Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Macam Macam Takdir Menurut Alquran dan Hadits
20 Januari 2022 9:00 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Takdir merupakan ketetapan Allah yang telah ditentukan jauh sebelum manusia diciptakan. Untuk itu, sudah seharusnya umat Muslim meyakini dan menerima tanpa mengingkarinya.
ADVERTISEMENT
Percaya kepada takdir merupakan implementasi dalam mengimani qada dan qadar. Artinya, seorang mukmin harus percaya bahwa Allah telah mencatat takdir yang berkaitan dengan segala kehidupannya dalam Lauhul Mahfudz.
Apapun yang Allah kehendaki pasti terjadi meskipun manusia tidak menghendakinya. Sebaliknya, apapun yang tidak dikehendaki oleh Allah pasti tidak akan terjadi meskipun manusia memohon dan sangat menginginkannya.
Itu bukan karena Dia tidak mampu melainkan karena Dia tidak mengizinkan hal tersebut. Sebagaimana firman Allah dalam surat Al Fathir ayat 44 yang berbunyi:
اَوَلَمْ يَسِيْرُوْا فِى الْاَرْضِ فَيَنْظُرُوْا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِهِمْ وَكَانُوْٓا اَشَدَّ مِنْهُمْ قُوَّةً ۗوَمَا كَانَ اللّٰهُ لِيُعْجِزَهٗ مِنْ شَيْءٍ فِى السَّمٰوٰتِ وَلَا فِى الْاَرْضِۗ اِنَّهٗ كَانَ عَلِيْمًا قَدِيْرًا
Artinya: Dan tidakkah mereka bepergian di bumi lalu melihat bagaimana kesudahan orang-orang sebelum mereka (yang mendustakan rasul), padahal orang-orang itu lebih besar kekuatannya dari mereka? Dan tidak ada sesuatu pun yang dapat melemahkan Allah baik di langit maupun di bumi. Sungguh, Dia Maha Mengetahui, Mahakuasa.
ADVERTISEMENT
Islam membagi takdir ke dalam berbagai macam kategori. Seperti apakah macam-macam takdir dalam Islam?
Macam-Macam Takdir dalam Islam
Dikutip dari buku Buku Pintar Muslim dan Muslimah oleh Rina Ullfatah Hasanah, berikut macam-macam takdir menurut Alquran dan hadits:
Takdir azali meliputi segala sesuatu yang terjadi dalam 50.000 tahun sebelum diciptakannya langit dan bumi. Allah memerintahkan Al Qalam untuk menuliskan segala sesuatu yang terjadi dan yang belum terjadi sampai hari kiamat. Takdir ini telah dijelaskan dalam Alquran surat Al Hadid ayat 22:
مَآ اَصَابَ مِنْ مُّصِيْبَةٍ فِى الْاَرْضِ وَلَا فِيْٓ اَنْفُسِكُمْ اِلَّا فِيْ كِتٰبٍ مِّنْ قَبْلِ اَنْ نَّبْرَاَهَا ۗاِنَّ ذٰلِكَ عَلَى اللّٰهِ يَسِيْرٌۖ
Artinya: Setiap bencana yang menimpa di bumi dan yang menimpa dirimu sendiri, semuanya telah tertulis dalam Kitab (Lauh Mahfuzh) sebelum Kami mewujudkannya. Sungguh, yang demikian itu mudah bagi Allah.
ADVERTISEMENT
Takdir umuri adalah takdir yang diberikan kepada manusia pada awal penciptaannya saat di usia kandungan empat bulan. Takdir ini meliputi rezeki, ajal, kebahagiaan, dan kesengsaraan. Hal ini didasarkan pada sabda Rasulullah dalam hadits berikut:
“Allah mengutus seorang malaikat yang diperintahkan untuk meniupkan ruhnya dan mencatat empat perkara: rezeki, ajal, sengsara, atau bahagia.” (HR. Bukhari)
Takdir samawi merupakan takdir yang dicatat pada malam Lailatul Qadar di setiap tahunnya. Takdir ini dijelaskan dalam surat Ad-Dukhan ayat 4-5:
فِيْهَا يُفْرَقُ كُلُّ اَمْرٍ حَكِيْمٍۙ اَمْرًا مِّنْ عِنْدِنَاۗ اِنَّا كُنَّا مُرْسِلِيْنَۖ
Artinya: Pada (malam itu) dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah. (Yaitu) urusan dari sisi Kami. Sungguh, Kamilah yang mengutus rasul-rasul.
ADVERTISEMENT
Para ahli tafsir menyebutkan, malam itu dicatat dan ditulis semua hal yang terjadi dalam setahun. Mulai dari kebaikan, keburukan, rezeki, ajal, dan lain-lain yang berkaitan dengan peristiwa dan kejadian dalam tahun tersebut yang sebelumnya juga telah dicatat pada Lauh Mahfuz.
Takdir yang dikhususkan untuk semua peristiwa yang akan terjadi dalam satu hari penuh. Mulai dari penciptaan, rezeki, menghidupkan, mematikan, menghilangkan, kesusahan, dan sebagainya. Hal ini sesuai dengan firman-Nya dalam surat Ar-Rahman ayat 29:
يَسْـَٔلُهٗ مَنْ فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ كُلَّ يَوْمٍ هُوَ فِيْ شَأْنٍۚ
Artinya: Apa yang di langit dan di bumi selalu meminta kepada-Nya. Setiap waktu Dia dalam kesibukan.
Takdir muallaq adalah jenis takdir yang masih digantungkan pada ikhtiar atau usaha manusia. Allah telah menetapkan sesuatu hal atau perkara. Namun, perkara itu dapat diubah sesuai dengan ikhtiar yang ditempuh oleh manusia tersebut. Takdir ini telah dijelaskan pada surat An Najm ayat 40:
ADVERTISEMENT
وَاَنَّ سَعْيَهٗ سَوْفَ يُرٰىۖ
Artinya: Dan sesungguhnya usahanya itu kelak akan diperlihatkan (kepadanya).
Takdir mubram adalah takdir yang tidak bisa diubah oleh manusia, meskipun dengan usaha apapun. Allah telah menetapkan suatu perkara, dan manusia tidak dapat mengubahnya meskipun dengan usaha yang maksimal.
Contoh dari takdir ini adalah kematian manusia. Kematian tidak dapat ditunda ataupun dipercepat. Sebagaimana dijelaskan dalam surat Al A’raf ayat 34 berikut:
لِكُلِّ اُمَّةٍ اَجَلٌۚ فَاِذَا جَاۤءَ اَجَلُهُمْ لَا يَسْتَأْخِرُوْنَ سَاعَةً وَّلَا يَسْتَقْدِمُوْنَ
Artinya: Dan setiap umat mempunyai ajal (batas waktu). Apabila ajalnya tiba, mereka tidak dapat meminta penundaan atau percepatan sesaat pun.
(IPT)