news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Limbah Keras dan Pemanfaatannya untuk Kerajinan

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
18 Desember 2020 13:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Limbah keras. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Limbah keras. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Limbah merupakan sisa sampah produksi yang dihasilkan industri atau rumah tangga. Masyarakat pada umumnya menghasilkan buangan berupa limbah dalam kegiatan sehari-hari. Salah satu jenis limbah adalah limbah keras yang memiliki bentuk keras, padat, tidak mudah berubah bentuk, dan tidak mudah diurai.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan sifatnya, limbah keras dibedakan menjadi dua, yaitu limbah keras organik dan anorganik. Limbah keras organik adalah limbah keras yang berasal dari alam. Contohnya yaitu sisik ikan, tulang hewan, cangkang kerang laut, tempurung kelapa, dan sebagainya.
Sedangkan limbah keras anorganik adalah limbah yang berasal dari bahan kimia tidak terbaharui dan berpotensi menjadi polutan. Contoh dari limbah ini adalah plastik, pecahan keramik dan kaca, botol kaleng, dan lain-lain.
Apapun bentuknya, limbah harus diolah dan dikelola agar tidak menimbulkan masalah baru bagi masyarakat. Perwujudan limbah keras yang sulit untuk dikelola harus dimaksimalkan sebisa mungkin untuk mengurangi tumpukan sampah. Oleh karenanya, dibutuhkan tangan kreatif untuk dapat merubah limbah keras menjadi barang yang bisa dimanfaatkan.
Botol salah satu bentuk limbah keras yang tidak dapat diurai. Foto: Pixabay

Pemanfaatan Limbah Keras Untuk Kerajinan

Bagi para pecinta seni, limbah keras dapat dijadikan sebuah barang kerajinan yang memiliki nilai guna. Proses pengolahannya dibutuhkan ketelitian dan kesabaran sehingga menghasilkan barang baru di masyarakat.
ADVERTISEMENT
Prinsip kerajinan bahan limbah keras harus menerapkan sistem upaya 3R (Reduce, Reuse, Recycle). Proses ini diperlukan untuk meminimalisir sampah yang dihasilkan dalam proses produksi kerajinan.
Limbah keras yang dapat didaur ulang antara lain cangkang kerang, sisik ikan, tempurung kelapa, botol plastik, dan sebagainya. Jika dinilai tidak layak pakai, maka limbah dapat dibakar. Jika dinilai masih memiliki nilai guna, maka akan dibentuk dan dibuat kerajinan yang akan menjadi nilai ekonomis di masyarakat.
Contoh kerajinan yang dihasilkan dari bahan limbah keras yaitu:
ADVERTISEMENT
(HDP)