Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Kumpulan Hadits Birrul Walidain dan Keutamaannya
19 Maret 2021 16:46 WIB
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Mengutip jurnal Konsep Birrul Walidain dalam Al-Qur'an Surat As-Shaffat Ayat 102-107 oleh Lucky Hasnijar (2017), secara umum, birrul walidain dapat diartikan berbuat baik kepada kedua orangtua baik yang masih hidup, yang telah wafat, maupun yang beda agama atau keyakinan.
Birrul walidain bisa dilakukan dengan menunaikan hak dan kewajiban terhadap orangtua, menaati orangtua, melakukan hal-hal yang menyenangkan hati kedua orangtua, dan sebagainya.
Perintah mengenai birrul walidain ini tertuang dalam beberapa ayat Al Quran, salah satunya dalam potongan Surat An Nisa Ayat 36 berikut ini.
وَاعْبُدُوا اللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا
Artinya: “Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun. Dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua”
Keutamaan Birrul Walidain
ADVERTISEMENT
Diriwayatkan oleh Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu:
أيُّ العَمَلِ أحَبُّ إلى اللَّهِ؟ قالَ: الصَّلاةُ علَى وقْتِها، قالَ: ثُمَّ أيٌّ؟ قالَ: ثُمَّ برُّ الوالِدَيْنِ قالَ: ثُمَّ أيٌّ؟ قالَ: الجِهادُ في سَبيلِ اللَّهِ قالَ: حدَّثَني بهِنَّ، ولَوِ اسْتَزَدْتُهُ لَزادَنِي
“'Amal apa yang paling dicintai Allah ‘Azza Wa Jalla?'. Nabi bersabda: 'Shalat pada waktunya'. Ibnu Mas’ud bertanya lagi: 'Lalu apa lagi?'.Nabi menjawab: 'Lalu birrul walidain'. Ibnu Mas’ud bertanya lagi: 'Lalu apa lagi?'. Nabi menjawab: 'Jihad fi sabilillah'. Demikian yang beliau katakan, andai aku bertanya lagi, nampaknya beliau akan menambahkan lagi" (HR. Bukhari dan Muslim).
Didasarkan pada hadist Rasulullah ketika seorang lelaki meminta izin untuk pergi berjihad. Rasulullah SAW bersabda:
ADVERTISEMENT
أحَيٌّ والِدَاكَ؟، قَالَ: نَعَمْ، قَالَ: فَفِيهِما فَجَاهِدْ
“Apakah orang tuamu masih hidup?”. Lelaki tadi menjawab: “Iya”. Nabi bersabda: “Kalau begitu datangilah kedunya dan berjihadlah dengan berbakti kepada mereka” (HR. Bukhari dan Muslim).
Rasulullah SAW bersabda:
الوالِدُ أوسطُ أبوابِ الجنَّةِ، فإنَّ شئتَ فأضِع ذلك البابَ أو احفَظْه
“Kedua orang tua itu adalah pintu surga yang paling tengah. Jika kalian mau memasukinya maka jagalah orang tua kalian. Jika kalian enggan memasukinya, silakan sia-siakan orang tua kalian” (HR. Tirmidzi, ia berkata: “hadits ini shahih”, dishahihkan Al Albani dalam Silsilah Ash Shahihah no.914).
“Diriwayatkan bahwa Abi Abdurahaman Abdullah ibn Mas’ud bertanya kepada Rasulullah SAW, 'Amal apa yang paling dicintai oleh Allah SWT?' Rasul menjawab 'Sholat tepat pada waktunya'. Kemudian aku menanyakan lagi, 'amal apa lagi?' Rasul menjawab 'Birrul walidain (atau berbakti pada orang tua)', kemudian aku menanyakan lagi, 'amal apa lagi?' Rasul menjawab 'jihad di jalan Allah.' (HR. Muttafaqun alaih)
ADVERTISEMENT
Rasulullah SAW bersabda:
“Ridho Allah terdapat dalam ridhonya kedua orang tua (ibu bapak), dan murka Allah terdapat dalam murkanya kedua orang tua.” (HR At-Tirmizi)
Itulah beberapa hadits tentang birrul walidain dan keutamannya. Semoga dengan mengetahuinya kita bisa lebih sering menerapkan birrul walidain dalam kehidupan sehari-hari.
(ADS)