Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Konsep Rezeki dalam Islam dan Jenis-jenisnya
10 September 2024 13:59 WIB
·
waktu baca 7 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Seorang muslim perlu memahami konsep rezeki dalam Islam. Tujuannya supaya mendapat ketenangan dalam mencari rezeki dan lebih bijaksana dalam menggunakannya.
ADVERTISEMENT
Konsep rezeki dalam Islam tak hanya berupa harta, tetapi terbagi menjadi beberapa bagian. Selengkapnya tentang konsep rezeki dalam Islam dapat disimak di artikel ini.
Konsep Rezeki dalam Islam
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian rezeki adalah segala hal yang dipakai untuk memelihara kehidupan yang diberikan Tuhan. Rezeki dapat berupa makanan dan nafkah. Selain itu, rezeki dapat diartikan sebagai pendapatan berupa uang atau lainnya untuk memelihara kehidupan.
Sementara itu, mengutip situs Universitas Islam Indonesia, Ibnu Khaldun, sejarawan muslim dari Tunisia, mendefinisikan rezeki sebagai peranan manusia sebagai pengelola sumber-sumber alam yang telah ditundukkan Allah.
Kemudian, Dawan Raharjo menyebutkan bahwa rezeki adalah istilah sehari-hari yang lebih condong pada persoalan ekonomi.
ADVERTISEMENT
Adapun, konsep rezeki dalam Islam yang diberikan Allah SWT sejatinya digunakan untuk mencapai ketakwaan dengan menjalankan semua perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
Allah SWT tak selalu memberikan rezeki dalam bentuk harta , tetapi bisa dalam bentuk lainnya. Rezeki yang diberikan Allah telah dijamin untuk setiap makhluk hidup, mulai dari manusia, hewan, hingga tumbuhan.
Maka dari itu, sebagai hamba-Nya, tak sepatutnya seorang muslim khawatir terhadap apa yang telah Allah SWT jamin, apalagi hingga menempuh segala cara yang dilarang syariat Islam.
Ketika seorang muslim sedang dilanda kesulitan ekonomi, yang perlu dilakukan adalah introspeksi karena bisa jadi rezeki bisa berupa bentuk lain, seperti kesehatan, keturunan yang shalih, dan lainnya.
Allah SWT tidak mendatangkan rezeki dalam satu waktu, melainkan pada waktu yang tepat. Meskipun rezeki sudah ditentukan untuk setiap hamba-Nya, umat Islam harus tetap mengusahakan dan memperjuangkan. Artinya, seorang muslim tak boleh bermalas-malasan dalam bekerja.
ADVERTISEMENT
Umat Islam juga perlu melapangkan pintu rezeki agar semakin luas, yakni bisa dengan cara bersedekah, salat sunah, puasa sunah, dan membantu kesulitan orang lain.
Jenis-jenis Rezeki dalam Islam
Ada berbagai jenis rezeki dalam Islam yang telah dijelaskan di Al-Qur'an. Dirangkum dari situs Kemenag, berikut penjelasannya:
1. Rezeki yang Telah Dijamin
Jenis rezeki pertama yang disebutkan Allah adalah rezeki yang telah dijamin untuk semua makhluk-Nya tanpa terkecuali. Setiap orang akan mendapatkan rezeki dengan jumlah dan waktu yang berbeda-beda.
Sebagaimana firman Allah SWT dalam Al-Qur'an Surat Hud ayat 6 berikut:
۞ وَمَا مِنْ دَاۤبَّةٍ فِى الْاَرْضِ اِلَّا عَلَى اللّٰهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَاۗ كُلٌّ فِيْ كِتٰبٍ مُّبِيْنٍ ٦
ADVERTISEMENT
Artinya: "Tidak satu pun hewan yang bergerak di atas bumi melainkan dijamin rezekinya oleh Allah. Dia mengetahui tempat kediamannya dan tempat penyimpanannya. Semua (tertulis) dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuz)." (QS Hud: 6)
2. Rezeki Karena Usaha
Jenis rezeki lainnya dalam Islam yaitu yang diperoleh hanya dengan bekerja keras. Umumnya, rezeki ini berlaku untuk karyawan atau pedagang. Sebagai karyawan, semakin sering ia lembur, semakin banyak gaji yang akan diterima. Begitu pula pedagang, semakin rajin ia berdagang semakin banyak keuntungan yang diterima.
