Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.85.0
Konten dari Pengguna
Kumpulan Dalil tentang Maulid Nabi dalam Menyambut Hari Kelahiran Rasulullah SAW
10 Oktober 2022 10:05 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Meski begitu, banyak ulama yang masih memperdebatkan perayaan Maulid Nabi. Mengutip buku Pro dan Kontra Maulid Nabi susunan AM. Waskito, perdebatan mengenai Maulid Nabi ini sudah ada sejak lama. Para ulama abad pertengahan yang menentang antara lain Ibnu Taimiyah, Ibnu Katsir, Ibnu Hajar Al-Asqalani, Abu Syamah, An-Nawawi, dan lainnya.
Dalam pandangan para ulama yang menentang, orang-orang yang melaksanakan Maulid Nabi dituduh sebagai pelaku bid’ah. Sebab, mereka mengerjakan amalan yang tidak dicontohkan oleh Rasulullah dan para sahabatnya.
Mengutip situs web NU Online, perayaan Maulid Nabi tidak termasuk bid’ah yang sesat, sebab yang baru hanyalah format pelaksanaannya. Berkenaan dengan hukum perayaan maulid, As-Suyuthi dalam kitab al-Hawi lil Fatawi menyebutkan redaksi, sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
أَصْلُ عَمَلِ الْمَوْلِدِ بِدْعَةٌ لَمْ تُنْقَلْ عَنِ السَّلَفِ الصَّالِحِ مِنَ الْقُرُوْنِ الثَّلاَثَةِ، وَلكِنَّهَا مَعَ ذلِكَ قَدْ اشْتَمَلَتْ عَلَى مَحَاسِنَ وَضِدِّهَا، فَمَنْ تَحَرَّى فِيْ عَمَلِهَا الْمَحَاسِنَ وَتَجَنَّبَ ضِدَّهَا كَانَتْ بِدْعَةً حَسَنَةً" وَقَالَ: "وَقَدْ ظَهَرَ لِيْ تَخْرِيْجُهَا عَلَى أَصْلٍ ثَابِتٍ.
Artinya: "Hukum asal peringatan maulid adalah bid’ah yang belum pernah dinukil dari kaum Salaf saleh yang hidup pada tiga abad pertama, tetapi demikian peringatan maulid mengandung kebaikan dan lawannya, jadi barangsiapa dalam peringatan maulid berusaha melakukan hal-hal yang baik saja dan menjauhi lawannya (hal-hal yang buruk), maka itu adalah bid’ah hasanah. Al-Hafizh Ibn Hajar juga mengatakan: Dan telah nyata bagiku dasar pengambilan peringatan Maulid di atas dalil yang tsabit (shahih)."
Di samping pertentangan para ulama abad pertengahan, terdapat dalil tentang Maulid Nabi yang dapat menyanggah perdebatan tersebut. Simak dalil tentang Maulid Nabi yang dapat dipahami melalui ulasan berikut ini.
ADVERTISEMENT
Kumpulan Dalil tentang Maulid Nabi
Dikutip dari situs web NU Online, buku Pro Kontra Maulid Nabi Mencari Titik Kesepahaman susunan Nur Azizah, dan beberapa sumber lainnya, inilah kumpulan dalil tentang Maulid Nabi.
1. Surah Yunus ayat 58
لْ بِفَضْلِ اللَّهِ وَبِرَحْمَتِهِ فَبِذَلِكَ فَلْيَفْرَحُوا هُوَ خَيْرٌ مِمَّا يَجْمَعُونَ
Artinya: Katakanlah, dengan anugerah Allah dan rahmatNya (Nabi Muhammad SAW) hendaklah mereka menyambut dengan senang gembira.
2. Surah Maryam ayat 33
وَالسَّلٰمُ عَلَيَّ يَوْمَ وُلِدْتُّ وَيَوْمَ اَمُوْتُ وَيَوْمَ اُبْعَثُ حَيًّا
Wassalaamu 'alaiya yawma wulittu wa yawma amutu wa yawma ub'asu baiyaa
Artinya: “Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari kelahiranku, pada hari wafatku, dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali.”
3. Surah Ibrahim ayat 5
وَلَقَدْ أَرْسَلْنَا مُوسَىٰ بِـَٔايَٰتِنَآ أَنْ أَخْرِجْ قَوْمَكَ مِنَ ٱلظُّلُمَٰتِ إِلَى ٱلنُّورِ وَذَكِّرْهُم بِأَيَّىٰمِ ٱللَّهِ ۚ إِنَّ فِى ذَٰلِكَ لَءَايَٰتٍ لِّكُلِّ صَبَّارٍ شَكُورٍ
ADVERTISEMENT
Wa laqad arsalnā mụsā bi`āyātinā an akhrij qaumaka minaẓ-ẓulumāti ilan-nụri wa żakkir-hum bi`ayyāmillāh, inna fī żālika la`āyātil likulli ṣabbārin syakụr
Artinya: “Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Musa dengan membawa ayat-ayat Kami, (dan Kami perintahkan kepadanya): "Keluarkanlah kaummu dari gelap gulita kepada cahaya terang benderang dan ingatkanlah mereka kepada hari-hari Allah". Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi setiap orang penyabar dan banyak bersyukur”
Dalam ayat ini disebutkan bahwa Allah memerintahkan untuk mengingat hari-hari bersejarah. Hari di mana Allah menurunkan nikmat yang besar pada hari tersebut.
4. Surah Al Anbiya ayat 107
وَمَآ اَرْسَلْنٰكَ اِلَّا رَحْمَةً لِّلْعٰلَمِيْنَ
Wa mā arsalnāka illā raḥmatal lil-'ālamīn
Artinya: “Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi seluruh alam.”
ADVERTISEMENT
(ANS)