Lama Haid Menurut Islam, Maksimal Sampai Berapa Hari?

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
12 Juli 2022 12:30 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi lama haid menurut Islam. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi lama haid menurut Islam. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menstruasi atau haid adalah siklus yang umum dirasakan semua perempuan dewasa setiap bulannya. Haid adalah peristiwa fisiologis di mana sel telur yang tidak dibuahi akan keluar dalam bentuk darah.
ADVERTISEMENT
Ketika haid, seseorang akan merasakan perubahan hormon di tubuhnya. Mayoritas perempuan mengalami nyeri di perut bagian bawah, pusing, dan pegal-pegal di seluruh tubuh.
Setiap orang memiliki periode dan durasi menstruasi yang berbeda. Ada yang keluarnya selama 3-7 hari, ada juga yang sampai dua minggu. Bagi wanita Muslimah, mereka tidak dapat mengerjakan ibadah-ibadah wajib selama haid berlangsung.

Lama Haid Menurut Islam

Ilustrasi tampons. Foto: Unsplash
Menurut buku Haid dan Kesehatan Menurut Ajaran Islam, jika ditinjau dari istilah syara', haid adalah darah yang keluar dari ujung rahim perempuan dalam kondisi sehat, bukan saat sakit atau pasca melahirkan.
Dari riwayat Imam Muslim, ada sekumpulan sahabat Nabi bertanya kepada Rasulullah mengenai perilaku orang yang enggan makan bersama dan bergaul dengan istri ketika sedang haid. Atas dasar itulah, Allah berfirman:
ADVERTISEMENT
وَيَسْـَٔلُوْنَكَ عَنِ الْمَحِيْضِ ۗ قُلْ هُوَ اَذًىۙ فَاعْتَزِلُوا النِّسَاۤءَ فِى الْمَحِيْضِۙ وَلَا تَقْرَبُوْهُنَّ حَتّٰى يَطْهُرْنَ ۚ فَاِذَا تَطَهَّرْنَ فَأْتُوْهُنَّ مِنْ حَيْثُ اَمَرَكُمُ اللّٰهُ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ التَّوَّابِيْنَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِيْنَ
"Mereka bertanya kepadamu (Nabi Muhammad) tentang haid. Katakanlah, "Itu adalah suatu kotoran. Maka, jauhilah para istri (dari melakukan hubungan intim) pada waktu haid dan jangan kamu dekati mereka (untuk melakukan hubungan intim) hingga mereka suci (habis masa haid). Apabila mereka benar-benar suci (setelah mandi wajib), campurilah mereka sesuai dengan (ketentuan) yang diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertobat dan menyukai orang-orang yang menyucikan diri." (Q.S. Al-Baqarah: 222)
Berdasarkan penjelasan dalam ayat tersebut, perempuan akan kembali menjadi suci apabila telah melaksanakan mandi wajib setelah masa haidnya berakhir. Agar tak bingung, Islam telah mengatur batas maksimal waktu menstruasi untuk semua Muslimah.
Ilustrasi masa menstruasi. Foto: Unsplash
Dikutip dari buku Fiqh Ibadah, hukum Islam menetapkan batas maksimal waktu keluarnya darah menstruasi adalah 15 hari 15 malam. Jika keluar lebih dari 15 hari, maka itu digolongkan sebagai darah istihadlah, yakni darah karena penyakit yang keluar melewati batas siklus haid.
ADVERTISEMENT
Orang yang mengeluarkan darah istihadlah dilarang meninggalkan ibadah-ibadah wajib karena tidak termasuk sebagai menstruasi. Sedangkan mereka yang telah selesai siklus haidnya harus segera mandi wajib agar kembali dalam keadaan suci dan dapat melaksanakan ibadah seperti biasa.

Tata Cara Mandi Wajib

Ilustrasi mandi. Foto: Freepik
Untuk menyucikan diri setelah haid, perempuan harus mandi wajib dengan cara yang dianjurkan Rasulullah SAW. Dikutip dari buku Kitab Lengkap dan Praktis Fiqh Wanita, berikut tata cara mandi wajib wajib setelah haid.
1. Niat
Niat mandi wajib selepas datang bulan adalah sebagai berikut:
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ اْلاَكْبَرِ مِنَ الحَيْضِ فَرْضًا ِللهِ تَعَالَى
Nawaitu ghuska liraf'il hadatsil akbari minal haidhi fardhan lillaahi ta'aalaa.
Artinya: Aku niat mandi untuk menghilangkan hadast besar disebabkan haid karena Allah Ta'ala.
ADVERTISEMENT
2. Mencuci tangan terlebih dahulu sebanyak tiga kali sebelum mandi.
3. Membersihkan kemaluan dan kotoran yang ada dengan tangan kiri.
4. Mencuci tangan setelah membersihkan kemaluan dengan sabun.
5. Berwudhu.
6. Menyiramkan air ke atas kepala sebanyak tiga kali.
7. Mengguyurkan air pada kepala sebanyak tiga kali sampai ke pangkal rambut dengan menggosok-gosokkannya.
8. Membasuh badan dengan air yang dimulai dari sisi kanan kemudian ke sisi kiri.
(DAF)