Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Konten dari Pengguna
Larangan Tidur Setelah Ashar dalam Islam, Apakah Benar?
8 Februari 2022 13:30 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Waktu setelah sholat ashar merupakan waktu di mana banyak orang mudah mengantuk. Itu karena kondisi tubuh sudah lelah setelah beraktivitas seharian. Namun, bagaimana padangan Islam tentang tidur setelah ashar?
ADVERTISEMENT
Biasanya, orang yang tidur setelah ashar dikarenakan sebab-sebab tertentu. Bisa saja karena kelelahan, sakit, atau ketika dalam perjalanan jauh.
Farid Nu’man dalam buku Fiqih Praktis Sehari-hari menyebutkan, tidak ada larangan tidur setelah ashar dalam syariat Islam. Sebab, tidak ada dalil shahih tentang perkara tersebut.
Pertanyaan mengenai larangan tidur setelah ashar muncul karena hadits dari Abdullah bi Lahi’ah riwayat Ibnu Hibban di mana Rasulullah bersabda: “Barangsiapa yang tidur setelah ashar, maka akalnya akan hilang dan jangan salahkan kecuali dirinya sendiri.”
Dalil tersebut dihukumi sebagai hadits lemah oleh Syaikh Muhammad Nashiruddin al-Albani. Alasannya, Abdullah bin Lahi’ah merupakan seorang perawi yang memiliki hafalan buruk. Jadi, haditsnya tidak bisa dijadikan sebagai sandaran atau hukum suatu perkara.
Meski begitu, sebagian ulama salaf ada yang memakruhkan tidur setelah ashar. Dikutip dari buku Tanya Jawab Islam oleh Piss KTB, Imam Ibnu Abi Syaibah rahimahullah menyebutkan bahwa tidur setelah ashar dapat membuat pelakunya mengalami was-was atau kegelisahan dalam diri.
ADVERTISEMENT
Selain itu, tidur pada sore hari dapat menimbulkan berbagai macam kesehatan . Mulai dari gangguan syaraf, membuat tubuh malas, dan dapat melemahkan syahwat.
Dikutip dari buku Ath-Tibbu An-Nabawi karangan Ibnu Qayyim Al-Jauziyah, para ulama salaf membagi tidur siang menjadi tiga macam, yaitu:
Lalu, kapan waktu yang dianjurkan untuk tidur siang?
Waktu Tidur Siang yang Dianjurkan oleh Rasululllah
Dikutip dari buku Pola Hidup dan Tidur Sehat ala Rasullah SAW karangan Mochamad Isa Jatinegara, tidur siang yang dianjurkan oleh Rasulullah adalah qoilullah.
ADVERTISEMENT
Dalam bahasa Arab, qoilullah artinya tidur sejenak di siang hari sebelum atau setelah dzuhur. Durasi tidur qolilullah dapat dibagi menjadi tiga, yaitu:
Masih dari sumber yang sama, Dokter Fathi, seorang pakar ilmu jiwa dari Universitas Al Azhar menjelaskan, qoilullah memberikan banyak manfaat bagi tubuh.
Quilullah yang nyeyak dapat membantu proses relaksasi sel-sel otak dari kepenatan dan mengembalikan otot-otot yang tegang. Meskipun hanya beberapa menit, qoilullah dapat menjaga konsentrasi dengan baik sehingga bisa melanjutkan pekerjaan sampai malam hari.
(IPT)