Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Liqo: Pengertian, Tujuan, dan Prinsip-Prinsip Pelaksanaannya
1 Maret 2023 8:00 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Liqo adalah salah satu kata bahasa Arab yang artinya pertemuan. Istilah ini sering disamakan dengan halaqah, padahal keduanya memiliki makna yang berbeda.
ADVERTISEMENT
Menurut Siti Aisah dan Komarudin Shaleh dalam Journal Riset Komunikasi Penyiaran Islam, halaqah adalah pengajian dengan peserta yang duduk melingkar. Pembahasannya berkaitan dengan materi tertentu, misalnya hadis, aqidah, fiqih, maupun sirah.
Sedangkan liqo adalah pertemuan yang sifatnya lebih umum. Dalam liqo, pembahasannya bukan hanya kajian ilmiah, tapi bisa juga diisi dengan rapat atau pertemuan musyawarah orang-orang Muslim .
Lantas seperti apa tujuan dan prinsip-prinsip liqo? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini.
Tentang Liqo
Masih dari sumber yang sama, liqo umumnya digelar secara rutin dalam kelompok kecil yang diikuti minimal lima orang. Sedangkan jumlah maksimal peserta liqo biasanya 10-15 orang.
Dalam satu kelompok liqo, akan ditunjuk seseorang sebagai murabbi. Tugas murabbi adalah pemateri sekaligus pembina anggota kelompok.
ADVERTISEMENT
Selain diisi kajian dan diskusi, terdapat upaya pembinaan kepribadian pada anggotanya. Oleh karena itu kegiatan liqo ada beragam, seperti setor hafalan Al-Quran, kultum, hingga penerapan amalan yaumiyah.
Pembahasan dalam liqo umumnya mencakup seluruh aspek dalam Islam yang sesuai dengan Al-Quran dan hadis. Biasanya materi akan disesuaikan dengan kebutuhan anggota, seperti aqidah, akhlak, fiqih, serta ilmu pengetahuan umum.
Tujuan Kegiatan Liqo
Dalam liqo, biasanya ada beberapa tujuan yang ditetapkan agar kegiatan lebih terarah. Setidaknya ada enam tujuan dari kegiatan tersebut, yaitu:
Tiga Prinsip Liqo
Merujuk pada penjelasan Ahmad Ali Nurdin yang dikutip dari buku Islam and Political Power in Indonesia and Malaysia The Role of Tarbiyah and Dakwah in the Evolution of Islamism karya Joseph Chinyong Liow, ada tiga prinsip dalam liqo.
ADVERTISEMENT
Prinsip pertama adalah ta'aruf atau saling mengenal. Artinya, setiap anggota yang masuk dalam kelompok liqo harus saling mengenal satu sama lain dengan baik agar hubungan yang terjalin bisa berkembang dengan baik.
Kedua yaitu tafahum atau pemahaman. Prinsip tahafum adalah memperkuat kasih sayang antarsatu dan yang lainnya, meniadakan kebencian yang bisa merusak hubungan, dan menghindari perselisihan.
Terakhir adalah takaful, saling bertanggung jawab. Artinya setiap anggota memiliki tanggung jawab untuk saling menjaga satu sama lain. Sehingga, saat salah satu anggota menghadapi kesulitan, maka anggota lain dapat memberikan bantuan.
(NSA)