Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Kumpulan Hadits tentang Aib yang Harus Dipahami Oleh Umat Muslim
24 November 2021 17:00 WIB
·
waktu baca 1 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Setiap manusia pasti memiliki kekurangan dan pernah melakukan kekhilafan. Sehebat dan sebaik apapun kita pasti tetap terlihat aib dan cacatnya di mata Allah SWT. Sebab, kesempurnaan hanya milik Allah SWT.
ADVERTISEMENT
Dalam bahasa Arab, aib berarti cacat atau kekurangan dan sesuatu yang memiliki aib disebut dengan Ma’ib. Al-Hasfaki menyampaikan dalam kitab yang berjudul ad-Dur al-Mukhtar, sebagian ulama mazhab Hanafi menjelaskan bahwa aib adalah suatu bagian yang tidak diberikan pada saat penciptaannya. Karena itu, aib dianggap sebagai bentuk kekurangan.
Seseorang yang menceritakan aib orang lain termasuk ke dalam kategori ghibah. Perbuatan ini sangat dibenci oleh Allah, sebagaimana firman-Nya yang berbunyi: “Sesungguhnya orang-orang yang menyenangi tersebarnya perbuatan keji di kalangan orang-orang beriman, mereka memperoleh azab yang pedih di dunia dan di akhirat….” (QS. An Nur: 19).
Rasulullah juga mengingatkan umatnya untuk tidak menyebarkan aib sesama umat Muslim. Ini sebagaimana bunyi hadits berikut: "Barang siapa menutupi aib seorang Muslim, Allah akan menutupi aib orang tersebut di dunia dan akhirat." (HR. Ibnu Majah).
ADVERTISEMENT
Selain kedua dalil di atas, masih ada lagi hadits Nabi lain yang juga menjelaskan tentang aib. Bagaimana bunyi hadits tentang aib berdasarkan sabda Rasulullah lainnya?
Hadits tentang Aib
Rasulullah telah mengingatkan umatnya untuk tidak menyebarkan aib orang lain, sebab ini merupakan perbuatan tercela. Maka dari itu, beliau juga memberitahu ganjaran yang akan didapat oleh seorang Muslim yang menyebarkan aib saudaranya. Rasulullah SAW bersabda:
"Wahai manusia, siapa yang Islamnya hanya di lisan, maka iman tidak akan masuk ke hatinya. Janganlah kalian menyakiti sesama muslim, mencela mereka, dan membuka aib mereka. Karena siapa yang membuka aib saudaranya, maka Allah akan membuka aibnya. Dan siapa yang Allah buka aibnya, maka Allah akan mempermalukannya meskipun di dalam rumahnya." (HR. Abu Dawud dan Ahmad).
ADVERTISEMENT
Dan apabila seseorang melihat hal yang seharusnya kita tutupi, maka diperbolehkan baginya untuk membutakan kedua mata orang tersebut. Dari Abu Hurairah r.a, Rasulullah bersabda:
“Jika seseorang melihatmu dalam keadaan tanpa pakaian, tanpa seizinmu, lalu engkau membutakan kedua matanya dengan lemparan batu, maka tidak ada celaan atas perbuatanmu itu.” (HR. Muslim).
Selain itu, Rasulullah juga mengecam kepada orang-orang yang suka membuka aib mereka sendiri. Beliau bersabda: "Setiap umatku dimaafkan kecuali orang yang terang-terangan (melakukan maksiat). Dan termasuk terang-terangan adalah seseorang yang melakukan perbuatan maksiat di malam hari, kemudian di pagi harinya ia berkata: "Wahai fulan, kemarin aku telah melakukan ini dan itu-padahal Allah telah menutupnya-dan di pagi harinya ia mem- buka tutupan Allah atas dirinya." (HR. Bukhari dan Muslim).
ADVERTISEMENT
Dilarang juga bagi mereka yang sudah menikah untuk menyebarkan aib pasangannya. Sebab, segala bentuk aib yang dimiliki oleh pasangan merupakan rahasia besar antara seorang suami dan istri yang mutlak dijaga dari pandangan atau pendengaran orang lain. Ini sebagaiman bunyi hadits berikut:
"Dari Abu Sa'id al-Khudriy, ia berkata, Rasulullah Saw. bersabda: Sesungguhnya manusia yang paling jelek kedudukannya di hari Kiamat adalah seorang laki-laki (suami) yang bercampur (bersetubuh) dengan istrinya, kemudian membeberkan rahasia (istri)-nya tersebut." (HR. Muslim).
Dalam sabda lain juga dijelaskan: "Aku menengok ke dalam neraka, di mana aku lihat kebanyakan penduduknya adalah wanita, mereka berbuat ingkar kepada salah seorang di antara mereka sepanjang masa, 'Aku tidak pernah melihat kebaikan sedikit pun darimu." (HR. Bukhari).
ADVERTISEMENT
(NDA)