Konten dari Pengguna

Kumpulan Hadits Tentang Maulid Nabi Muhammad beserta Penjelasannya

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
10 September 2024 16:15 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Hadits Tentang Maulid Nabi Muhammad Foto: unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Hadits Tentang Maulid Nabi Muhammad Foto: unsplash
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW tinggal menghitung hari. Di tahun 2024, perayaan Maulid Nabi dimulai sejak 15 September malam hingga 16 September. Untuk menyambutnya, umat Muslim bisa membaca deretan hadits tentang Maulid Nabi Muhammad.
ADVERTISEMENT
Mengutip buku Wewangian Semerbak Dalam Menjelaskan Tentang Peringatan Maulid Nabi, pertama kali peringatan Maulid Nabi dilakukan pada awal abad ke 7 hijriyah oleh Raja Abu Sa'id al-Muzhaffar sebagai penguasa Irbil.
Sebagian ulama saat itu membenarkan dan menyetujui apa yang dilakukan oleh Raja Muzhaffar. Perayaan Maulid Nabi Muhammad pun sampai sekarang dianggap sesuatu yang baik dan memiliki nilai-nilai penting dalam Islam.

Hadits tentang Maulid Nabi

Hadits Tentang Maulid Nabi Muhammad Foto: unsplash
Dirangkum dari buku Wewangian Semerbak Dalam Menjelaskan Tentang Peringatan Maulid Nabi oleh Dr.H.Kholilurrohman,Lc,MA, berikut adalah beberapa hadits tentang Maulid Nabi Muhammad:

1. HR. Muslim

Rasulullah bersabda:
مَنْ سَنَّ فِي الْإِسْلَامِ سُنَّةً حَسَنَةً، فَلَهُ أَجْرُهَا، وَأَجْرُ مَنْ عَمِلَ بِهَا بَعْدَهُ، مِنْ غَيْرِ أَنْ يَنْقُصَ مِنْ أُجُورِهِمْ شَيْءٌ، وَمَنْ سَنَّ فِي الْإِسْلَامِ سُنَّةً سَيِّئَةً، كَانَ عَلَيْهِ وِزْرُهَا وَوِزْرُ مَنْ عَمِلَ بِهَا مِنْ بَعْدِهِ، مِنْ غَيْرِ أَنْ يَنْقُصَ مِنْ أَوْزَارِهِمْ شَيْءٌ
ADVERTISEMENT
“Barang siapa yang memulai (merintis) dalam Islam sebuah perkara baik maka ia akan mendapatkan pahala dari perbuatan baiknya tersebut, dan ia juga mendapatkan pahala dari orang yang mengikutinya setelahnya, tanpa berkurang pahala mereka sedikitpun.” (HR. Muslim)
Inti dari hadits ini adalah anjuran untuk bersyukur kepada Allah di hari-hari tertentu, termasuk saat Maulid Nabi, atas nikmat yang didapat. Rasa syukur bisa dilakukan dalam rangka menerima karunia atau karena dilindungi dari bencana.

2. Hadits Riwayat Umam Muslim

و ْ ي ِ ُت ف ْد ِ ل ُ و ٌ م ْ و َ َك ي ِ ذ
“Hari itu adalah hari di mana aku dilahirkan”. (HR Muslim)
Rasulullah disebut berpuasa pada hari Senin sebagai bentuk syukur kepada Allah karena itu adalah hari kelahirannya. Jika Rasulullah berpuasa pada hari kelahirannya sebagai tanda syukur, maka umat Muslim juga perlu amalan-amalan di hari kelahiran beliau, bisa dengan membaca al-Qur'an, mempelajari kisah kelahirannya, bersedekah, atau melakukan perbuatan baik lainnya.
ADVERTISEMENT

3. Ibnu Taimiyah dikutip Sayyid Muhammad bin Alwi al-Maliki

قَالَ ابْنُ تَيْمِيَّةَ: قَدْ يُثَابُ بَعْضُ النَّاسِ عَلٰى فِعْلِ الْمَوْلُوْدِ، وَكَذٰلِكَ مَا يُحْدِثُهُ بَعْضُ النَّاسِ إِمَّا مَضَاهَاةٌ لِلنَّصَارٰى فِيْ مِيْلاَدِ عِيْسٰى وَإِمَّا مَحَبَّةٌ لِلنَّبِيِّ وَتَعْظِيْمًا لَهُ، وَاللهُ قَدْ يُثِيْبُهُمُ عَلٰى هٰذِهِ الْمَحَبَّةِ وَاْلإِجْتِهَادِ، لاَ عَلَى الْبَدْعِ (منهج السلف في فهم النصوص بين النظرية والتطبيق، ص: (99)
Ibnu Taimiyah berkata: “Orang-orang yang melaksanakan perayaan Maulid Nabi akan diberi pahala. Demikian pula yang dilakukan oleh sebagian orang, adakalanya bertujuan meniru kalangan Nasrani yang memperingati kelahiran Isa, dan adakalanya juga dilakukan sebagai ekspresi rasa cinta dan penghormatan kepada Nabi. Allah akan memberi pahala kepada mereka atas kecintaan mereka kepada Nabi mereka, bukan dosa atas bid’ah yang mereka lakukan.”
Hadist ini menunjukkan bahwa orang yang merayakan Maulid Nabi Muhammad akan diganjar pahala oleh Allah karena kecintaan dan rasa hormat mereka kepada Nabi Muhammad.
ADVERTISEMENT

4. Sayyidina ‘Umar bin Khaththâb

قَالَ عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ : مَنْ عَظَّمَ مَوْلِدَ النَّبِيِّ قَدْ أَحْيَا اْلإِسْلاَمَ»
Sayyidina Umar bin Khattab berkata: “Barangsiapa yang mengagungkan Maulid Nabi, sungguh ia telah menghidupkan agama Islam.”
Hadist tentang Maulid Nabi menjelaskan bahwa mengagungkan Maulid Nabi dianggap sebagai cara untuk menghidupkan ajaran Islam.
(SFN)