Kumpulan Hadits Cinta Tanah Air yang Dapat Diteladani Umat Muslim

Hadits cinta tanah air, foto: Unsplash

Hadits cinta tanah air merupakan anjuran Rasulullah SAW kepada setiap anak bangsa untuk mencintai dan menjaga negaranya masing-masing. Melalui hadits-hadits ini kita juga mengetahui bahwa memiliki rasa nasionalisme dalam Islam bukanlah sesuatu yang dilarang.

Sebagaimana yang Allah katakan dalam surat Al-Mumtahanah Ayat 8 yang artinya:

"Allah tidak melarang kamu berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tidak memerangi kamu dalam urusan agama dan tidak mengusir kamu dari kampung halamanmu. Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berlaku adil." (QS. Al-Mumtahanah: 8).

Menurut Tafsir Kementerian Agama RI, ayat tersebut semakin menegaskan bahwa Allah SWT tidak melarang hambanya untuk mencintai tanah airnya. Pada ayat tersebut, Allah SWT juga memerintahkan untuk menunjukan rasa nasionalisme terhadap tanah air apabila terjadi penindasan dan kedzaliman.

3 Hadits Cinta Tanah Air

Hadits cinta tanah air, foto: Unsplash

Mengutip jurnal bertajuk Nasionalisme Perspektif Hadits karya Zainul Hakim terdapat tiga hadits yang menjelaskan mengenai cinta tanah air, yakni:

1. Hadits Mengenai Rasa Cinta dan Bangga pada Tanah Air

Diriwayatkan dari Anas radhiyallahu 'anhu, ia berkata "bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam apabila pulang dari bepergian dan melihat dataran tinggi kota Madinah, Beliau mempercepat jalan unta Beliau dan bila menunggang hewan lain Beliau memacunya karena kecintaannya (kepada Madinah)." (Hadits Riwayat Bukhari)

Hadits ini menjelaskan mengenai kecintaan Nabi Muhammad SAW terhadap tanah di mana ia menetap yakni Madinah. Sikap tersebut menunjukan kepada kita bahwa mencintai tanah air bukanlah perbuatan yang dilarang dalam Islam.

2. Mendoakan Kebaikan untuk Tanah Air

Diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra, adalah kebiasaan orang-orang mekkah pada saat itu jika mendapatkan panen pasti akan membawa ke hadapan rasulullah SAW. Dan ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menerimanya, beliau berdo'a:

"Allahumma Baarik Lanaa Fii Tsamarinaa Baarik Lanaa Fii Madiinatinaa Wa Baarik Lanaa Fii Shaa'inaa Wa Baarik Lanaa Fii Muddinaa Allahumma Inna Ibraahiima 'Abduka Wa Khaliiluka Wa Nabiyyuka Wa Innii 'Abduka Wa Nabiyyuka Wa Innahu Da'aaka Limakkata Wa Innii Ad'uuka Lilmadiinati Bimitsli Maa Da'aaka Limakkata Wa Mitslihi Ma'ahu (Ya Allah, berkahilah buah-buahan kami, berkahilah kota kami, berkahilah Sha' kami, dan berkahilah Mud kami. Ya Allah, Nabi Ibrahim adalah hamba-Mu dan kekasih-Mu. Sedangkan aku adalah hamba dan Nabi-Mu. Dia berdo'a kepada-Mu bagi kemakmuran Makkah, dan aku berdo'a kepada-Mu bagi kemakmuran Madinah, seperti Ibrahim mendoakan kota Makkah)." Kata Abu Hurairah; Kemudian beliau panggil seorang bocah, lalu diberikannya buah itu kepadanya." (Hadits Riwayat Muslim)

Hadits ini menunjukkan kepada umat Islam bahwa salah satu wujud dari rasa cinta pada tanah air adalah dengan mendoakan kebaikan terhadap negeri. Sama seperti yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW.

3. Menunjukkan Cinta Tanah Air di Mana pun Berada

Rasulullah SAW bersabda:

"Alangkah baiknya kau sebagai negeri (kota) dan betapa cintanya diriku terhadapmu. Seandainya kaumku tidak mengusirku darimu (Makkah), niscaya aku tidak akan tinggal di kota selainmu.” (Hadits Riwayat At-Tirmidzi)

Ketika Rasulullah SAW harus meninggalkan Mekkah dan menetap di Madinah, beliau selalu merindukan tanah airnya. Meskipun pada saat itu Madinah menjadi tempat yang aman, tetap tidak mampu menghilangkan rasa rindu dan cinta beliau terhadap Mekkah, tanah airnya.

Hadits ini juga menunjukkan bahwa cinta tanah air merupakan bagian dari fitrah manusia. Sehingga, kemana pun mereka pergi, cinta dan rindu terhadap tanah air akan selalu dirasakan oleh setiap manusia.

Kemudian, hadits ini juga menunjukkan mengenai sikap Rasulullah SAW dalam memperlakukan tanah air. Nabi Muhammad SAW senantiasa memuji tanah airnya di mana pun ia berada.

(PHR)