Hal tersebut telah dijelaskan dalam Al-Qur'an surat An-Najm ayat 39. Berikut isinya:
وَاَنْ لَّيْسَ لِلْاِنْسَانِ اِلَّا مَا سَعٰىۙ ٣٩
Artinya: "Bahwa manusia hanya memperoleh apa yang telah diusahakannya." (QS An-Najm: 39)
3. Rezeki Karena Bersyukur
Selain dua jenis rezeki yang telah disebutkan di atas, ada pula rezeki karena bersyukur. Allah SWT telah berfirman dalam Al-Qur'an surat Ibrahin ayat 7, begini isinya:
ADVERTISEMENT
وَاِذْ تَاَذَّنَ رَبُّكُمْ لَىِٕنْ شَكَرْتُمْ لَاَزِيْدَنَّكُمْ وَلَىِٕنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ ٧
Artinya: "(Ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), sesungguhnya azab-Ku benar-benar sangat keras."" (QS Ibrahim: 7)
Ayat di atas menjelaskan bahwa barang siapa yang bersyukur atas nikmat dari Allah SWT maka akan ditambah nikmatnya. Namun, sebaliknya jika ia kufur nikmat, Allah SWT akan memberikan azab yang pedih berupa mencabut nikmat-nikmat tersebut.
Hal tersebut juga ditekankan dalam sebuah hadis berikut:
"إِنَّ الْعَبْدَ لَيُحْرَمُ الرِّزْقَ بِالذَّنْبِ يُصِيبُهُ"
Artinya: "Sesungguhnya seorang hamba benar-benar terhalang dari rezeki(nya) disebabkan dosa yang dikerjakannya."
4. Rezeki Tak Terduga
Dalam Al-Qur'an surat At-Thalaq ayat 3 dijelaskan bahwa Allah SWT akan memberikan rezeki tak terduga pada orang-orang yang bertakwa. Semakin bertakwa seorang hamba, Allah SWT akan memberikan rezeki yang semakin banyak.
ADVERTISEMENT
وَّيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُۗ وَمَنْ يَّتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ فَهُوَ حَسْبُهٗۗ اِنَّ اللّٰهَ بَالِغُ اَمْرِهٖۗ قَدْ جَعَلَ اللّٰهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا ٣
Artinya: "Dan menganugerahkan kepadanya rezeki dari arah yang tidak dia duga. Siapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)-nya. Sesungguhnya Allah yang menuntaskan urusan umatnya. Sungguh, Allah telah membuat ketentuan bagi setiap sesuatu." (QS At-Thalaq: 3)
Bertakwa yang dimaksudkan dalam ayat diatas adalah menjauhi larangan dan melaksanakan perintahnya. Salah satu larangan Allah SWT, yaitu maksiat. Sementara itu, larangan yang dijalankan umat Islam dapat menyumbat rezeki. Seperti yang dijelaskan Nabi Muhammad SAW dalam hadisnya:
"إِنَّ الْعَبْدَ لَيُحْرَمُ الرِّزْقَ بِالذَّنْبِ يُصيبُه، وَلَا يَرُدُّ الْقَدَرَ إِلَّا الدُّعَاءُ، وَلَا يَزِيدُ فِي الْعُمُرِ إِلَّا الْبِرُّ"
ADVERTISEMENT
Artinya:"Sesungguhnya seorang hamba benar-benar tersumbat rezekinya disebabkan suatu dosa yang dilakukannya. Dan tiada yang dapat menolak takdir selain doa. Dan tiada yang dapat menambah usia selain dari kebaikan." (HR. An Nasa'i dan Ibnu Majah)
Lebih lanjut, Nabi Muhammad SAW bersabda barang siapa yang menghabiskan waktunya untuk Allah SWT, akan diberikan kecukupan untuk hidupnya.
مَنِ انْقَطَعَ إِلَى اللَّهِ كَفَاهُ اللَّهُ كُلَّ مَئُونة، وَرَزَقَهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ، وَمَنِ انْقَطَعَ إِلَى الدُّنْيَا وكَلَه إِلَيْهَا"
Artinya: "Barang siapa yang menghabiskan seluruh waktunya untuk Allah, maka Allah akan memberinya kecukupan dari semua biaya dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barang siapa yang menghabiskan seluruh waktunya untuk dunia, maka Allah menjadikan dunia menguasai dirinya." (HR. Ibnu Abi Hatim)
ADVERTISEMENT
5. Rezeki Karena Istigfar
Jenis rezeki selanjutnya adalah rezeki karena istigfar. Allah SWT Maha Pengampun, barang siapa yang bertaubat kepada-Nya akan diberikan banyak rezeki.
فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوْا رَبَّكُمْ اِنَّهٗ كَانَ غَفَّارًاۙ ١٠ يُّرْسِلِ السَّمَاۤءَ عَلَيْكُمْ مِّدْرَارًاۙ ١١
Artinya: "Lalu, aku berkata (kepada mereka), "Mohonlah ampun kepada Tuhanmu. Sesungguhnya Dia Maha Pengampun. (Jika kamu memohon ampun,) niscaya Dia akan menurunkan hujan yang lebat dari langit kepadamu." (QS Nuh: 10-11)
Lebih lanjut, Nabi Muhammad SAW pernah bersabda barang siapa yang banyak beristigfar akan diberikan rezeki dari arah yang tak disangka-sangka.
"مَنْ أَكْثَرَ مِنْ الِاسْتِغْفَارَ جَعَلَ اللَّهُ لَهُ مَنْ كُلِّ هَمٍّ فَرَجًا، وَمَنْ كُلِّ ضِيقٍ مَخْرَجًا، وَرَزَقَهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ"
Artinya: "Barang siapa yang memperbanyak bacaan istigfar, maka Allah akan mengadakan baginya dari setiap kesusahan pemecahannya dan dari setiap kesempitan jalan keluar dan Allah memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya." (HR Ahmad)
ADVERTISEMENT
6. Rezeki Karena Sedekah
Jenis rezeki selanjutnya adalah rezeki karena sedekah. Hal tersebut telah dijelaskan dalam Al-Qur'an surat Al-Baqarah ayat 245. Berikut isinya:
مَنْ ذَا الَّذِيْ يُقْرِضُ اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا فَيُضٰعِفَهٗ لَهٗٓ اَضْعَافًا كَثِيْرَةًۗ وَاللّٰهُ يَقْبِضُ وَيَبْصُۣطُۖ وَاِلَيْهِ تُرْجَعُوْنَ ٢٤٥
Artinya: "Siapakah yang mau memberi pinjaman yang baik kepada Allah? Dia akan melipatgandakan (pembayaran atas pinjaman itu) baginya berkali-kali lipat. Allah menyempitkan dan melapangkan (rezeki). Kepada-Nyalah kamu dikembalikan." (QS Al-Baqarah: 245)
7. Rezeki Karena Anak
Ada pula rezeki dari anak, sebab Allah SWT menjamin rezeki anak-anak tersebut dan juga orang tuanya.
وَلَا تَقْتُلُوْٓا اَوْلَادَكُمْ خَشْيَةَ اِمْلَاقٍۗ نَحْنُ نَرْزُقُهُمْ وَاِيَّاكُمْۗ اِنَّ قَتْلَهُمْ كَانَ خِطْـًٔا كَبِيْرًا ٣١
Artinya: "Janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut miskin. Kamilah yang memberi rezeki kepada mereka dan (juga) kepadamu. Sesungguhnya membunuh mereka itu adalah suatu dosa yang besar." (QS Al-Isra': 31)
ADVERTISEMENT
8. Rezeki Karena Menikah
Selain dari anak, ada pula rezeki karena menikah, seperti firman Allah SWT dalam surat An-Nur ayat 32.
وَاَنْكِحُوا الْاَيَامٰى مِنْكُمْ وَالصّٰلِحِيْنَ مِنْ عِبَادِكُمْ وَاِمَاۤىِٕكُمْۗ اِنْ يَّكُوْنُوْا فُقَرَاۤءَ يُغْنِهِمُ اللّٰهُ مِنْ فَضْلِهٖۗ وَاللّٰهُ وَاسِعٌ عَلِيْمٌ ٣٢
Artinya: "Nikahkanlah orang-orang yang masih membujang di antara kamu dan juga orang-orang yang layak (menikah) dari hamba-hamba sahayamu, baik laki-laki maupun perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan memberi kemampuan kepada mereka dengan karunia-Nya. Allah Mahaluas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui." (QS An-Nur: 32)
(NSF)
Live Update