Macam-macam Hukum Bacaan Tajwid Nun Sukun dan Tanwin dalam Al Quran

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
10 Mei 2021 15:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi membaca Al Quran. Foto: Freepik
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi membaca Al Quran. Foto: Freepik
ADVERTISEMENT
Saat membaca kitab suci Al Quran, ada baiknya jika seorang Muslim memahami ilmu tajwid terlebih dahulu. Tajwid adalah cabang ilmu yang mengatur tata cara membaca Al Quran dengan baik dan benar.
ADVERTISEMENT
Dengan memahami ilmu tajwid, umat Muslim dapat memperbaiki bacaan Al Quran-nya dengan mempelajari bagaimana cara melafazkan ayat-ayat Al Quran yang benar. Sehingga, ayat yang dibaca tersebut lebih tepat maknanya.
Mempelajari ilmu tajwid hukumnya fardhu kifayah. Sedangkan mengamalkannya hukumnya fardhu ‘ain bagi setiap umat Muslim yang membaca Al Quran. Sebagaimana firman Allah:
Dan Kami membacanya secara tartil (teratur dan benar).” (QS. Al Furqon: 32)
Dikutip dari jurnal Pendidikan Agama Islam Materi Tajwid dengan Metode Card Sort oleh Putri Nandani (2018), mengenai maksud dari tartil yang ada dalam ayat tersebut, Sayyidina Ali menjelaskan dalam riwayatnya:
Tartil yang dimaksud dalam ayat tersebut adalah memperbaiki atau memperindah bacaan huruf hijaiyah yang terdapat dalam Al Quran, dan mengerti hukum-hukum ibtidak dan waqof.”
ADVERTISEMENT

Hukum Bacaan Tajwid Nun Sukun dan Tanwin

Ilustrasi mempelajari hukum bacaan tajwid dalam Al Quran. Foto: Umma
Ilmu tajwid sendiri memiliki berbagai macam hukum bacaan yang bisa dipelajari dan dipahami umat Muslim. Salah satunya berlaku apabila nun sukun (نْ) atau tanwin ( ــٌـ, ــٍــ, dan ــًـ) bertemu dengan huruf hijaiyah tertentu. Ada empat hukum bacaan yang berhubungan dengan nun sukun dan tanwin, yaitu:
1. Izhar
Izhar artinya terang atau jelas. Hukum bacaan izhar berlaku jika ada nun sukun atau tanwin yang bertemu dengan salah satu huruf idzhar, yakni أ, ھ, ع, ح, غ, خ
Contoh:
فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ
Fasholli lirabbika wanhar
سَلَامٌ هِيَ حَتَّىٰ مَطْلَعِ الْفَجْرِ
Salamun hiya hattaa matlaa il fajr
2. Idgham Bighunnah
Idgham artinya memasukkan. Idgham bighunnah adalah setiap nin sukun atau tanwin yang bertemu dengan salah satu huruf ي, ن, م, و Cara membacanya yaitu nun sukun atau tanwin dimasukkan menjadi satu dengan huruf sesudahnya dan dibaca mendengung.
ADVERTISEMENT
Contoh:
مَن يَقُولُ
May yaqụlu
غِشَاوَةٌ وَلَهُمْ
Gisyāwatuw wa lahum
3. Idgham Bilaghunnah
Idgham bilaghunnah adalah memasukkan bacaan nun sukun atau tanwin ke huruf berikutnya tanpa disertai dengung. Yang termasuk huruf Idgam Bilagunnah adalah ل atau ر.
Contoh:
غَفُوْرٌرَحِيْمٍ
Ghofuururrohiimin
مِنْ لَدُنْكِ
Milladunka
4. Ikhfa
Ikhfa artinya samar. Hukum bacaan ikhfa berlaku jika nun mati atau tanwin bertemu dengan huruf ت, ث, د, ذ, ز, س, ش, ص, ض, ط, ظ, ف, ق, ك. Cara membacanya adalah samar-samar, tidak sejelas izhar tapi tidak selebur idgham.
Contoh:
مَنْ ذَاالَذِي
Manngdzalladii
إِنَّهُ كَانَ حُوبًا كَبِيرً
Innahụ kāna ḥụbang kabīrā
5. Iqlab
Iqlab artinya menukar atau mengubah. Iqlab terjadi apabila setiap nun sukun atau tanwin bertemu dengan huruf ﺏ. Cara membacanya adalah dengan menyuarakan huruf nun sukun atau tanwin menjadi suara mim, dengan merapatkan dua bibir dan mendengung.
ADVERTISEMENT
Contoh:
مِنْ بَاقِيَةٍ
Mim baaqiyatin
كَلَّا ۖ لَيُنبَذَنَّ فِي الْحُطَمَةِ
Kallā layumbażanna fil-ḥuṭamah
(ADS)