Lirik Takbiran Panjang dan Pendek untuk Menyambut Hari Raya Idul Adha

Ilustrasi mengumandangkan lirik takbiran. Foto: ANTARA FOTO/M Ibnu Chazar

Menjelang Hari Raya Idul Adha yang jatuh pada Minggu (10/7), takbir mulai dikumandangkan di masjid dan musholla. Beberapa daerah di Indonesia bahkan masih meneruskan tradisi takbiran keliling.

Menghidupkan malam dan hari Idul Adha dengan mengumandangkan takbir memang termasuk salah satu sunnah menyambut hari raya. Anjuran tersebut sesuai dengan yang dijelaskan dalam sebuah hadits, “Hiasilah hari Id kalian dengan bertakbir.” (HR. Thabrani)

Mengutip buku 33 Macam Jenis Shalat Sunnah tulsisan Muhammad Ajib, takbiran boleh dilakukan secara berjamaah atau sendirian. Imam Ibnu Qudamah dalam kitab Al-mughni juga menjelaskan bahwa takbiran boleh dilakukan dengan suara yang lirih maupun keras sebagai bentuk syiar untuk mengingatkan orang lain.

Lalu, bagaimana lirik takbiran yang dapat dikumandangkan umat Muslimin untuk menyambut Hari Raya Idul Adha 2022? Simak informasi berikut ini untuk mengetahuinya.

Lirik Takbiran

Sejumlah pemuda memikul beduk saat takbir keliling di sepanjang kampung Arsopura, Skanto, Keerom, Papua, Minggu (1/5/2022). Foto: Indrayadi TH/ANTARA FOTO

Terdapat dua versi lirik takbiran yang bisa digemakan umat Muslim, yaitu versi panjang dan versi pendek. Mereka bebas memilih versi mana yang ingin dikumandangkan, asalkan sesuai dengan syariat.

Lirik Takbiran Panjang

Berikut lirik takbiran versi panjang Arab, latin, dan terjemahannya:

اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ وَلِلّٰهِ الْحَمْدُ

Allāhu akbar, Allāhu akbar, Allāhu akbar. Lā ilāha illallāhu wallāhu akbar. Allāhu akbar wa lillāhil hamdu.

Artinya: "Allah maha besar, Allah maha besar, Allah maha besar. Tiada tuhan selain Allah. Allah maha besar. Segala puji bagi-Nya."

Lirik Takbiran Pendek

Berikut lirik takbiran versi pendek Arab, latin, dan terjemahannya:

اللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالحَمْدُ لِلّٰهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ الِلّٰهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلًا لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَلَا نَعْبُدُ إِلَّا إِيَّاهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْ كَرِهَ الكَافِرُوْنَ لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَهَزَمَ الاَحْزَابَ وَحْدَهُ لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ

Allāhu akbar kabīrā, walhamdu lillāhi katsīrā, wa subhānallāhi bukratan wa ashīlā, lā ilāha illallāhu wa lā na'budu illā iyyāhu mukhlishīna lahud dīna wa law karihal kāfirūn, lā ilāha illallāhu wahdah, shadaqa wa'dah, wa nashara 'abdah, wa hazamal ahzāba wahdah, lā ilāha illallāhu wallāhu akbar.

Artinya, "Allah maha besar. Segala puji yang banyak bagi Allah. Maha suci Allah pagi dan sore. Tiada tuhan selain Allah. Kami tidak menyembah kecuali kepada-Nya, memurnikan bagi-Nya sebuah agama meski orang kafir tidak menyukainya. Tiada tuhan selain Allah yang esa, yang menepati janji-Nya, membela hamba-Nya, dan sendiri memorak-porandakan pasukan musuh. Tiada tuhan selain Allah. Allah maha besar."

Selain mengumandangkan takbir, beberapa amalan Idul Adha lain yang bisa dilakukan untuk menyempurnakan ibadah, yaitu mandi serta memakai wewangian sebelum sholat, menunda makan hingga selesai sholat, dan melewati jalan yang berbeda ketika berangkat dan pulang sholat Ied.

(ADS)