Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Kumpulan Hadits tentang Pemimpin yang Baik dalam Ajaran Islam
6 September 2021 8:00 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Menjadi seorang pemimpin bukan tugas yang ringan. Pemimpin harus menjadi sosok yang mengayomi dan melayani rakyatnya. Selain di dunia, pertanggungjawaban seorang pemimpin juga akan diminta di akhirat.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Langkah-langkah Menjadi Pemimpin Disarikan dari Alquran dan Hadist oleh Fachruddin Mangunjaya, sebuah hadits yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim membahas soal tugas seorang pemimpin. "Barangsiapa yang diangkat oleh Allah untuk memimpin rakyatnya, kemudian ia tidak mencurahkan kesetiaannya, maka Allah haramkan surga baginya."
Pemimpin dalam Islam
Sejak awal kemunculan Islam, Rasulullah sudah mencontohkan bagaimana menjadi seorang pemimpin yang baik. Beliau adalah pemimpin yang mampu menyelesaikan segala macam berdasarkan musyawarah demi tercapainya kemaslahatan.
Islam mengajarkan bahwa tujuan dan tugas utama pemimpin adalah untuk melaksanakan perintah Allah dan menjalankan sunnah rasul. Dikutip dari buku Kepemimpinan Pendidikan Dalam Perspektif Hadis oleh Prof. Dr. H. Samsul Nizar, M.A. dkk, ada empat sebutan yang disematkan kepada pemimpin dalam ajaran Islam, yaitu khalifah (alkhalifat), imam (al-imam), amir (al-amir), dan rain.
ADVERTISEMENT
Hadist-hadist tentang Pemimpin
Bagi umat Islam yang sedang mendapat amanah untuk menjadi pemimpin, sudah seyogyanya mereka menjadi pemimpin yang adil, jujur, amanah, dan berpihak kepada rakyat. Allah menjanjikan pahala yang melimpah jika seorang pemimpin menerapkan hal-hal tersebut.
Untuk lebih jelasnya, berikut hadist-hadist tentang pemimpin yang baik, dikutip dari buku Kepemimpinan dalam Perspektif Islam oleh Ari Prasetyo.
1. Kesejahteraan rakyat adalah tanggung jawab seorang pemimpin
Ibnu umar r.a berkata: saya telah mendengar Rasulullah SAW bersabda: "Setiap orang adalah pemimpin dan akan diminta pertanggung jawaban atas kepemimpinannya. Seorang kepala negara akan diminta pertanggungjawaban perihal rakat yang dipimpinnya. Seorang suami akan ditanya perihal keluarga yang dipimpinnya, seorang istri yang memelihara rumah tangga suaminya akan ditanya perihal tangggung jawab dan tugasnya.
ADVERTISEMENT
Bahkan seorang pembantu/pekerja rumah tangga yang bertugas memlihara barang milik majikannya juga akan ditanya dari hal yang dipimpinnya. Dan kamu sekalian pemimpin akan ditanya (diminta pertangggung jawab) dari hal yang dipimpinnya." (HR Bukhari dan Muslim)
Pada dasarnya, hadist di atas berbicara tentang etika kepemimpinan dalam Islam. Dalam hadist ini dijelaskan bahwa etika paling pokok dalam kepemimpinan adalah tanggung jawab.
Semua orang yang hidup di muka bumi ini disebut sebagai pemimpin. Karenanya, sebagai pemimpin mereka semua memikul tanggung jawab, sekurang-sekurangnya terhadap diri sendiri.
2. Hukuman bagi pemimpin yang menipu rakyat
Diriwayatkan Ahmad, Rasulullah SAW bersabda: "Siapapun pemimpin yang menipu rakyatnya, maka neraka tempatnya."
Dari hadits ini dapat disimpulkan seorang pemimpin harus selalu menjaga kejujuran. Tanpa kejujuran, kepemimpinan ibarat bangunan tanpa fondasi, dari luar nampak megah, namun di dalamnya rapuh dan tak bisa bertahan lama.
ADVERTISEMENT
3. Pemimpin harus bersikap manah
Seorang pemimpin harus memiliki sifat amanah. Kepemimpinan pada dasarnya sebuah amanah yang harus diemban sebaik mungkin. Ini dijelaskan Rasulullah dalam hadist Riwayat Muslim.
"Sesungguhnya kepemimpinan merupakan sebuah amanah, di mana kelak di hari kiamat akan mengakibatkan kerugian dan penyesalan. Kecuali mereka yang melaksanakannya dengan cara baik, serta dapat menjalankan amanahnya sebagai pemimpin." (Riwayat Muslim).
(IPT)