Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.0
Konten dari Pengguna
Kronologis Peristiwa Proklamasi Tanggal 17 Agustus 1945 yang Penting Diketahui
12 Agustus 2022 9:31 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
![Presiden Sukarno (tengah) didampingi Wapres Mohammad Hatta (kanan) membacakan teks Proklamasi Kemerdekaan RI di Jalan Pegangsaan Timur, Jakarta, 17 Agustus 1945. Foto: ANTARA FOTO/IPPHOS](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1534243011/migk74ldouuhnbyh0lb8.jpg)
ADVERTISEMENT
Tak lama lagi, segenap masyarakat Indonesia akan memperingati Hari Kemerdekaan yang jatuh setiap 17 Agustus. Hari bersejarah ini merupakan puncak perjuangan bangsa Indonesia dalam mengusir penjajah di Tanah Air.
ADVERTISEMENT
Diperlukan perjuangan yang panjang dan sulit bagi para pahlawan untuk melepaskan Indonesia sepenuhnya dari belenggu penjajah. Bahkan, proklamasi kemerdekaan Indonesia pun diwarnai dengan sejumlah peristiwa penting.
Untuk menyambut HUT RI yang ke-77, berikut kronologis peristiwa proklamasi tanggal 17 Agustus 1945 yang penting diketahui masyarakat Indonesia.
Kronologis Peristiwa Proklamasi Tanggal 17 Agustus 1945
Peristiwa Rengasdengklok
Pasca beredarnya kabar menyerahnya Jepang kepada Sekutu, kelompok pemuda mendesak Soekarno dan Moh. Hatta untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Mereka khawatir Sekutu akan mendarat sebelum proklamasi dan mengklaim kekuasaan atas Indonesia.
Namun, Soekarno dan Hatta tidak menyetujui permintaan tersebut. Menurut Soekarno, ia tidak bisa mengambil keputusan sendiri dan harus merundingkannya terlebih dahulu dengan tokoh lainnya.
Mengutip jurnal Peristiwa Perumusan Naskah Proklamasi yang Otentik dan Nilai-Nilai Pendidikan Nasionalisme Bangsa Indonesia tulisan Jeihan M. Iqbal Pahlevie, penolakan tegas Soekarno dan Hatta membuat mereka dijemput paksa oleh golongan pemuda ke Rengasdengklok.
Aksi tersebut bukan tanpa alasan. Golongan pemuda hanya ingin menjauhkan kedua pemimpin tersebut dari Jakarta agar tidak dipengaruhi oleh pimpinan militer dan pemerintahan Jepang. Harapannya, kemerdekaan Indonesia akan cepat diproklamirkan.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Joesoef Koento diutus dari Rengasdengklok untuk berunding dengan kelompok pemuda di Jakarta. Setelah berunding, Joesoef Koento ditemani Pandu Kartawiguna dan Wikana menemui Ahmad Soebardjo dan memutuskan bahwa proklamasi Indonesia harus dilaksanakan secepatnya.
Pada akhirnya, Ahmad Soebardjo bersama Joesoef Koento bertolak ke Rengasdengklok untuk menjemput Soekarno dan Moh. Hatta pada Kamis, 16 Agustus 1945 pukul 16.00 WIB,.
Di Rengasdengklok, Ahmad Soebardjo bertemu dengan Soekarno, Hatta, Soekarni, Shodanco Subeno, dan Soetarjo Kartohadikoesoemo yang tengah berunding. Mereka sepakat untuk mendeklarasikan kemerdekaan Indonesia di Jakarta.
Perumusan Teks Proklamasi
Perumusan teks proklamasi dilakukan di rumah Laksamana Maeda, yang sekarang menjadi Museum Perumusan Naskah Proklamasi. Pembahasan naskah berlangsung pada 17 Agustus 1945 dini hari.
Mengutip buku Sejarah Indonesia Paket C Setara SMA/MA Modul Tema 9: Indonesia Merdeka, Ir. Soekarno berperan sebagai penulis konsep proklamasi, sementara Moh. Hatta dan Ahmad Soebardjo menyumbangkan pikiran mereka secara lisan.
ADVERTISEMENT
Setelah selesai, rumusan teks proklamasi tersebut dibacakan di hadapan tokoh-tokoh yang turut hadir. Dengan beberapa perubahan yang telah disetujui, konsep teks proklamasi diserahkan kepada Sayuti Melik untuk diketik. Kemudian, teks tersebut ditandatangani oleh Soekarno dan Moh. Hatta.
Pembacaan Teks Proklamasi
Para pemimpin Indonesia dari golongan tua dan golongan muda sepakat untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945 pukul 10.00 WIB di kediaman Ir. Soekarno, Jalan Pegangsaan Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56, Jakarta.
Mengutip buku Sejarah SMA Kelas XII oleh M. Habib Mustopo dkk., sebelumnya, Moh. Hatta juga telah berpesan kepada B.M. Diah untuk memperbanyak teks proklamasi dan menyiarkannya ke seluruh dunia.
Pagi itu, rumah Ir. Soekarno dipadati oleh sejumlah massa pemuda yang berbaris dengan tertib. Kepala Keamanan Ir. Soekarno, dr. Muwardi juga meminta bantuan kepada Cudanco Latief Hendraningrat untuk menugaskan anak buahnya berjaga di sekitar rumah Ir. Soekarno agar upacara berlangsung aman.
ADVERTISEMENT
Menjelang detik-detik proklamasi, para pemimpin mulai berdatangan ke halaman kediaman Soekarno. Di antara mereka tampak hadir Mr. A.A. Maramis, Ki Hajar Dewantara, Sam Ratulangi, M. Tabrani, Mr. Santoso, Mas Mansur, dan masih banyak lagi.
Setelah semuanya siap, Latief Hendraningrat memberikan aba-aba kepada seluruh barisan pemuda, lalu mempersilakan Ir. Soekarno dan Moh. Hatta maju untuk mendeklarasikan kemerdekaan Indonesia.
Setelah memberikan pidato pendahuluan secara singkat, Soekarno pun memproklamasikan kemerdekaan Indonesia dengan suara lantang. Acara kemudian dilanjutkan dengan pengibaran bendera Merah Putih diiringi dengan lagu Indonesia Raya yang dinyanyikan para hadirin.
(ADS)