan Contoh Kalimat
11 Agustus 2020 15:58 WIB
·
waktu baca 3 menitDiperbarui 27 Mei 2022 10:16 WIB
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Menurut KBBI, konjungsi adalah kata atau ungkapan penghubung antarkata, antarfrasa, antarklausa, dan antarkalimat. Konjungsi merupakan kata penghubung suatu kata atau kalimat. Ada berbagai macam konjungsi, salah satunya adalah konjungsi temporal.
ADVERTISEMENT
Berikut ini contoh dari konjungsi temporal sederajat dan konjungsi temporal tidak sederajat (bertingkat).
Konjungsi Temporal Sederajat
Konjungsi ini harus berada di tengah kalimat, tidak boleh berada di depan atau akhir kalimat. Konjungsi temporal sederajat merupakan kata hubung waktu yang sederajat. Kata hubung ini biasanya digunakan di antara dua kalimat yang bermakna sederajat. Konjungsi ini juga dipakai dalam beberapa jenis kalimat majemuk setara.
Contoh kata:
Lalu, kemudian, sesudahnya, selanjutnya, dan sebelumnya.
Contoh kalimat:
1. Ibu memotong bawang merah lalu menggorengnya hingga matang.
ADVERTISEMENT
2. Adi membaca soal yang diberikan kemudian mengerjakannya.
3. Daffa akan bekerja selama empat jam sesudahnya ia akan beristirahat selama satu jam.
4. Kami telah mengunjungi Borobudur selanjutnya kami akan ke Malioboro.
5. Rian berhasil menjadi juara satu sebelumnya ia juara tiga.
Konjungsi Temporal Tidak Sederajat
Konjungsi ini dapat diletakkan di awal, tengah, atau akhir kalimat. Konjungsi temporal tidak sederajat juga dikenal dengan konjungsi bertingkat. Konjungsi ini menghubungkan kalimat yang bertingkat atau tidak sederajat. Kata hubung ini juga digunakan untuk berbagai jenis kalimat majemuk.
Contoh kata:
Apabila, bila, bila mana, demi, hingga, ketika, sewaktu, tatkala, sambil, seraya, sebelum, sedari, sejak, semenjak, dan sementara.
Contoh Kalimat:
1. Ibu menyuruh adik untuk mengangkat pakaian apabila hujan turun.
ADVERTISEMENT
2. Bila adik malas belajar, Ayah tidak akan membelikan mainan baru.
3. Bilamana saya diterima kerja, saya akan membuat syukuran.
4. Demi masuk ke sekolah favorit, ia rela untuk fokus belajar dan tidak bermain bersama teman-temannya.
5. Saya bekerja dari pukul 8 pagi hingga 5 sore.
6. Saya merasa terganggu ketika adik saya menyetel musik dengan kencang.
7. Sewaktu kamu datang ke rumah, saya sedang pergi bersama teman-teman saya.
8. Tatkala dosen sedang menjelaskan, Ani malah tertidur pulas di kelas.
9. Dini berkuliah sambil mengerjakan kerja paruh di kedai kopi.
10. Ia berjalan ke dapur seraya menyalakan lampu ruang tengah.
11. Kakak menyapu rumah sebelum ia mencuci piring di dapur.
ADVERTISEMENT
12. Sedari kecil, Rina adalah sosok anak yang sopan dan santun.
13. Sejak ditinggal ayahnya, ia menjadi lebih pendiam.
14. Semenjak adik pergi merantau, rumah menjadi lebih sepi.
15. Ika memilih jurusan IPA sementara Rani memilih jurusan Bahasa.
(FEP)